17 Dongeng Anak Pendek yang Memiliki Pesan Moral
Bisa meningkatkan literasi membaca pada anak sejak dini
13 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak cara yang dapat orangtua lakukan dalam membangun kedekatan bersama buah hatinya, salah satunya adalah dengan membacakan cerita atau dongeng anak pendek yang dapat menstimulus tumbuh kembangnya.
Tak hanya menjadi ajang dalam membangun bonding atau kedekatan dengan anak, membacakan dongeng juga dapat membantu anak untuk meningkatkan literasi membaca, kemampuan visualisasi, berpikir kritis, serta membantunya memahami budaya dan pesan moral yang dapat dipahami sejak dini.
Tak harus dongeng yang panjang, Mama bisa memulainya dengan membacakan dongeng anak pendek yang tetap memberikan pesan moral dalam ceritanya.
Apa saja kira-kira dongeng anak pendek yang bisa Mama bacakan pada si Kecil? Yuk, simak rangkuman dongeng yang sudah Popmama.com siapkan berikut ini.
Kumpulan Dongeng Anak Pendek Singkat
1. Dongeng anak gembala dan serigala
Diceritakan hiduplah seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya. Tugasnya ialah merawat serta menjaga seluruh domba majikannya. Selama menjalani tugasnya, majikan anak tersebut selalu berpesan padanya apabila terdapat serigala yang mendekat, ia bisa berteriak meminta tolong kepada orang-orang desa setempat.
Memiliki rutinitas yang hanya menggembalakan domba di tepi hutan membuat anak itu merasa bosan. Sampai akhirnya terbesit untuk melakukan tindakan tak terduga.
Sang anak tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini, tolong!”
Mendengar teriakan tersebut, warga desa pun datang menghampiri dan berniat menolong anak tersebut dari serangan serigala. Namun sesampainya di dekat sang anak, ternyata anak gembala hanya bercanda dan melakukannya karena bosan. Warga pun kesal lalu kembali pulang.
Tak hanya dilakukan sekali, selang beberapa hari kemudian anak gembala kembali melakukan kegiatan yang sama dengan berteriak meminta tolong. Lagi-lagi warga tertipu dan membuat mereka kesal karena si anak gembala hanya tertawa melihat kekesalan warga.
Sampai pada suatu sore, datanglah segerombolan serigala dan langsung memangsa domba yang digembalakannya. Merasa terancam dan ketakutan, si anak langsung berteriak meminta tolong. Namun naas, kali ini tidak ada warga yang datang karena sudah tidak percaya dengannya.
Para serigala pun berhasil memangsa banyak domba dan membawa masuk ke dalam hutan. Kejadian tersebut membuat si anak gembala menyesal dan tak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Dari dongeng anak pendek di atas, pesan moral yang bisa diambil adalah untuk tidak berbohong. Sebab sekali saja berbohong, maka tidak akan ada orang yang mau memercayaimu lagi. Jadi kesimpulannya, cerita di atas mengajarkan si Kecil tentang kejujuran kepada sesama, Ma.
2. Dongeng si kancil dan kura-kura
Dongeng anak pendek satu ini tentu sudah tak asing bagi Mama. Di mana diceritakan terdapat seorang kancil yang sombong karena kemampuan berlarinya dan mengajak kura-kura untuk melakukan lomba lari dengannya.
Dengan rendah hati dan percaya diri, kura-kura pun menerima ajakan kancil. Keesokan paginya, keduanya menuju kawasan hutan tempat lomba lari. Sesuai dengan perkiraan si kancil, ia berhasil lari dengan sangat cepat dan mengalahkan kura-kura yang tertinggal di belakang.
Namun, ketika kancil mendekati garis finish, ia memutuskan untuk istirahat di bawah pohon rindang karena beranggapan bahwa lawannya itu masih sangat lama tiba. Sampai akhirnya si kancil tertidur pulas dan tidak menyadari bahwa kura-kura telah lebih dulu sampai digaris finish.
