Ingin Anak Tumbuh Tinggi? Ini Cara Mengoptimalkannya Menurut Ahli
Pantau tumbuh kembang anak sejak lahir sampai remaja untuk optimalkan tinggi badannya
14 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, memberikan yang terbaik bagi tumbuh kembang anak adalah prioritas utama. Salah satu aspek yang banyak menjadi perhatian adalah tinggi badan.
Nah, perlu Mama dan Papa pahami dulu bahwa pertumbuhan tinggi anak sebenarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari genetik hingga gaya hidup.
Meski faktor genetik memiliki peran besar, para ahli menyatakan bahwa ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengoptimalkan pertumbuhan tinggi anak, terutama di masa-masa pertumbuhan yang krusial seperti 1000 hari pertama kehidupan sampai anak tumbuh remaja.
Melansir dari podcast dalam YouTube channel Tentang Kita, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K) berbagi tips apa saja yang perlu orangtua perhatikan untuk mengoptimalkan tinggi badan anaknya.
Berikut Popmama.com rangkumkan tips penjelasan ahli agar anak tumbuh tinggi dengan optimal.
1. Rencanakan sebelum kehamilan
Masih tak sedikit orangtua belum memahami bagaimana pentingnya persiapan rencana kehamilan agar anak bisa tumbuh optimal.
Dalam sesi podcast bersama dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A dalam channel milik Tentang Kita, Prof. Aman menjelaskan bahwa salah satu indikator orangtua bisa mengoptimalkan tinggi anaknya adalah dengan persiapan sebelum anak lahir atau bahkan sebelum kehamilan.
"Sebetulnya kalau kita ingin anak kita (tingginya) seoptimal mungkin, rencanakan sebelum lahir, sebelum hamil. Kenapa? Karena angka kelahiran yang panjang badan di bawah 48 cm itu di atas 20%, jadi berarti 1 dari 5 anak yang lahir di Indonesia itu tidak panjang atau pendek." jelas Prof. Aman.
Menurut penjelasannya, kategori anak yang lahir dengan panjang di bawah 48 cm ini menjadi kelompok yang sekitar 10-15% akan tetap pendek, Ma.
Untuk itu, Prof. Aman menambahkan bagaimana pentingnya mempersiapkan sebelum lahir, bahkan pada saat sebelum menikah atau sudah ada omongan untuk punya anak.
Editors' Pick
2. Pantau kurva pertumbuhan anak
Nah, jika anak sudah lahir, langkah penting yang perlu orangtua perhatikan adalah dengan memantau pertumbuhan sejak dini, terutama di masa bayi.
Idealnya, pemantauan ini dilakukan dari awal kelahiran hingga usia dua tahun, atau lebih dikenal sebagai periode 1000 hari pertama kehidupan. Pada fase ini, orangtua harus memastikan anak tumbuh secara optimal dan tidak mengalami obesitas.
Salah satu cara sederhana adalah dengan melihat kurva pertumbuhan untuk memastikan persentase pertumbuhan anak berada di jalur yang ideal, baik itu kenaikan atau penurunan berat dan tinggi badan.
Lebih lanjut, Prof. Aman juga menambahkan bahwa memantau pertumbuhan sejak anak sangat penting karena banyak orangtua baru menyadari adanya masalah ketika anak sudah memasuki masa pubertas, atau bahkan setelahnya.
Dengan mengawasi perkembangan anak secara berkala, orangtua dapat lebih cepat mengambil langkah jika ada masalah pada pertumbuhan anak, memastikan mereka tumbuh dengan sehat dan sesuai dengan tahap perkembangan yang optimal.
3. Perhatikan aspek penting ini
Jika anak sudah melewati usia 1000 hari pertama kehidupan, maka orangtua perlu mengejarnya di masa pubertas anak untuk tetap mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badannya dengan memperhatikan beberapa aspek penting.
Dijelaskan oleh Prof. Aman, kebahagiaan anak juga sangat berperan penting dalam pertumbuhan mereka, karena suasana emosional yang positif berpengaruh dalam perkembangan fisiknya. Ia menyebutkan, "Buatlah anak sebahagia mungkin, jangan stress."
