Cara Mengoptimalkan Kecerdasan Akademis dan Emosional Generasi Alfa
Intervensi dini memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan anak untuk belajar keterampilan baru
11 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Generasi Alfa yang lahir ketika pandemi Covid-19 dinilai memiliki tantangan yang lebih kompleks dari anak-anak di generasi lainnya.
Menurut data yang dirilis oleh The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melalui program Learn the Signs. Act Early., 1 dari 6 anak berusia mulai dari 3 tahun mengalami penyesuaian capaian perkembangan - kondisi yang memengaruhi bagaimana anak-anak bermain, belajar, berbicara, bertindak, atau bergerak.
Intervensi dini pada masa sebelum usia sekolah sangat diperlukan karena dapat memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan anak untuk mempelajari keterampilan baru.
Karenanya, untuk membantu orangtua dalam mendukung tumbuh kembang optimal anak, baru-baru ini CDC membuat penyesuaian surveillance milestones & tools, terutama pada checklist untuk anak usia 15-30 bulan.
Selain penyesuaian milestone kecerdasan akademis dan emosional, anak-anak di Generasi Alfa ini juga menghadapi tantangan klasik para pendahulunya, yaitu digitalisasi dan otomatisasi yang kini diperkirakan maju sekitar 5 tahun lebih pesat oleh para pakar.
Segala perubahan yang ada ini membuat orangtua harus lebih mempersiapkan si Kecil dalam menghadapi masa depan.
Nah, berikut ini Popmama.com telah merangkum cara mengoptimalkan kecerdasan akademis dan emosional anak Generasi Alfa.
Editors' Pick
1. Perhatikan nutrisi dan lingkungan sekitar
Stimulasi, nutrisi, dan lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak, terutama Kecerdasan Akademis dan Emosionalnya.
Memasuki era pandemi sekarang ini, kondisi yang tak menentuk ini pun membuat adanya perubahan pada pola stimulasi dan lingkungan yang cukup signifikan, misalnya seperti meningkatnya paparan gadget dan berkurangnya interaksi langsung dengan lingkungan.
Untuk itu, orangtua perlu memerhatikan asupan nutrisi anak di tengah-tengah paparan gadget yang ada. Ketika anak terlalu asyik dengan gadget mereka, banyak anak kerap mengabaikan pola makan. Sehingga ini juga bisa memengaruhi kecerdasan anak baik secara akademis, mau pun emosional.
2. Memberikan perhatian khusus pada anak
Kondisi seperti yang telah disebutkan sebelumnya tentu dapat memengaruhi perkembangan otak anak.
Untuk itu, Ajeng Raviando, Psi selaku psikolog melalui acara A+ Masterclass yang diadakan di Jakarta 9 Oktober 2022 dan Surabaya pada 30 Oktober 2022 ingin mengajak Mama dan Mama untuk memberikan perhatian khusus pada anak.
Tujuannya adalah agar anak tetap dapat tumbuh dan berkembang secara optimal di tengah kondisi pandemi. Ajeng menjelaskan:
“Selama pandemi, banyak situasi yang tidak menentu, sulit diprediksi dan terjadi banyak perubahan secara signifikan. Hal ini tidak hanya berat bagi orang dewasa, namun juga membingungkan bagi anak-anak dan berpengaruh pada tumbuh kembang si Kecil."
Disini peran orang tua menjadi semakin penting untuk memastikan si Kecil mendapatkan perasaan aman dan mendukung stimulasi untuk optimalkan kecerdasan emosionalnya.