Kegiatan membacakan cerita termasuk kegiatan yang dapat menguatkan bonding anak dengan orangtuanya. Biasanya, kegiatan ini dilakukan para orangtua sebagai penghantar anak tidur, atau pun saat anak merasa bosan untuk menghiburnya.
Selain menghibur, cerita rakyat singkat yang banyak beredar di Indonesia sebenarnya mengandung banyak nasihat dan pelajaran hidup yang baik buat si Kecil lho, Ma.
Sekarang Mama nggak perlu bingung lagi mencari cerita rakyat singkat yang bagus untuk dibacakan pada si Kecil, karena sudah Popmama.com rangkumkan dalam artikel ini. Yuk, disimak!
Kumpulan Cerita Rakyat Singkat
1. Malin Kundang Anak Durhaka
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif
Cerita rakyat singkat dari Sumatera Barat ini menceritakan tentang Malin Kundang, seorang anak semata wayang yang pergi merantau untuk mencari nafkah dan meringankan beban Ibunya.
Bertahun-tahun Malin tidak pernah mengabari Ibunya, hingga pada suatu hari sang Ibu bertemu dengan nahkoda kapal yang berangkat bersama Malin. Ia bercerita bahwa Malin telah menjadi saudagar kaya, dan besok kapalnya akan berlabuh di pulau ini. Mendengar kabar itu, Ibu Malin merasa amat senang.
Keesokan harinya, sang Ibu bergegas ke pantai untuk menunggu kedatangan anaknya. Turun dari kapalnya yang megah, Malin nampak gagah didampingi oleh istrinya yang cantik.
Selain penampilannya, sifatnya pun turut berubah. Ia tak mau mengakui Ibunya lagi, bahkan mendorong Ibunya sampai tersungkur ke tanah lantaran malu memiliki Ibu yang miskin. Setelah kejadian itu, Malin lantas pergi meninggalkan pulau tersebut.
Sang Ibu yang malang lalu berdoa kepada Tuhan, memohon keadilan bagi dirinya. Seketika doanya langsung terkabul. Kapal Malin tersambar petir sampai tenggelam. Malin terbawa arus hingga terdampar di pulau kosong, dan tubuhnya berubah menjadi batu akibat durhaka kepada Ibunya.
Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita rakyat singkat tentang Malin Kundang adalah untuk senantiasa menyayangi dan menghormati Ibu. Selain itu, jangan pernah sekali-kali menyakiti hati Ibu, sebab Ia adalah wanita mulia yang telah melahirkan kita.
2. Bawang Merah dan Bawang Putih
Youtube.com/Dongeng Kita
Di sebuah desa, ada keluarga bahagia dengan seorang anak bernama Bawang Putih. Kebahagiaan mereka tak berlangsung lama karena sang Ibu jatuh sakit dan meninggal.
Sepeninggal sang Ibu, Ayah Bawang Putih menikah lagi dengan janda yang memiliki seorang putri bernama Bawang Merah. Ketika Ayah Bawang Putih pergi merantau, terungkap sifat asli Ibu Tiri dan Bawang Merah yang jahat. Bawang Putih selalu disuruh-suruh mengerjakan pekerjaan rumah sementara mereka hanya bersantai.
Suatu hari Bawang Putih yang sedang mencuci baju di sungai tak sengaja menghanyutkan baju Ibu Tirinya. Rupanya baju itu diambil oleh seorang Nenek tua. Sang Nenek akan mengembalikan baju tersebut asalkan Bawang Putih tinggal dengannya selama satu minggu dan membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Bawang Putih pun setuju dengan syarat dari si Nenek.
Selama tinggal bersama sang Nenek, Bawang Putih merasa senang. Sebelum pulang, Sang Nenek menyuruhnya memilih satu buah labu. Bawang Putih lalu memilih labu yang berukuran kecil.
Sesampainya di rumah, alangkah kagetnya Bawang Putih karena labu tersebut berisi perhiasan yang banyak. Sayangnya, perhiasan tersebut langsung direbut oleh Ibu Tiri dan Bawang Merah.