Dari dongeng di atas, pesan moral yang bisa diajarkan pada si Kecil adalah untuk tetap rendah diri mau sehebat apapun dirinya. Selain itu, anak juga diajarkan untuk tidak meremehkan kemampuan orang lain dengan kemampuannya.
3. Persahabatan tikus dan singa
Diceritakan terdapat seekor tikus jahil yang menggoda singa saat tengah tidur siang. Merasa terganggu, si raja hutan kemudian marah dan berniat untuk memakan tikus kecil tersebut.
Sambil menangis ketakutan, si tikus meminta ampun kepada singa untuk memaafkan kejahilannya dan melepaskannya. Meski dikenal sebagai raja hutan, singa pun merasa kasihan dan melepaskan tikus tersebut.
Tikus kemudian berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan singa padanya suatu hari nanti. Sampai tibalah di mana saat tikus mendengar suara meringis dari sang singa. Rupanya, singa tersebut tertangkap jaring yang dipasang pemburu. Tikus pun langsung membantu singa dengan menggerogoti jaring hingga putus.
Beruntung, keduanya bisa kabur dan menyelamatkan diri masing-masing. Dari dongeng anak pendek berikut ini, pesan moralnya adalah tentang saling menolong antar sesama tanpa memandang perbedaan.
Dongeng ini juga mengajarkan kepada anak untuk membalas kebaikan orang lain dengan tulus dan saling menolong sesama.
4. Dongeng buaya dan kancil yang cerdik
Dongeng anak pendek lainnya yang sudah tak asing adalah kisah buaya dan kancil yang cerdik. Cerita dimulai dari seekor kancil yang merasa lapar di tengah hutan. Melihat pohon apel yang begitu lebat disebrang sungai membuat kancil merasa bingung harus berbuat apa.
Meski diselimuti rasa takut, akhirnya kancil memberanikan diri mendekat ke arah tepi sunga yang terdapat sekumpulan buaya yang tengah menepi. Awalnya para buaya itu menyergap kancil dan membuat hewan kecil ini berteriak memohon agar tidak dimakan oleh para buaya.
Dengan kecerdikannya, kancil mengelabuhi buaya dengan menyebutkan bahwa raja singa memintanya untuk mengundang seluruh hewan di hutan dalam acara makan besar dan meminta kancil untuk menghitung total buaya.
Awalnya para buaya merasa ragu, namun karena kepandaian kancil dalam berbicara, akhirnya para buaya mau berbaris sampai sebrang sungai. Kancil pun langsung menaiki satu persatu buaya sambil berpura-pura menghitung.
Sesampainya di sebrang sungai, kancil langsung lari menjauh dan tertawa karena para buaya sudah mau mengantarkannya sampai ke sebrang sungai. Melihat kancil yang sudah lari menjauh membuat sekumpulan buaya ini merasa marah, namun sayang kancil sudah berhasil melarikan diri.
Dari dongeng di atas, pesan moral yang bisa diajarkan pada anak adalah untuk memanfaatkan kepandaian yang dimiliki dengan sebaik-baiknya agar tidak merugikan orang lain disekitar.
5. Dongeng belalang dan semut
Dongeng anak pendek lainnya yang mengajarkan tentang nilai kehidupan adalah kisah dari belalang dan semut. Diawali dengan seekor belalang yang tengah bersantai sambil bernyanyi di bawah pohon yang rindang. Ia memperhatikan kawanan semut dari kejauhan.
Belalang melihat bagaimana para semut yang sangat kecil ini saling bekerja keras mengumpulkan bahan makanan untuk musim dingin. Sesekali, Belalang mentertawakan apa yang sedang dikerjakan para semut.
Ketika tiba saatnya musim dingin, belalang pun menangis dan meringis kelaparan serta kedinginan karena tidak mempersiapkan kebutuhannya jauh-jauh hari. Sebab seluruh wilayah yang biasanya menyediakan makanan, kini sudah tak terlihat karena cuaca dingin yang sedang terjadi.
Dari sinilah belalang menyadari bahwa yang dilakukan sekumpulan semut waktu itu adalah untuk mempersiapkan kehidupannya saat ini. Ia pun menyesali keseombongannya yang pernah menertawakan para semut.
