5 Cara Mengajarkan Basic Manner pada Anak, Bentuk Pribadi yang Sopan
Yuk, Ma cari tahu basic manner (tata krama) apa yang perlu diterapkan pada anak sejak kecil!
6 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Basic Manners jika diartikan secara literal, artinya tata krama dasar. Tata krama dasar yang baik perlu dimiliki semua orang dengan tujuan yang baik, begitupun ajaran tata krama yang dapat Mama terapkan kepada anak.
Tujuannya adalah untuk membentuk karakter si Kecil, agar kelak dapat menjadi pribadi yang baik, sopan dan paham akan etika bersosial.
Untuk membentuk kepribadian karakter anak tersebut, tentu perlu waktu dan banyak usaha. Namun, ada beberapa basic manners yang konon dapat membentuk kepribadian baik pada si Kecil jika ia memilikinya lho, Ma! Apa saja ya?
Berikut Popmama.com akan merangkum 5 cara mengajarkan basic manner pada anak. Yuk simak baik-baik ya, Ma.
1. Membuang sampah pada tempatnya
Tata krama dasar pertama yang membentuk kepribadian baik dalam diri si Kecil adalah membuang sampah pada tempatnya.
Slogan 'Buanglah sampah pada tempatnya' kini telah berganti menjadi 'Sampahku, tanggung jawabku'.
Slogan baru ini mesti ditanamkan pada anak sejak kecil, anak perlu diajarkan kebiasaan-kebiasaan baik terkait membuang sampah. Karena bisa dibilang kebersihan sangat mencerminkan kepribadian seseorang.
Artinya jika sejak kecil ia sudah diajarkan untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan, itu bisa menjadi poin plus untuk dirinya.
Nantinya, ia merasa harus bertanggung jawab, bahkan dengan hal sekecil membuang sampah. Jadi kebiasaan kecil ini Mama perlu terapkan ya!
Editors' Pick
2. Masuk ke rumah orang saat dipersilakan
Basic manners yang selanjutnya adalah jika ia terbiasa masuk ke rumah orang lain saat dipersilakan. Biasanya anak-anak sangat bersemangat ketika ingin bertamu. Saat sudah sampai di depan rumah si pemilik rumah, ia pun tak ragu untuk mengetuk pintu dan langsung menerobos masuk tanpa mengucapkan salam atau mengatakan ‘’permisi’’.
Meskipun terlihat sangat sepele, namun ini sangat berdampak besar hingga ia sudah dewasa. Nantinya si Kecil jadi paham, Ma bahwa selain di rumahnya sendiri ia tidak bisa bersikap sembarangan.