Keesokan harinya, Ibu Tiri menyuruh Bawang Merah pergi ke rumah Nenek dan berpura-pura mencari baju yang hilang. Berbeda dengan Bawang Putih, selama tinggal di rumah Nenek, Bawang Merah sangatlah malas. Sebelum pulang, sang Nenek menyuruh Bawang Merah memilih labu dan Ia memilih yang paling besar
Alih-alih mendapat perhiasan yang banyak, labu tersebut justru berisi hewan-hewan beracun. Bawang Merah dan Ibunya yang ketakutan terus berlari ke hutan dan tak pernah kembali.
Dari cerita rakyat singkat tersebut, kita diajarkan untuk tidak boleh serakah terhadap harta, karena keserakahan hanya akan membuat kita celaka.
Editors' Pick
3. Legenda Batu Menangis
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif
Alkisah di sebuah bukit hiduplah seorang Ibu bersama anaknya yang cantik. Si Anak sangat manja dan tidak mau membantu pekerjaan Ibunya. Suatu hari, Ia minta dibelikan sisir dan perhiasan, dan mengancam akan pergi dari rumah jika tidak dibelikan. Sang Ibu tidak tega untuk menolak permintaan anaknya, akhirnya ia menggunakan tabungannya untuk menuruti keinginan tersebut.
Keesokan harinya mereka pergi ke pasar. Di tengah perjalanan, si Anak menyuruh Ibunya untuk berjalan agak jauh darinya. Rupanya, Ia malu jika orang-orang mengetahui bahwa gadis cantik ini memiliki ibu yang tua dan tidak rupawan.
Saat sang Ibu mengajak anaknya berbicara, Ia dengan tegas mengatakan kepada orang-orang bahwa Ia tidak mengenal Ibu ini. Hal tersebut terjadi berkali-kali, sampai pada akhirnya sang Ibu merasa tak sanggup lagi menghadapi kelakuan anaknya. Sambil menangis, Ia pun berdoa kepada Tuhan untuk mendapatkan keadilan.
Tuhan lantas mengabulkan doa Ibu yang malang itu. Kaki si Anak seketika membatu sampai ke sekujur tubuhnya. Ia menangis dan meminta maaf kepada Ibunya, namun penyesalan dan permintaan maaf tersebut telah terlambat. Ia terlanjur menyakiti hati sang Ibu sampai akhirnya seluruh tubuhnya berubah menjadi batu.
Setelah membaca cerita rakyat singkat tentang Legenda Batu Menangis, dapat diambil pelajaran untuk selalu menyayangi serta menghormati Ibu, dan jangan sekalipun menyakitinya. Sebab, Ibu telah melahirkan dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang.
4. Legenda Timun Mas dan Buto Ijo
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif
Pada zaman dahulu ada seorang janda tua bernama Mbok Sarni yang hidup sendirian. Ia sering kali merasa kesepian dan kelelahan karena tidak ada yang membantunya bekerja. Mbok Sarni merasa hidupnya akan lebih bahagia jika memiliki anak.
Saat sedang mencari kayu bakar ke hutan, Mbok Sarni dihadang oleh raksasa jahat bernama Buto Ijo yang meminta seorang anak untuk disantap. Mbok Sarni pun menjelaskan bahwa Ia hanyalah seorang janda tua yang hidup sendirian.
Tanpa diduga, Buto Ijo memberikan biji mentimun kepada Mbok Sarni. Katanya, dua minggu setelah biji itu ditanam, Mbok Sarni akan memiliki anak. Namun Mbok Sarni harus menyerahkan anaknya kepada Buto Ijo saat berusia enam tahun.
Mbok Sarni setuju dan segera menanam biji mentimun itu. Dua minggu kemudian, biji tersebut tumbuh menjadi mentimun emas yang besar. Saat dibelah, betapa bahagianya Mbok Sarni karena mentimun tersebut berisi seorang bayi. Bayi itu kemudian dinamakan Timun Mas.