Dongeng belalang dan semut ini mengajarkan kepada anak untuk tidak boleh sombong dan meremehkan usaha orang lain. Jadilah orang yang selalu berusaha demi kehidupan lebih baik dikemudian hari.
6. Dongeng anjing yang nakal
Dikisahkan terdapat seekor anjing yang terkenal dengan kenakalannya. Hal ini membuat majikan dari anjing tersebut harus mengikatnya dengan sebuah balok kayu pada area leher sang anjing.
Tujuan dari majikannya adalah untuk memberi tahu kepada orang-orang agar menghindari sang anjing yang terkenal nakal dan galak. Namun dengan berbangga diri, anjing tersebut justru menyeret balok tersebut dengan penuh keributan.
Dengan maksud menarik perhatian orang lain, sayangnya cara sang anjing tidak membuat orang lain senang akan perbuatan yang ia lakukan.
Sampai akhirnya sang majikan yang melihat kejadian tersebut berkata padanya, “Kamu seharusnya lebih bijaksana dan berdiam diri di rumah agar orang tidak melihat balok yang dikalungkan itu. Apakah kamu senang bahwa semua orang tahu bahwa kamu adalah anjing yang nakal dan galak?"
Dari dongeng anak pendek ini, pesan moral yang bisa diajarkan pada anak adalah untuk selalu berbuat kebaikan. Janganlah meniru seorang yang terkenal karena perbuatan nakal atau tidak baiknya.
7. Dongeng angsa dan telur emas
Dongeng anak pendek satu ini menceritakan kisah seorang petani dan istrinya yang memiliki seekor angsa dengan kehebatan dapat mengeluarkan sebutir emas setiap harinya.
Berkat telur emas yang setiap hari dihasilkan angsa, hidup petani dang istrinya serba berkecukupan. Tetapi kehidupan yang nyaman itu tak berlangsung lama karena petani berpikiran untuk memotong angsa tersebut.
“Kenapa aku harus mendapatkan satu telur per hari? Untuk bisa menjadi kaya raya, kenapa tidak kuambil semuanya sekaligus?” pikirnya.
Mengetahui ide sang suami, istri dari petani kemudian menyetujuinya dan ikut membantu memotong angsa milik mereka. Namun sayang, keduanya dibuat terkejut karena hewan piaraan yang selama ini mengeluarkan telur emas setiap hari, justru hanya berisikan daging dan darah seperti angsa pada umumnya.
Mengetahui hal tersebut, petani dan sang istri menangis sejadinya karena sumber penghasilan mereka selama ini sudah tidak ada lagi. Keduanya pun harus bekerja keras untuk menyambung hidup esok hari.
Dari dongeng di atas, pesan moral yang bisa Mama ajarkan pada anak adalah untuk selalu menjadi orang yang sabar dan tetap berusaha demi mendapatkan apa yang diinginkan. Sebab tidak ada keberhasilan yang instan, Ma.
Editors' Pick
8. Dongeng serigala dan anak kambing yang cerdik
Diceritakan terdapat ibu kambing bersama anaknya yang tinggal di dalam hutan. Suatu hari, ibu kambing ingin pergi mencari makan dan tidak mengikutsertakan anaknya. Agar sang anak tetap aman di dalam rumah mereka, ibu kambing mengajarkan pada anaknya untuk tidak membukakan pintu kepada siapapun.
Ibu kambing pun mengajarkan lagu sebagai pertanda bahwa itu adalah ibunya. Namun tanpa mereka sadari, ternyata di luar rumah terdapat seekor serigala yang menguping pembicaraan ibu dan anak kambing.
Ketika ibu kambing pergi untuk mencari makan, serigala pun melancarkan aksinya dengan menyanyikan lagu yang diajarkan ibu kambing. Mendengar lagu tersebut membuat anak kambing heran. Pasalnya, ibunya baru saja keluar rumah.
