Kenali Apa Itu Imunodefisiensi Primer (IDP) dan Gejalanya pada Anak
Sambut pekan IDP sedunia, yuk ketahui lebih lanjut mengenai IDP pada anak
24 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada tanggal 22-29 April mendatang, dunia kesehatan dunia memperingati pekan Imunodefisiensi Primer (DP) sedunia. Adanya pekan IDP yang dilakukan setiap tahun ini bertujuan untuk meningkatkan pengenalan, diagnosis, pengobatan dan kualitas hidup penderita penyakit IDP, terutama yang terjadi pada anak-anak.
Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hingga saat ini tercatat 10 kelompok besar penyakit IDP yang disebabkan oleh 432 kelainan bawaan atau defak genetik.
Jika Mama masih belum memahami apa itu IDP dan apa saja gejala atau tanda yang sering terjadi pada penderitanya.
Berikut Popmama.com telah merangkum dari berbagai sumber terkait serba serbi Imunodefisiensi Primer yang terjadi pada anak.
1. Apa itu Imunodefisiensi Primer (IDP)?
Imunodefisiensi Primer atau disingkat dengan IDP merupakan kelainan bawaan yang menyebabkan berkurangnya jumlah atau hilangnya fungsi dari kompenen sistem imunitas.
Dalam penjelasan yang dibagikan IDAI, anak-anak yang terkena IDP menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Bahkan, beberapa penyakit IDP juga dapat membuat anak lebih rentan terserang alergi, autoinflamasi, hingga keganasan.
Editors' Pick
2. Kasus IDP di Indonesia
IDAI menjelaskan, 1 dari 1200 orang memiliki mutasi genetik terkait IDP yang berdampak signifikan pada kesehatan. Sehingga disebutkan, setidaknya 590 hingga 2950 bayi lahir dengan IDP dari angka kelahiran bayi di Indonesia yakni sebanyak 5,9 juta per tahun.
Dari penjelasan di atas, itulah mengapa pekan IDP sedunia selalu dilaksanakan setiap tahunnya.
Hal ini bertujuan agar para orangtua dengan anak IDP menjadi lebih terinformasi mengenai diagnosis, pengobatan dan kualitas hidup anak dengan penyakit IDP
3. Gejala anak alami IDP
IDAI membagikan gejala atau tanda-tanda yang bisa Mama waspadai jika anak terkena IDP. Berikut beberapa gejala yang umum terjadi pada beberapa kasus IDP tertentu, diantaranya adalah:
- Infeksi telinga baru dalam kurun waktu setahun
- Terinfeksi sinus serius dalam setahun
- Penggunaan pbat antibiotik selama dua bulan atau lebih tanpa efek apapun
- Alami pneumonia dalam setahun
- Gagal tumbuh atau berat badan tidak naik
- Abses berulang pada organ atau jaringan kulit
- Infeksi jamur yang menetap pada kulit dan mulut
- Memerlukan antibiotik intravena untuk membasmi bakteri
- Infeksi yang termasuk dalam sepsis
- Memiliki riwayat keluarga dengan IDP
4. Lakukan hal ini jika anak dicurigai terkena IDP
Jika anak mama alami gejala atau tanda yang sudah disebutkan di atas, selanjutnya yang perlu Mama lakukan adalah memeriksakan kondisi anak pada dokter.
Langkah awal yang akan dilakukan adalah menjelaskan riwayat kesehatan serta melakukan pemeriksaan lengkap oleh dokter. Selanjutnya, anak akan dilakukan pemeriksaan penunjang jika alami beberapa keluhan tertentu, diantaranya pemeriksaan imunologi, pemeriksaan darah, hingga pemeriksaan genetik.
5. Tata laksana penanganan anak IDP
Ketika anak mama dinyatakan terkena IDP, maka yang bisa Mama lakukan selanjutnya dalam menanganinya adalah memberikan antimikroba pencegahan dalam jangka waktu yang lama sebagai pencegahan infeksi.
Anak dengan IDP yang mengganggu antibodi, harus mendapatkan terapi imunoglobin intravena. Beberapa juga bisa dilakukan pengobatannya menggunakan transplantasi sumsum tulang dan terapi genetik.
Itulah serba serbi terkait Imunodefisiensi Primer atau IDP yang bisa Mama ketahui. Jika anak mama alami tanda yang merujuk pada penyakit tersebut, segera periksakan kondisinya pada dokter guna mendapat penanganan yang tepat ya, Ma!
Baca juga:
- Apa Itu Selulitis, Gejala & Penyebabnya yang Sedang Dialami Bhai Kaba
- Apa Itu Oppositional Defiant Disorder pada Anak?
- Kenali Gejala dan Penyebab Hemangioma pada Anak