Bahaya Iklan Mainan Anak, Orangtua Ambil Langkah Ini!

Jangan terjebak iklan mainan anak yang mungkin merugikan si Kecil dan lingkungan!

3 Januari 2024

Bahaya Iklan Mainan Anak, Orangtua Ambil Langkah Ini
Freepik/fabrikasimf

Pernahkah Mama merasa kesulitan untuk menolak permintaan anak untuk membeli mainan baru? Jika ya, Mama tidak sendiri. Iklan mainan anak memang dirancang untuk membuat anak-anak merasa ingin memilikinya.

Tidak jarang, para orangtua terjebak dalam daya tarik iklan mainan anak-anak yang dirancang secara khusus untuk menciptakan keinginan pada benak si Kecil. Namun, apa yang mungkin tidak orangtua sadari adalah bahwa fenomena ini tidak hanya menciptakan kebahagiaan sesaat, tetapi juga memberikan dampak besar pada lingkungan.

Mari bersama Popmama.com pelajari lebih dalam tentang bahaya iklan mainan anak dan langkah orangtua untuk mengurangi dampak negatifnya, sambil tetap memastikan kebahagiaan dan keamanan si Kecil.

1. Memanfaatkan keinginan anak-anak untuk meminta kepada orangtua

1. Memanfaatkan keinginan anak-anak meminta kepada orangtua
Freepik/prostooleh

Taktik persuasif dalam iklan mainan anak-anak tidak jarang menciptakan ilusi kebahagiaan. Dengan menampilkan gambaran anak-anak yang penuh keceriaan dan kesenangan saat bermain dengan mainan tersebut, iklan berhasil meresap ke dalam imajinasi si Kecil.

Mereka tidak hanya diiming-imingi oleh mainan itu sendiri, tetapi juga oleh ide bahwa kepemilikan mainan tersebut akan membawa kebahagiaan serupa. Strategi ini memanfaatkan naluri anak-anak untuk mencari kegembiraan dan menciptakan dorongan kuat untuk meminta mainan yang diiklankan.

2. Berdampak pada peningkatan sampah plastik

2. Berdampak peningkatan sampah plastik
Freepik

Kemudahan anak-anak terpengaruh oleh iklan terletak pada keterbatasan kemampuan mereka dalam berpikir dan membedakan antara dunia iklan dan realitas sehari-hari. Karena belum memiliki kapasitas untuk menilai informasi secara mendalam, anak-anak sering kali terjerat dalam daya tarik visual dan pesan persuasif iklan.

Anak tidak bisa untuk meragukan atau memilah informasi membuat mereka rentan untuk meminta mainan yang diiklankan, bahkan jika sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak aman untuk dimainkan.

Editors' Pick

3. Industri mainan menggunakan 40 ton plastik

3. Industri mainan menggunakan 40 ton plastik
Pixabay/Counselling

Mainan anak-anak, yang umumnya terbuat dari plastik, menghadirkan tantangan serius terhadap lingkungan. Plastik, sebagai bahan yang tidak dapat terurai secara alami, menjadikan mainan tersebut kontributor utama pada masalah sampah.

Mainan yang tidak terpakai menyebabkannya berakhir di tempat pembuangan sampah, insinerator, atau bahkan terbuang ke laut. Dampaknya terasa melalui pencemaran lingkungan, yang mencakup polusi udara dan laut, menghadirkan ancaman serius bagi ekosistem dan keseimbangan ekologis.

4. Carilah mainan ramah lingkungan

4. Carilah mainan ramah lingkungan
Freepik/chandlervid85

Saat ini, telah muncul berbagai opsi mainan ramah lingkungan yang terbuat dari bahan-bahan yang dapat mengalami dekomposisi alami, seperti kayu, kain, atau bambu. Keberadaan mainan-mainan ini menjadi pilihan yang cerdas bagi orangtua yang ingin berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan.

Dengan memilih mainan-mainan ramah lingkungan, orangtua tidak hanya memberikan pengalaman bermain yang aman bagi anak-anak mereka, tetapi juga ikut serta dalam mengurangi dampak negatif industri mainan terhadap ekosistem. Ini menjadi langkah kecil namun berarti menuju pola konsumsi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

5. Sumbangkan mainan bekas

5. Sumbangkan mainan bekas
Pexels/Cottonbro

Memberikan mainan yang tidak terpakai kepada tempat-tempat seperti panti asuhan atau bank mainan merupakan tindakan mulia yang tidak hanya memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yang membutuhkan, tetapi juga membantu mengurangi jumlah mainan yang berakhir di tempat pembuangan sampah.

Dengan berbagi mainan, tidak hanya memberikan kesempatan kepada mainan tersebut untuk terus memberikan kebahagiaan, tetapi juga mengurangi beban lingkungan akibat penumpukan sampah. Tindakan kecil ini dapat memiliki dampak positif yang besar dalam mendukung konsep keberlanjutan dan mengajarkan nilai-nilai berbagi kepada anak-anak.

6. Buat mainan jadi awet

6. Buat mainan jadi awet
Freepik/freepik

Mainan yang memiliki kualitas yang baik tidak hanya memberikan kepuasan bermain, tetapi juga memiliki daya tahan yang lebih baik, membuatnya mampu digunakan lebih lama. Dalam hal ini, orangtua memegang peran penting dalam mengajarkan nilai merawat barang-barang dengan baik kepada anak-anak.

Dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya perawatan, anak-anak dapat belajar untuk menjaga mainan mereka dengan baik, meningkatkan usia pakai mainan, dan pada akhirnya mengurangi dampak lingkungan yang mungkin timbul dari pembuangan mainan yang cepat rusak. Sebuah pengajaran sederhana yang dapat membentuk kebiasaan positif sejak dini.

7. Ciptakan ruang aman untuk berdiskusi tentang mainan

7. Ciptakan ruang aman berdiskusi tentang mainan
Freepik/wirestock

Menciptakan ruang aman untuk berdiskusi dengan anak-anak mengenai mainan adalah langkah penting bagi orangtua dalam membentuk pemikiran kritis dan kesadaran lingkungan pada anak-anak. Melalui diskusi ini, anak-anak diajak untuk merenung secara mendalam tentang mainan yang mereka inginkan, sekaligus mempertimbangkan dampaknya pada diri mereka dan lingkungan sekitar.

Proses ini tidak hanya melibatkan anak dalam pengambilan keputusan yang lebih bijaksana, tetapi juga membantu membangun keterampilan berpikir kritis yang akan berguna sepanjang kehidupannya.

Iklan mainan anak-anak memang dapat menjadi tantangan bagi para orangtua. Namun, dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, orangtua dapat mengurangi dampak negatif iklan tersebut dan membantu anak-anak untuk tumbuh menjadi konsumen yang bijak dan peduli terhadap lingkungan.

Baca juga:

The Latest