Anak kambing pun mengintip dari balik jendela dan terkejut ketika melihat seekor serigala berada di depan rumahnya. Merasa takut dan terancam, anak kambing tersebut berteriak dan membuat binatang lain datang ke rumahnya. Mengetahui hal tersebut, serigala pun pergi karena takut dengan kerumunan binatang yang mendekat ke rumah kambing.
Dari dongeng anak pendek di atas, pesan moral yang bisa Mama tanamkan pada anak adalah untuk tidak mudah percaya pada orang lain dan memastikan lebih dulu sebelumnya.
9. Dongeng balas budi burung merpati kepada semut
Dongeng anak pendek satu ini menceritakan tentang seekor semut yang tergelincir ke sungai ketika sedang mencari makan. Tubuhnya yang sangat kecil membuatnya hampir tenggelam dan berteriak meminta tolong.
Untungnya, ada seekor burung merpati yang melihat dan mau menolong semut dengan cara membawa sehelai daun untuk menarik semut kembali ke atas permukaan. Semut pun naik ke atas daun dan selamat.
Sampai pada suatu hari, semut yang sedang mencari makan melihat seorang pemburu yang mengincar merpati. Melihat itu, semut pun menyadari bahwa merpati yang diincar pemburu adalah sosok yang pernah menyelamatkannya beberapa waktu lalu.
Akhirnya semut menolong merpati dengan cara menggigit kaki pemburu dengan keras. Gigitan tersebut rupanya membuat pemburu kaget dan tanpa sengaja menarik pelatuknya. Kejadian tersebut kemudian membuat merpati berhasil kabur dari kejaran pemburu.
Saat keadaan sudah aman, merpati menghampiri semut dan berterima kasih. Hewan yang berukuran sangat kecil ini berkata bahwa ini adalah salah satu bentuk balas budinya kepada merpati karena pernah menolongnya terlebih dahulu.
Dari dongeng ini, Mama bisa mengajarkan pada anak pesan moral untuk selalu tolong menolong tanpa memandang jenis ataupun fisik orang yang akan ditolong.
10. Dongeng mengisahkan pasir dan batu
Diceirtakan terdapat dua orang sahabat yang tengah melakukan perjalanan bersama, sebut saja mereka Budi dan Danu. Saat di perjalanan, mereka terlibat pertikaian yang membuat Danu menampar Budi. Meski tak membalas perbuatan Danu, Budi pun menulis kejahatan sahabatnya di atas pasir.
Meski terdapat pertikaian antara keduanya, tetapi kedua sahabat ini tetap melanjutkan perjalanan mereka. Sampai pada pertengahan jalan, Budi tergelincir dan masuk ke dalam sungai. Meski sempat kesal dengan sahabatnya, Danu tetap menolong Budi yang hampir tenggelam.
Mendapat kebaikan dari Danu, Budi kembali menuliskan apa yang sudah terjadi padanya pada batu. Hal ini kemudian membuat Danu terheran, mengapa Budi menuliskan kejahatan sebelumnya pada pasir, sementara kebaikannya ditulis pada batu?
Melihat sahabatnya kebingungan, Budi menjawab bahwa tulisan pada pasir bisa dihempaskan oleh angin. Di mana hal ini menunjukan bahwa kejahatan bisa dimaafkan. Sedangkan kebaikan diukir pada batu tidak akan mudah dihapus oleh pasir. Sama halnya dengan kebaikan yang harus selalu diingat.
Adapun perumpamaan dari dongeng anak pendek di atas mengajarkan anak mama untuk selalu mengingat kebaikan dan memaafkan kejahatan orang lain atas dirinya.
11. Dongeng burung unta yang malas
Di sebuah gurun yang luas dan tandus, hiduplah seekor burung unta yang malas bernama Lula. Lula adalah burung unta terbesar dan terkuat di antara teman-temannya, tetapi dia memiliki sifat malas yang sangat kuat.
Setiap hari, saat teman-temannya bekerja keras mencari makanan dan air, Lula lebih suka berbaring di bawah sinar matahari yang menyilaukan, menunggu orang lain untuk memberinya apa yang dia butuhkan.
