5 Cara Membangun Koneksi Erat dengan Anak Melalui Kata-kata Positif

Lewat kata-kata positif, hubungan antara anak dan orangtua pun bisa makin erat, Ma

16 Februari 2025

5 Cara Membangun Koneksi Erat Anak Melalui Kata-kata Positif
Freepik

Sebagai orangtua, kita seringkali tanpa sadar mengabaikan bahwa kata-kata yang kita ucapkan sehari-hari ternyata bisa berpengaruh terhadap perkembangan emosional dan psikologis anak, Ma.

Menurut Samanta Elsener, Psikolog Anak dan Keluarga yang aktif berbagi edukasi melalui akun Instagram @samanta.elsener, kata-kata bukanlah sekadar alat komunikasi, melainkan juga cerminan kasih sayang dan perhatian kita kepada anak.

Lewat unggahan terbarunya, Samanta berbagi edukasi bahwa dengan memilih kata-kata yang tepat, kita bisa membangun hubungan yang lebih erat, hangat, dan penuh kepercayaan dengan buah hati.

Berikut Popmama.com rangkumkan kembali apa saja tips untuk selalu berkata baik kepada anak dan membangun koneksi yang positif menurut pandangan Psikolog.

1. Gunakan bahasa yang mudah anak mengerti dan lemah lembut

1. Gunakan bahasa mudah anak mengerti lemah lembut
Freepik/pch.vector

Berbicara dengan anak, terlebih masih usia toddler, memang perlu sedikit kesabaran dan pemilihan kata yang tepat ya, Ma.

Nah, tips yang pertama yang bisa Mama terapkan adalah adanya komunikasi efektif dengan anak lewat pemilihan kata-kata yang mudah dimengerti, jelas, dan sederhana.

Hindari menggunakan kalimat yang rumit atau bernada tinggi, cobalah untuk berbicara dengan penuh kasih sayang dan kelembutan untuk memberikan dampak positif pada perkembangan emosional anak.

Misalnya, alih-alih mengatakan "Dengerin Mama dong!", coba deh Ma ganti dengan "Mama jelasin ya alasan kenapa harus dengerin Mama."

Nah, dengan begitu anak pun merasa lebih dihargai dan lebih terbuka untuk mendengarkan.

Editors' Pick

2. Berikan kata-kata apresiasi dan empati

2. Berikan kata-kata apresiasi empati
Freepik/tirachardz

Dalam unggahan tersebut, Samanta juga menjelaskan bahwa memberikan kata apresiasi bisa membuat anak mendapat pengakuan atas pencapaian yang membuatnya makin semangat untuk mengembangkan diri.

Selain apresiasi, melalui kata-kata empati juga anak bisa merasa dipahami, dipedulikan dan dihargai. Dengan kedua hal ini, anak pun bisa merasa lebih aman dan nyaman saat mengekspresikan perasaannya.

Kata-kata apresiasi seperti "Mama bangga sama kamu" atau "Kamu hebat sudah berusaha" bisa Mama coba terapkan setiap kali anak menyelesaikan pekerjaannya.

Selain itu, kata-kata empati seperti "Mama tahu kamu sedih, nggak apa-apa kok merasa begitu" akan membuat anak merasa dipahami dan dipedulikan.

3. Berikan dukungan dan ekspresikan rasa cinta

3. Berikan dukungan ekspresikan rasa cinta
Freepik/our-team

Agar anak terbiasa terbuka dalam mengungkapkan perasaannya pada orangtua, perlu adanya komunikasi yang efektif, Ma. Salah satu cara lainnya adalah dengan selalu memberikan dukungan dan ekspresikan rasa cinta kepada mereka.

Dukungan dari orangtua sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak. Ketika anak menghadapi kesulitan, Mama bisa coba katakan padanya, "Mama tahu kamu takut, Mama temani, ya" daripada sekadar menyuruhnya "Kamu pasti bisa.

Selain itu, jangan ragu untuk sering mengucapkan kata-kata cinta seperti, "Mama sayang banget sama kamu." Kata-kata ini nggak hanya membangun koneksi emosional saja, Ma, tapi juga membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang positif.

4. Ubah kalimat negatif jadi positif

4. Ubah kalimat negatif jadi positif
Freepik

Menurut Samanta Elsener, memang nggak mudah ya, Ma, untuk bisa mengucapkan kalimat positif setiap harinya. Kadang tanpa sadar, kita masih sering mengucapkan kalimat kasar yang bisa melukai perasaan anak.

Untuk itu, Psikolog Anak dan Keluarga yang kerap berbagi edukasi kepada para pengikutnya itu menyarankan agar Mama bisa mulai mengubah kalimat negatif menjadi lebih positif.

Contohnya, ganti "Jangan nangis" dengan "Nggak apa-apa kok kalau kamu merasa sedih," atau "Kalau nggak stop, Mama ambil HP-nya ya!" dengan "Masih asyik ya nontonnya? Pasang alarm 10 menit lagi selesai ya."

Nah, pemilihan kata negatif menjadi positif ini akan membuat anak merasa lebih dihargai dan tidak tertekan. Dengan begitu, hubungan antara orangtua dan anak pun akan semakin terjalin dengan erat.

5. Hindari kata-kata negatif di depan anak

5. Hindari kata-kata negatif depan anak
Freepik/master1305

Melanjutkan poin sebelumnya, yang tak kalah penting untuk membangun koneksi erat antara orangtua dan anak adalah dengan tidak berkata hal negatif di depan mereka.

Kata-kata negatif atau kasar yang diucapkan di depan anak bisa berdampak buruk pada perkembangan emosionalnya, Ma. Hal ini karena anak bisa meniru sikap kasar, kehilangan rasa percaya diri, atau bahkan mengalami stres dan depresi.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk selalu memberikan contoh berbicara dengan bijaksana dan penuh kelembutan. Perlu selalu diingat ya, Ma, bahwa anak belajar dari apa yang mereka lihat dan dengar.

Membangun koneksi erat dengan anak tidak terjadi secara instan, tetapi membutuhkan perhatian, kasih sayang, dan komunikasi yang baik.

Dengan memilih kata-kata positif, kita tidak hanya memperkuat hubungan dengan anak, tapi juga membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan penuh empati.

Semoga tips di atas bisa diterapkan dalam setiap momen bersama anak sebagai kesempatan untuk mempererat ikatan emosional!

Baca juga:

The Latest