Dongeng Anak: Kisah Jack dan Pohon Kacang Ajaib
Jadi cerita rakya Inggris populer, kisah Jack dan pohon kacang bisa dibacakan kepada si Kecil
31 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
It's dongeng time! Kegiatan ini menjadi momen meningkatkan bonding antara orangtua dan anak, juga dapat menstimulasi kemampuan berbahasa anak sejak dini.
Membacakan dongeng untuk juga jadi kegiatan seru yang bisa dilakukan keluarga di waktu senggang, atau pun menjelang si Kecil tidur malam. Mama dan Papa bisa memilih jenis dongeng seperti apa yang akan dibacakan padanya.
Mulai dari dongeng fabel, dongeng anak nusantara, hingga dongeng dari mancanegara seperti cerita Jack dan pohon kacang ajaib yang merupakan cerita anak dari Inggris.
Kali ini Popmama.com telah menyiapkan dongeng anak: Jack dan pohon kacang ajaib di bawah ini. Yuk bacakan untuk si Kecil!
1. Kisah Jack dan ibunya
Suatu ketika di sebuah kota yang ada di Inggris, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Jack. Ia tinggal bersama dengan ibunya dalam keadaan hidup miskin yang apa adanya.
Keduanya hanya memiliki seekor sapi untuk menyambung hidup mereka setiap hari. Namun, sapi milik Jack dan ibunya mulai mengalami masalah. Susu milik sapi tersebut terus mengering dan membuat ibu Jack berencana untuk menjualnya.
"Apakah ibu yakin?" tanya Jack memastikan rencana sang ibu dan dijawab anggukan penuh keyakinan.
"Kalau begitu biar aku bantu menjualnya di pasar, bu," sambung Jack yang langsung membersihkan sapinya untuk ia bawa ke sebuah pasar.
Jack pun segera membawa sapi miliknya untuk dibawa ke penjual di pasar.
2. Menukar sapi dengan kacang ajaib
Selama di perjalanan, Jack tiba-tiba bertemu dengan seorang kakek tua yang menawarinya kacang ajaib. Jack sempat dibuat tak percaya, namun dengan polosnya ia rela menukarkan sapi yang akan dijualnya menjadi biji kacang tawaran kakek tua tadi.
"Hai anak muda, maukah kamu menukar sapi milikmu dengan kacang ajaib ini?" tanya sang kakek pada Jack.
"Kacang? Jangan main-main, kakek!" sahut Jack yang tak percaya dengan tawaran kakek tua tadi.
“Jangan menghinanya, anak muda. Ini adalah kacang ajaib. Jika kamu menanamnya, dalam semalam kacang ini akan tumbuh menjadi sebuah pohon raksasa yang mencakar langit,” kata si kakek menjelaskan.
Sempat dibuat kebingungan, Jack pun berpikir sejenak. Tak lama, ia akhirnya menyetujui tawaran kakek tadi untuk menukarkan sapi miliknya dengan kacang ajaib milik sang kakek.
Selanjutnya, Jack pun kembali ke rumah mendapati sang ibu marah besar karena perbuatannya. Bagaimana bisa seekor sapi yang bisa dijual dengan harga memadai ditukarkan dengan sebutir kacang? Kira-kira seperti itu pikir sang ibu yang nampaknya marah besar dengan anaknya
Editors' Pick
3. Pohon kacang raksasa
Jack mengaku dirinya salah dan berpikir terlalu singkat. Ia pun menyalahkan dirinya dan berucap, "Bodoh sekali kau ini, Jack. Bagaimana bisa nantinya kita hidup hanya dengan sebutir biji kacang ini?”
Biji kacang tadi pun sempat dilempar keluar oleh sang ibu. Setelah itu, Jack keluar rumah dan berusaha menanamnya seperti perintah kakek tua yang ia temui tadi di jalan.
"Apakah benar biji kacang tadi bisa tumbuh hanya dalam semalam?" batin Jack setelah menanamkannya di halaman rumahnya.
Setelah semalaman, keesokan harinya Jack dikejutkan dengan sebuah pohon raksasa yang menjulang tinggi sampai tak terlihat ujungnya. Apakah benar ini yang dimaksud kakek tua itu? Begitu kira-kira batin Jack saat melihat pohon kacang tersebut.
Dengan hati-hati, Jack pun pergi untuk memanjat pohon raksasa yang sudah ditanamnya. Setelah perjalanan cukup lama, Jack merasa dirinya tak kunjung sampai di pucuk pohon.
"Aduh! Kenapa ya pohon ini nggak ada ujungnya? Mau sampai kapan aku memanjatnya?" pikir Jack namun masih tetap memanjat.