Saat musim kering datang dan mereka mulai kekurangan makanan dan air, Lula pun mulai merasakan akibat dari keputusannya yang malas. Teman-temannya mulai kesulitan mencari makanan dan air, sementara ia justru tidak memiliki keterampilan atau keinginan untuk membantu.
Suatu hari, ketika kekurangan makanan dan air semakin parah, teman-teman Lula memutuskan untuk meninggalkannya karena mereka merasa dia tidak berharga bagi mereka. Terpaksa Lula harus belajar mencari makanan dan air sendiri.
Meskipun awalnya sulit, dengan tekad yang kuat dan kemauan untuk belajar, Lula akhirnya berhasil mengatasi keadaan. Dia belajar bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, dia bisa mengatasi rintangan apa pun.
Dari dongeng anak pendek di atas, dapat dipetik pesan moral bahwa dalam hidup tidak ada apapun yang diberikan secara gratis atau percuma. Perlu adanya usaha yang gigih untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Dengan kerja keras, pintu kesuksesan dan kemandirian pun akan terbuka.
12. Dongeng gajah yang pelupa
Di hutan yang rimbun, hiduplah seekor gajah muda yang bernama Bima. Ia adalah gajah yang baik hati dan penuh semangat, tetapi ada satu kelemahannya yaitu sangat pelupa.
Setiap hari, Bima bersama teman-temannya menjelajahi hutan untuk mencari makanan. Namun karena sering lupa, Bima sering kali tersesat di dalam hutan dan menghabiskan waktu berjam-jam seorang diri hanya untuk mencari jalan pulang.
Suatu hari, ketika Bima tersesat lagi, dia merasa putus asa. Dia duduk di bawah pohon dan mulai menangis. Tiba-tiba, seekor kura-kura lewat dan bertanya apa yang terjadi.
Bima pun bercerita tentang masalahnya dengan pelupaan. Kura-kura tersenyum dan berkata, "Bima, kelemahanmu adalah anugerah yang menyamar dalam kesulitan. Pelajaran dari pelupakanmu adalah agar kamu belajar untuk lebih memerhatikan dan menghargai setiap momen dalam hidupmu."
Dari hari itu, Bima berjanji untuk lebih memerhatikan hal-hal di sekitarnya dan menghargai setiap momen yang ia alami. Bima pun belajar bahwa kelemahannya bukanlah penghalang, tetapi justru menjadi pelajaran berharga dalam hidupnya.
Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa kita semua memiliki kelemahan, pun anak-anak. Meski begitu, kita dapat belajar darinya dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan biarkan kelemahan justtru menghentikan langkah kita, tetapi jadikanlah sebagai tantangan untuk berkembang dan belajar.
13. Dongeng dua kambing yang sombong
Di sebuah desa, hiduplah dua ekor kambing yang sombong bernama Kiki dan Koko. Keduanya selalu merasa bahwa mereka adalah kambing paling baik di desa itu. Tak jarang mereka saling membanggakan diri sendiri dan menganggap diri mereka lebih unggul daripada yang lain.
Suatu hari, datanglah seekor serigala ke desa itu. Serigala itu sangat lapar dan mencari mangsa. Melihat Kiki dan Koko yang sombong, serigala itu pun berniat untuk memakan mereka.
Kiki dan Koko yang sombong merasa tidak takut. Mereka bahkan menantang serigala itu dan berpikir bahwa mereka dapat mengalahkannya dengan kekuatan serta kesombongan mereka.
Namun, serigala itu lebih cerdik dari yang mereka kira, yaitu menipu kedua kambing tersebut untuk menarik perhatian Kiki dan Koko. Dan! Dalam sekejap saja, serigala itu menyerang mereka.
Ketika mereka berdua berjuang melawan serigala itu, mereka menyadari bahwa keangkuhan dan kesombongan mereka tidak dapat menyelamatkan mereka. Mereka menyesal karena telah meremehkan bahaya dan tidak memperhatikan peringatan yang diberikan oleh kambing lain di desa.
Dengan penuh susah payah, Kiki dan Koko berhasil lolos dari serigala itu. Mereka kembali ke desa dengan hati yang tunduk dan belajar dari pengalaman mereka.