Enam tahun berlalu, Timun Mas tumbuh menjadi anak yang cantik dan ceria. Buto Ijo pun datang menagih janji. Mbok Sarni yang tidak sanggup menyerahkan anak kesayangannya meminta waktu sampai besok pagi kepada Buto Ijo. Malam harinya, seorang pertapa tua datang ke mimpi Mbok Sarni dan memberitahu cara melawan Buto Ijo.
Ketika Buto Ijo datang di keesokan harinya, Timun Mas segera berlari ke hutan sambil membawa benda-benda yang dikatakan oleh pertapa dalam mimpi Mbok Sarni. Timun Mas melempar biji timun yang seketika berubah menjadi hutan timun, tapi Buto Ijo tetap lolos. Selanjutnya Ia melempar jarum yang dalam sekejap berubah menjadi menjadi hutan bambu yang menusuk Buto Ijo, sayangnya Buto Ijo masih tetap lolos.
Timun Mas lalu melempar garam yang berubah menjadi lautan, dan Buto Ijo pun masih bisa mengejarnya. Akhirnya Timun Mas melempar benda terakhir yaitu terasi yang seketika berubah menjadi lautan lahar panas. Buto Ijo tidak sanggup bertahan dan Ia pun tenggelam di dalam lautan lahar.
Dari cerita rakyat singkat tentang Timun Mas dan Buto Ijo, Mama bisa mengajarkan si Kecil mengenai pentingnya berperilaku yang baik. Sebab, kebaikan akan selalu menang melawan kejahatan.
4. Cerita Legendaris Keong Mas
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif
Di Kerajaan Daha, hiduplah kakak beradik bernama Dewi Galuh dan Candra Kirana. Berbeda dengan Dewi Galuh, Candra Kirana sudah memiliki tunangan yang bernama Raden Inu. Dewi Galuh merasa iri dengan Candra Kirana, Ia lalu meminta bantuan dukun untuk melenyapkan Candra Kirana.
Keesokan harinya si dukun mengutuk Candra Kirana menjadi seekor keong berwarna emas. Dewi Galuh kemudian melempar keong mas ke sungai, dan berkata bahwa kutukan Candra Kirana akan hilang sampai Ia bertemu tunangannya.
Keong mas lalu ditangkap oleh seorang nenek yang sedang mencari ikan. Ia membawa keong mas pulang dan merawatnya. Suatu hari sang nenek terkejut melihat perempuan cantik di rumahnya, perempuan itu adalah keong mas yang sedang berubah wujud menjadi Candra Kirana.
Sementara itu di kerajaan Daha, Raden Inu sedang bergegas untuk mencari Candra Kirana sampai ke hutan. Dewi Galuh lalu meminta bantuan dukun lagi untuk menggagalkan upaya Raden Inu.
Si dukun lalu berubah menjadi gagak hitam yang berpura-pura mengarahkan jalan kepada Raden Inu. Di perjalanan, Raden Inu bertemu dengan orang pintar yang dapat mengubah gagak hitam ke wujud aslinya yaitu dukun jahat. Raden Inu pun mencari jalan sendiri tanpa bantuan siapapun.
Saat hendak meminta minum ke rumah warga, alangkah terkejutnya Raden Inu saat ia mendapati tunangannya di dalam rumah itu. Kutukan pun hilang seutuhnya, dan Candra Kirana serta Raden Inu segera kembali ke kerajaan. Tak lupa sang nenek juga turut diajak. Sementara itu, Dewi Galuh kabur entah ke mana.
Cerita rakyat singkat di atas menunjukkan bahayanya bersikap iri dan dengki, karena hanya mengotori pikiran kita saja. Jadi, jangan bosan-bosan ingatkan si Kecil untuk selalu bersyukur dan tidak iri kepada orang lain ya, Mama.
6. Si Kancil dan Pak Tani
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif
Pada cerita rakyat singkat ini, dikisahkan bahwa Kancil yang sedang berjalan-jalan tergoda untuk mencicipi timun di ladang. Akibatnya, Pak Tani marah karena ladang timunnya menjadi berantakan.