Sesekali ia melihat ke bawah dan mendapati rumah-rumah di bawah terlihat sangat kecil. Setelah perjalanan yang cukup panjang itu, Jack pun sampai ke awan dan melihat sebuah istana raksasa di sana
"Lihat! Ternyata ada istana di atas pohon ini!" seru Jack yang kemudian mulai mengetuk pintu istana tersebut.
4. Jack bertemu dengan raksasa
Setelah mengetuk pintu istana tadi selama beberapa saat, pintu pun terbuka dan muncul seorang perempuan bertubuh besar sesuai dengan istana besar yang didatanginya.
"Oh, ada anak muda siapa ini? Mengapa kau bisa sampai ke sini?" tanya perempuan tersebut kepada Jack.
"Selamat pagi, bu. Saya lapar sekali, apakah boleh saya meminta sedikit makanan sebelum kembali ke rumah?" jawab Jack dengan penuh sopan santun.
“Wah, kau anak yang sopan sekali. Baiklah, kau bisa masuk dan tunggu sebentar ya, nak,” kata perempuan raksasa itu kepada Jack.
Jack yang seharusnya merasa ketakutan dengan tubuh besar perempuan tadi, justru sebaliknya. Ia merasa aman karena perempuan itu berbaik hati padanya dengan memberikan makanan.
"Kau bisa segera menyantapnya sebelum suamiku pulang, karena ia sangat suka memakan anak-anak," ujar perempuan tadi kepada Jack.
Saat dirinya sedang makan, tiba-tiba saja terdengar langkah kaki yang begitu keras. Ternyata, itu adalah suami dari perempuan raksasa tadi. Tak seperti perempuan itu, suaminya ini terbilang cukup kejam dan bisa memakan manusia.
"Nak, suamiku akan segera datang. Kau sebaiknya segera bersembunyi!" seru perempuan raksasa dan langsung disetujui oleh Jack.
5. Mencuri emas dari raksasa
"Istriku, aku pulang! Cepat siapkan makan karena aku lapar!" teriak raksasa setibanya di istana.
Namun, penciuman kuat raksasa tersebut sangatlah tajam. Ia rupanya dapat mencium aroma bau manusia yang sempat membuat panik sang istri.
"Bau manusia mana ini? Apakah ada seseorang yang datang?" tanya raksasa kepada istrinya.
"Dengan cepat, sang istri menjawab, "Itu bau manusia yang kita bakar kemarin. Sudah, ini makananmu sudah ku siapkan di meja."
Setelah menyelesaikan makannya, raksasa tadi mengeluarkan pundi-pundi berisikan uang emas yang sudah dicurinya. Setelah meletakan di nakas miliknya, ia pun tertidur.
Melihat hal tersebut, Jack sempat terkejut dengan banyaknya jumlah uang emas yang dibawa suami dari perempuan tadi. Ia segera keluar dari persembunyiannya dan mengambil beberapa kantung uang emas untuk dibawa pulang.
Jack pun pulang dalam keadaan senang karena bisa memberikan uang emas si raksasa kepada ibunya. Setelahnya, ia langsung bergegas menuruni pohon kacang tersebut dan tiba di rumah.
“Ibu ibu, lihatlah emas ini. Mulai sekarang kita akan menjadi orang kaya,” seru Jack kepada sang ibu.
"Dari mana kamu mendapatkan ini semua, Jack? Apa yang kamu lakukan?" tanya ibu Jack.
Jack kemudian mulai menceritakan semua kejadian pada ibunya. Mulai dari ia menanam sebutir kacang, hingga akhirnya memanjat pohon raksasa di halaman rumahnya untuk mendapatkan itu semua.
6. Kembali mencuri barang milik raksasa
Setelah beberapa bulan berlalu, uang emas yang sempat dibawa Jack dari raksasa ternyata habis. Ia dan ibunya pun kembali dibuat bingung karena tak tahu bagaimana caranya bisa menyambung hidup mereka.
Tanpa berpikir panjang, Jack kemudian kembali memanjat pohon kacang raksasa yang masih tertanam di halaman rumahnya. Ia kembali mengetuk istana besar di atas sana dan bertemu dengan perempuan raksasa yang sempat ditemuinya tempo lalu.
"Mau apa lagi kamu anak muda? Tempo lalu saat kau di sini, sekantung uang emas milik suamiku menghilang," ujar perempuan raksasa kepada Jack.