Pesan dari cerita ini yang bisa diajarkan pada si Kecil ada kesombongan dan keangkuhan tidak akan membawa kebaikan. Jadi, lebih baik untuk menjadi rendah hati dan berhati-hati daripada meremehkan bahaya.
14. Dongeng keong mas
Dongeng anak pendek selanjutnya adalah cerita keong mas, di mana cukup terkenal di kalangan anak-anak. Dongeng ini mengisahkan tentang dua bersaudara, bernama Galuh dan Candra Kirana.
Galuh, si kakak, memiliki sifat pendengki karena tidak menyukai rencana pernikahan adiknya dengan Pangeran Inu Kertapati, yang sebenarnya juga disukainya. Suatu ketika, ia pergi menemui nenek sihir untuk menghentikan rencana pernikahan tersebut.
Keesokan harinya, Candra Kirana tiba-tiba menghilang dan berubah menjadi keong mas, saudaranya itu kemudian dilemparkan ke tengah lautan oleh sihir nenek. Candra Kirana hanya bisa kembali ke wujud aslinya jika Pangeran berhasil menemukannya, meskipun nenek sihir menganggap itu mustahil.
Keong mas ini kemudian ditemukan oleh seorang nenek nelayan dan dibawa pulang. Nenek nelayan itu kemudian menemukan bahwa keong itu memberinya hidangan lezat setiap hari.
Setelah mengetahui keberadaan Candra Kirana, sang nenek mendengarkan ceritanya dan membiarkannya tinggal bersamanya. Sementara itu, Pangeran dibantu oleh kakek sakti untuk melepaskan diri dari sihir dan menemukan Candra Kirana.
Akhirnya, kutukan keong mas pun berhasil dicabut dan membuat Candra Kirana berhasil dipulangkan ke rumah bersama Pangeran. Dewi Galuh, sang kakak yang jahat, ia pun merasa malu karena kebohongannya terbongkar.
Namun sebagai saudara, Candra Kirana tetap memaafkan Dewi Galuh dan hidup bahagia bersama Pangeran Inu Kertapati. Pesan moral yang bisa anak ambil dari cerita ini adalah tentang ketabahan, kebaikan, dan kepercayaan bahwa kebaikan akan selalu mengalahkan kejahatan.
15. Dongeng putri rambut merah dan burung emas
Suatu hari, hiduplah seorang putri bernama Ratu, dengan rambut khas merahnya di dalam sebuah kerajaan.
Keindahan rambut Ratu rupanya menarik burung emas untuk bertandang ke balkon kamarnya. Keduanya pun menjadi dekat, sampai melantunkan lagu pengantar tidur untuk seluruh rakyatnya secara bersama.
Berkat senandung sang putri kerajaan, rakyat yang ada di sekitar kerajaan selalu bermimpi indah hingga fajar menyingsing. Namun, semua tak berlangsung lama dan berubah ketika penyihir jahat mengubah rambut merah putri menjadi hitam.
Ratu kemudian merasa sangat sedih dan mencurahkan segala isi hatinya pada burung emas. Suatu ketika, ada seorang pangeran datang ke istana dan memberikan sehelai rambut merah milik putri kerajaan. Rupanya, pangeran tersebut adalah teman semasa kecil putri.
Keberuntungan datang pada Ratu ketika rambutnya kembali berubah jadi warna merah, setelah direndam oleh sang pangeran. Berkat ketulusan pangeran tersebut, kekuatan penyihir jahat pun sirna.
Akhrnya, pangeran memutuskan untuk menikahi Ratu si rambut merah dan seluruh rakyat pun menyambut berita pernikahan putri dan pangeran dengan riang gembira.
Dari dongeng anak pendek di atas, pesan moral yang bisa anak dapatkan adalah kebaikan untuk menolong seseorang akan mengalahkan kejahatan dari orang lain. Jadi, jangan ragu untuk menolong sesama yang sedang sedih atau sedang membutuhkan.
