Alasan Mengapa Orangtua Jangan Meletakkan TV di Kamar Balita
Juga bisa menyebabkan anak obesitas lho, Ma!
17 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di era milenial saat ini, banyak orangtua yang mulai membiasakan anak balita mereka tidur pada kamar terpisah.
Walaupun belum sepenuhnya bisa tidur sendiri, setidaknya kamar untuk si Kecil sudah disediakan. Melengkapi fasilitas penunjang untuknya, biasanya orangtua menyediakan TV agar anak merasa nyaman.
Namun perlu Mama ketahui, dilansir dari Science Daily yang menerbitkan penelitian perihal kesehatan tidur, sekitar 36 persen anak berusia 3 hingga 5 tahun memiliki TV di kamar mereka.
Sepertiganya mereka tertidur dengan kondisi TV yang menyala dengan program untuk orang dewasa.
Pasalanya, acara TV saat ini sudah jarang menayangkan siaran yang diperuntukan bagi anak, lebih banyak konten dewasa seperti acara gosip ataupun sinetron yang kurang baik jika disaksikan anak balita.
Tidak hanya itu, banyak orangtua menyediakan video game yang biasa digunakan sebagai pelengkap TV. Berniat agar anaknya merasa nyaman di kamarnya sendiri, namun ternyata bisa menyebabkan dampak candu padanya lho, Ma.
Oleh karena itu Mama perlu memperhatikan beberapa alasan berikut ini mengapa sebaiknya tidak meletakan TV di kamar si Kecil. Disimak baik-baik ya, Ma!
1. Kualitas tidur anak jadi buruk
Alasan utama mengapa sebaiknya orangtua tidak meletakan TV di kamar si Kecil adalah waktu tidur mereka nanti akan terganggu, Ma.
Tidak hanya orangtua saja yang harus tidur dengan cukup, anak kecil pun lebih membutuhkannya.
Jika TV terus menyala tanpa orangtua dampingi, tentunya si Kecil akan terus menatap layar persegi yang ada di kamarnya itu.
Sekalipun siangnya mereka mendapatkan waktu tidur siang, namun hal itu tidak bisa menggantikan kualitas tidur malamnya lho, Ma.
Jika kurangnya waktu tidur, maka akan berdampak pada kesehatan fisik anak yang menurun.
Selain itu, bisa merusak matanya juga jika ia terus menatap layar TV secara berlebihan. Jangan sampai anak Mama dari kecil sudah kecanduan menonton TV ya, Ma!
Editors' Pick
2. Mengganggu psikologi anak
Selain menggangu waktu tidur, dampak berbahaya lainnya adalah psikolog anak akan terganggu.
Terbukti pada studi bahwa anak-anak yang memiliki TV dan video game di kamarnya maka kemungkinan mereka akan bermain dengan konten yang 'lebih keras' akan muncul. Hal ini bisa berisiko meningkatkan agresi fisik mereka.
Terlebih belum tentu semua orangtua terus mendampingi anak mereka saat menikmati waktunya di kamar.
Jika anak dibiarkan menonton atau bermain video game yang tidak sesuai dengan umurnya, itu bisa saja membuat mereka meniru kejadian yang ia saksikan.
Sudah banyak kerjadian tak di inginkan yang terjadi pada anak akibat kecanduan menonton TV. Mulai dari saling membully atau melakukan kegiatan apa saja yang mereka lihat pada layar TV. Hal ini tentu membuat psikolog mereka menjadi terganggu.
Yuk, Ma, lebih baik mencegah kan sebelum terjadi pada si Kecil?