Fungsi Protein untuk Menghindari Risiko Stunting pada Anak
Kerap dilupakan, protein jadi salah satu sumber penting dalam menghindari risiko terjadinya stunting
9 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tumbuh kembang anak adalah periode penting yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang pesat, perkembangan otak yang signifikan, dan perkembangan sosial dan emosional yang penting.
Pola makan harian yang sehat dengan kandungan gizi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal, serta penting agar anak terhindar dari risiko stunting ataupun hambatan pertumbuhan lainnya.
Nah, salah satu sumber makanan yang penting dalam memaksimalkan tumbuh kembang dan menghindari stunting adalah protein.
Berikut ini Popmama.com akan rangkumkan fungsi protein untuk tumbuh kembang anak dan menghindari risiko terjadinya stunting.
1. Angka stunting di Indonesia masih menjadi perhatian
Sebagai informasi, hingga kini dalam tujuan Indonesia Emas 2045, isu stunting anak di Indonesia masih naik ke permukaan dan menjadi perhatian bagi banyak pihak.
Hal ini seperti diungkap Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, diperlukan penurunan angka stunting yang signifikan, dan ditargetkan bisa turun hingga 14 persen di 2024, sehingga tujuan Zero Stunting di tahun 2030 mungkin dicapai.
Tentunya ada berbagai upaya yang harus dan dapat dilakukan bersama dalam mencapai tujuan ini, mulai dari unit terkecil di masyarakat, yaitu orangtua atau keluarga.
Sebagai orangtua, kita perlu memastikan pemenuhan gizi anak cukup untuk tumbuh kembangnya. Peran orangtua di sini sangat berpengaruh dalam memilih makanan yang mendukung tumbuh kembang anak ini.
Editors' Pick
2. Peran penting protein dalam cegah stunting
Dr. dr. Luciana Sutanto, MS. SpGK.(K) spesialis gizi klinik di RS Mitra Kemayoran, Jakarta menjelaskan bahwa pemenuhan gizi anak sebenarnya sudah dituangkan di pedoman makan yang disusun Kementerian Kesehatan lewat Peraturan Menteri Kesehatan no 41 tahun 2014.
Adapun dalam pedoman gizi seimbang yang sudah ditetapkan, porsi makan anak itu terdiri dari makan utama yang lengkap tiga kali satu hari, ditambah dua sampai tiga kali selingan.
"Untuk menunya sendiri harus beragam dan dipastikan terdiri dari sumber karbohidrat, lauk pauk yang menjadi sumber protein, baik itu hewani dan nabati, dan dilengkapi sayur dan buah," ujar dr. Lucy.
Tidak kalah penting untuk dicermati, dr. Lucy menambahkan bahwa kunci menurunkan stunting dan menghindari risiko hambatan pertumbuhan adalah protein.
Konsumsi asam amino esensial bersumber dari protein, merupakan variasi asupan protein. Dibandingkan protein nabati, protein hewani mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dan sesuai dengan kebutuhan tubuh, serta mempunyai bioavailabilitas atau kemampuan diserap yang lebih tinggi.
Asam amino yang merupakan bagian terkecil dari struktur protein ternyata memiliki banyak fungsi antara lain, membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memastikan produksi hormon pertumbuhan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.