16. Dongeng dua sahabat dan beruang
Suatu hari, dikisahkan hiduplah dua orang sahabat yang tengah berjalan-jalan di hutan. Kedua orang tersebut bernama Dino dan Dilan. Keduanya tahu jika hal buruk dapat terjadi kepada mereka selama perjalanan, sehingga keduanya berjanji untuk tetap menjaga satu sama lain.
Setelah berjalan cukup lama, tiba-tiba saja Dino dan Dilan dikagetkan dengan seekor beruang besar yang muncul tanpa diketahui. Beruang besar nan menyeramkan tersebut mengejar keduanya sampai Dino dan Dilan harus berlari menelusuri hutan.
Karena panik, Dino dengan respon cepatnya memilih untuk segera berlari dan memanjat pohon di dekat mereka sehingga meninggalkan Dilan yang tertinggal di belakang. Sayangnya, Dilan justru tidak bisa memanjat pohon seperti Dino.
Karena kebinggungan, ia pun segera berbaring di tanah dan pura-pura mati sambil menahan napasnya, agar sang beruang tidak lagi mengejarnya. Beruang tersebut menghampirinya, lalu mengendus telinga Dilan dan segera pergi karena tidak menemukan mangsa yang ia cari.
Setelah dirasa sudah aman, Dino yang melihat hal itu langsung turun dari atas pohon dan mulai menghampiri sahabatnya. Dino bertanya, "Apa yang dikatakan beruang tadi hingga ia meninggalkanmu?"
"Ia memintaku untuk tidak mempercayai sahabat yang tidak setia kawan," ungkapnya.
Dari dongeng di atas, pesan moral yang bisa anak petik adalah untuk menjaga persahabatan dan tidak melupakan temas, sekalipun sedang kesusahan.
17. Dongeng rubah dan kambing
Suatu ketika, seekor rubah yang sedang mencari makan di dalam hutan, ditemukan terjatuh masuk ke dalam sumur yang cukup dalam. Berbagai cara sudah dilakukannya untuk mencoba keluar dari sumur, tetapi semua sia-sia dan ia hanya bisa berdiam diri di dalam selama berjam-jam.
Menyadari nasib buruk yang dihadapinya saat itu, sang rubah hanya bisa meratapi nasibnya sambil berharap ada hewan lain yang lewat dan dapat membantunya.
"Oh malang sekali diriku jika harus berakhir seperti ini," ungkapnya sedih.
Beberapa saat kemudian, ia mendengar suara dari atas sumur, yang ternyata adalah suara dari seekor kambing. Sang kambing mulai menghampiri sumur tersebut yang ternyata sangat gelap jika melihat dari atas sini.
"Apakah ada orang di sana?" teriak kambing ke bawah sumur.
"Hi kambing, ini aku rubah!" sahut rubah tak kalah teriak.
"Kau sedang apa di sana? Apakah tidak takut di dalam sana?"
Ruab pun membalas, "Aku sedang mencari air segar, kebetulan di bawah sini ada banyak sekali air segar. Ayo melompatlah ke bawah!"
Kambing tanpa pikir panjang pun langsung melompat ke bawah, karena berharap dapat menemani ruubah untuk mencicipi air segar di dalam sana.
Namun, sesampainya di bawah, rubah justru langsung melompat naik ke atas punggung kambing untuk bisa keluar dari sumur. Sambil tertawa jahat, rubah berkata, "Silahkan ambil semua airnya, aku mau pergi dari sini!"
Kambing pun menyadari jika dirinya kini terjebak di dalam sumur yang kering. Pesan dari dongeng ini adalah sebaiknya tidak mudah percaya dengan orang lain jika memang belum mengenalnya.
Itu dia kumpulan dongeng anak pendek yang penuh pesan moral dan bisa Mama bacakan pada si Kecil. Ada dongeng sebelum tidur untuk anak yang menjadi favorit anak mama nggak nih, Ma?
Baca juga:
- Banyak Pesan Moral, 10 Dongeng Anak untuk Diceritakan Sebelum Tidur
- 6 Tips Mudah Meningkatkan Minat Membaca Dongeng pada Anak
- Sebelum Tidur, Yuk Bacakan 5 Dongeng Anak Islami untuk Si Kecil