Selain itu, jaga agar anak tidak mengalami obesitas atau kelebihan berat badan dengan memastikan mereka memiliki aktivitas fisik yang cukup serta asupan makanan yang seimbang.
Pastikan Mama memerhatikan asupan makan dengan memenuhi semua kebutuhan tubuh anak, termasuk karbohidrat, protein, lemak, serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral.
Nutrisi yang tepat akan membantu mendukung pertumbuhan tulang dan otot secara optimal. Dengan kombinasi aktivitas fisik yang memadai dan nutrisi yang seimbang, anak memiliki peluang lebih besar untuk mencapai potensi tinggi badan yang maksimal.
4. Perhatikan waktu pubertas anak
Untuk mengoptimalkan tinggi badan anak di masa pubertas, penting untuk memerhatikan waktu pubertas agar tidak terjadi terlalu cepat, terutama pada anak yang gemuk.
Mengapa demikian? Dijelaskan oleh Prof. Aman, anak dengan kelebihan berat badan atau obesitas dapat mempercepat pubertas, Ma.
Pada anak laki-laki, pastikan mereka mencapai masa pubertas ketika tingginya sudah sekitar 145 cm jika ingin mencapai tinggi 170 cm di masa dewasa. Sedangkan untuk anak perempuan, pertumbuhan tinggi badan signifikan terjadi bersamaan dengan perkembangan payudara, yang rata-rata bertambah sekitar 18-24 cm, atau 20 cm.
Oleh karena itu, jika ingin anak perempuan tumbuh di atas 155-160 cm, pastikan mereka mulai mengalami perkembangan payudara ketika tingginya di atas 135 cm. Jadi, saat anak sudah mulai menstruasi. peluang tumbuh tingginya bisa sangat terbatas.
Ditambahkan Prof. Aman, anak perempuan yang sudah menstruasi biasanya hanya bisa bertambah sekitar 1,5 cm per tahun selama dua tahun setelah menstruasi, dengan potensi maksimal penambahan hingga 10 cm. Jadi, jika menstruasi dimulai ketika tinggi anak masih di bawah 140 cm, kemungkinan besar tinggi badannya tidak akan mencapai 150 cm.
Jadi, bukan sekadar mengetahui bahwa anak sudah masuk masa pubertas atau belum, tapi penting bagi kita sebagai orangtua untuk memantau pertumbuhan sejak dini dan memastikan pubertas tidak terjadi terlalu cepat.
5. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan
Menyambung poin di atas, cara mengoptimalkan pertumbuhan tinggi anak yang utama adalah dengan menciptakan lingkungan keluarga yang mendukung. Lingkungan ini bukan hanya soal kondisi fisik, tetapi lebih kepada suasana mikro dalam keluarga inti.
Orangtua perlu menyediakan waktu dan perhatian yang cukup bagi anak. Prof. Aman menjelaskan bahwa meski orangtua memiliki kesibukan untuk bekerja, pastikan anak harus merasakan kasih sayang sejak dini agar merasa aman dan nyaman.
Rasa cinta dan dukungan dari orangtua berperan besar dalam membentuk suasana positif bagi tumbuh kembang anak. Ketika anak merasa bahagia dan didukung oleh orangtua, ini berdampak pada kebiasaan makan dan gaya hidupnya, Ma.
Anak yang bahagia cenderung memiliki pola makan yang baik, yang mendukung pertumbuhan tubuh secara maksimal. Dengan kombinasi kasih sayang, perhatian, dan lingkungan yang harmonis, anak akan memiliki peluang lebih besar untuk mencapai potensi tinggi badan yang optimal.
Itu dia cara mengoptimalkan tinggi anak menurut penjelasan ahli, yaitu Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K). Semoga informasi di atas bermanfaat dan dapat kita terapkan pada si Kecil sejak dini ya, Ma.
Baca juga:
- Cara agar Tinggi Badan Anak Optimal, Penuhi Protein Hewani!
- 7 Makanan Penambah Tinggi Badan Bayi, Mudah Ditemukan
- Berapa Berat dan Tinggi Badan Ideal Anak Usia 6-12 Tahun?