Keesokan harinya, Kancil datang lagi ke ladang Pak Tani untuk meminta maaf. Sayangnya, Ia malah tertipu dengan jebakan yang telah disiapkan oleh Pak Tani, dan dikurung sampai panen timun selesai.
Kancil yang cerdik tak kehabisan akal, Ia pun menipu anjing penjaga agar dapat bertukar tempat dengannya. Setelah itu, Kancil pun bergegas kabur dan tak kembali lagi ke ladang Pak Tani.
Dari cerita dongeng singkat Kancil dan Pak Tani, dapat diambil pelajaran agar Si Kecil tidak sembarangan mengambil apapun milik orang lain tanpa izin terlebih dahulu.
7. Kisah Lutung Kasarung
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif
Di sebuah kerajaan di Jawa Barat, hiduplah dua orang putri mahkota yang bernama Purbasari dan Purbararang. Sang Raja telah memutuskan untuk menurunkan tahtanya kepada Purbasari karena sikap baiknya. Padahal, tahta itu harusnya diturunkan kepada anak sulung yaitu Purbararang.
Merasa iri, Purbararang akhirnya meminta cairan beracun kepada seorang dukun untuk menjatuhkan tahta Purbasari. Benar saja, tak lama setelah meminum cairan itu, tubuh Purbasari dipenuhi bercak hitam.
Purbararang lalu mengadukan kejadian itu kepada ayahnya, dan mengatakan bahwa itu adalah kutukan dari para pendahulu karena tidak mengikuti aturan kerajaan. Akhirnya, diputuskan bahwa Purbasari akan diasingkan ke hutan untuk menghindari kutukan bagi kerajaan.
Di hutan, Purbasari berteman dengan seekor monyet yang sebenarnya adalah seorang pangeran. Karena kesalahannya, Ia pun dikutuk menjadi monyet. Merasa senasib, akhirnya Purbasari dan monyet bernama Lutung Kasarung berteman.
Pada suatu malam, Lutung Kasarung berdoa untuk kesembuhan Purbasari. Tak lama setelahnya, terbentuk telaga dengan air yang sangat jernih. Esok harinya, Lutung Kasarung menyuruh Purbasari untuk berendam di telaga tersebut. Benar saja, kulit Purbasari kembali seperti semula.
Ia pun kembali ke kerajaan bersama Lutung Kasarung. Hal ini membuat Purbararang kaget. Purbararang lalu membuat kompetisi, barangsiapa yang menang maka akan naik tahta sedangkan yang kalah harus pergi dari kerjaaan.
Kompetisi pertama adalah kecantikan rambut, yang rambutnya lebih panjang maka akan menang. Purbasari terkejut sebab rambut Purbararang selalu lebih panjang darinya. Lutung Kasarung pun berdoa dan seketika rambut Purbasari menjadi lebih panjang dari Purbararang.
Kompetisi selanjutnya yaitu adu ketampanan pasangan. Purbararang yang sudah memiliki pasangan yakin akan menang. Purbararang dan tunangannya menertawakan Purbasari karena pasangannya adalah seekor monyet. Lutung Kasarung pun berdoa agar Ia dikembalikan ke wujud asalnya.
Doa itu pun terkabul, dan dalam sekejap Lutung Kasarung berubah menjadi seorang pangeran yang tampan, melebihi ketampanan pasangan Purbararang. Dengan kebaikan hati Purbasari, Ia tidak mengusir Purbararang meskipun kalah dalam kompetisi perebutan tahta.
Pada akhirnya, Purbasari diangkat menjadi Ratu dan hidup bahagia di istana bersama Lutung Kasarung yang telah menjadi suaminya, hewan-hewan yang menjadi temannya selama di hutan, serta Purbararang dan pasangannya.
Setelah membaca cerita rakyat singkat di atas, Mama bisa mengajarkan si Kecil untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan pula. Memaafkan orang yang berbuat jahat bukan berarti kalah, melainkan perilaku yang terpuji dan berjiwa besar.
Itu dia beberapa pilihan cerita rakyat singkat yang bisa Mama bacakan untuk si Kecil. Jadi, mau baca cerita dongeng pendek yang mana nih, Ma?