Jack pun berusaha meyakinkan perempuan tadi bahwa dirinya sangat kelaparan dan butuh makanan. Meski sempat dibuat curiga dengan Jack, namun perempuan berbaik hati ini tetap membawa Jack masuk ke dalam kediamannya.
"Cepatlah habiskan sebelum suamiku kembali," ujarnya lagi.
Namun, suara langkahan kaki besar kembali terdengar. Jack meyakini itu adalah langkah kaki suami perempuan tadi. Ia pun kembali menuju persembunyiannya yang tempo lalu ia lakukan.
Sama seperti sebelumnya, raksasa tersebut bertanya kepada istrinya apakah ada seorang manusia yang bisa disantapnya, karena ia merasa mencium aroma tersebut.
"Tidak ada, ini sudah makan saja makananmu," sahut istrinya.
Setelah menyelesaikan makannya, raksasa meminta istrinya membawakan ayam milik mereka. Kemudian, ia meminta ayam tersebut untuk bertelur. Ternyata, ayam tersebut mengeluarkan telur emas yang berhasil membuat Jack terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Selama beberapa saat terjaga, raksasa itu pun tertidur dan meninggalkan ayam miliknya di sana. Jack pun segera keluar dari persembunyiannya dan mengambil ayam milik raksasa untuk segera kembali ke rumah.
Jika sebelumnya Jack mencuri barang milik raksasa berupa uang emas, kini ia kembali melakukan hal sama dengan membawa ayam bertelur emas milik raksasa untuk dibawa turun ke rumahnya.
7. Keserakahan yang membawa petaka
Tak sampai di situ, beberapa waktu kemudian Jack kembali mengunjungi istana milik raksasa. Namun, kali ini ia datang secara diam-diam melalui jendela tanpa sepengetahuan perempuan raksasa yang biasanya ia temui.
Setelah berhasil masuk ke dalam kediaman raksasa, Jack segera menyebunyikan dirinya di salah satu pot tembaga besar yang ada di sana. Ini adalah tempat persembunyian barunya agar tidak ketahuan.
Raksasa kembali bertanya kepada istrinya apakah ada seorang manusia di dalam rumah mereka, namun istrinya menjawab tidak ada karena tempat persembunyian Jack tidak ada siapa pun orang di sana.
Keduanya pun memutuskan untuk makan bersama, setelahnya raksasa mengeluarkan harfa emas ajaib miliknya dan meminta harfa tersebut memainkan sebuah lagu untuknya. Setelah mendapat perintah dari raksasa, harfa tadi langsung mengeluarkan suara dengan sendirinya dan membuat raksasa tertidur.
Melihat betapa indahnya harfa tersebut, Jack pun langsung keluar dari persembunyiannya dan memanjat meja untuk mengambilnya. Namun, harfa ajaib yang dibawa Jack bersuara dan meminta tolong kepada raksasa.
"Tolong!" harfa itu berteriak, dan langsung membangunkan raksasa.
Panik karena ketahuan sang raksasa, Jack langsung lari menuruni pohon kacang dengan tetap membawa harfa milik raksasa. Tak tinggal diam, raksasa tadi langsung mengikuti Jack untuk turun ke permukaan.
Jack lebih dulu sampai di bawah dan meminta ibunya membawakan kapak untuk menghancurkan pohon kacang tersebut.
"Ibu, bu! Tolong bawakan aku kapak sekarang!" pinta Jack yang langsung diindahkan oleh sang ibu.
Meski bingung apa yang terjadi, namun ibu dari Jack tetap membantu anaknya untuk menghancurkan pohon kacan tersebut. Setelah beberapa saat, pohon tersebut nampak goyang dan mulai rubuh. Lebih dikejutkannya lagi, ternyata ada raksasa yang terjatuh dari pohon tersebut.
"Akhirnya kita selamat," ujar Jack yang langsung memeluk ibunya.
Anak muda ini pun menyesal dengan keserakahan yang menguasai dirinya. Setelah pohon kacang tersebut hancur bersamaan dengan raksasanya, Jack pun dan ibunya mulai kembali hidup normal dan tidak lagi mencuri.
Meski masih memiliki ayam bertelur emas milik raksasa, namun Jack tetap berusaha untuk bekerja apa pun yang ia bisa untuk menghidupi keluarganya.
Dari dongeng ini, terdapat pesan moral bahwa keserakahan bisa saja membawa petaka. Jadi, jangan sampai anak mama hidup seperti Jack yang serakah akan kekayaan, ya!
Baca juga:
- Dongeng Fabel Anak: Kisah Ular dan Tikus
- Dongeng Anak Nusantara: Ande-Ande Lumut
- Dongeng Anak: Kisah Putri yang Tertidur