7 Perilaku Verbal Abuse yang Sering Tidak Disadari Orangtua
Membanding-bandingkan anak ternyata termasuk verbal abuse lho, Ma!
11 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pastinya Mama pernah kesal saat menghadapi anak. Ada kalanya anak yang sulit diatur atau diberitahu membuat Mama emosi hingga akhirnya marah pada anak. Hal tersebut wajar karena adanya rasa emosi setiap manusia.
Namun jangan sampai hal ini menjadi kebiasaan ya Ma, sering memarahi anak termasuk ke dalam verbal abuse atau kekerasan verbal. Kekerasan tidak hanya dengan tidak fisik seperti memukul dan lainnya, tetapi melalui ucapan dan sikap juga termasuk kekerasan.
Kekerasan verbal ini biasanya sering dilakukan tanpa Mama sadari, sehingga harus cepat disadari sebelum efeknya semakin parah yang dapat berdampak pada kesehatan mental anak.
Apa Itu Kekerasan Verbal?
Kekerasan verbal adalah perilaku kekerasan terhadap perasaan seseorang dengan mengeluarkan kata kata kasar tanpa menyentuh fisik. Contohnya adalah kata-kata fitnah, kalimat ancaman, menghina atau membesar-besarkan kesalahan.
Berikut Popmama.com telah rangkumkanperilaku verbal abuse yang sering tidak disadariorangtua terhadap anak. Simak dengan baik ya Ma!
1. Membentak Anak
Ketika anak melakukan kesalahan tak jarang orangtua yang langsung memarahi anak dengan cara membentak, dengan intonasi suara yang meninggi.
Hal spontan ini merupakan bentuk dari superioritas orangtua untuk menarik perhatian anak agar memperhatikan dan mendengarkan ucapannya.
Namun agar anak mendengarkan ucapan Mama dan Papa tidak harus dengan cara membentak, alangkah baiknya jika bertanya terlebih dahulu, ketika melihat anak berbuat salah, jangan langsung meluapkan emosi dengan mengeluarkan kata-kata dengan intonasi yang tinggi, maka anak akan lebih mudah memahami keadaan dengan suasana hati yang baik.
2. Menuduh Anak
“Kenapa adik dibuat nangis?”
“Kenapa tidak menjaganya dengan baik?”
“Jangan bohong sama Mama!”
Kata-kata tersebut sering terucap dari mulut orangtua ketika melihat anak tidak melakukan hal yang sesuai dengan perintah.
Padahal Mama tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tapi langsung berkata seperti itu, kenyataannya anak sudah melakukan semaksimal mungkin yang ia bisa, namun tak jarang anak yang malah dituduh melakukan kesalahan tersebut.