7 Kalimat Terlarang yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua pada Anak
Jangan sesekali berkata ini pada anak ya, Ma!
30 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mendidik anak bukanlah hal mudah dan tidak bisa dianggap remeh bagi setiap orangtua. Dalam mendidik buah hati, dibutuhkan tenaga dan kesabaran eksta saat mendidik anak.
Anak sering kali melakukan tindakan yang tak diinginkan oleh kedua orangtuanya, inilah yang membuat orangtua mudah marah dan tanpa sadar mengeluarkan kata-kata terlarang yang tidak boleh dikatakan pada anak.
Orangtua tanpa sadar mungkin akan mengucapkan kalimat kurang pantas ketika marah atau kesal pada anak mereka. Meski tanpa sengaja, kalimat ini ternyata bisa berdampak buruk pada anak-anak, Ma.
Lalu apa saja kalimat terlarang tersebut? Berikut Popmama.com telah merangkumnya untuk Mama. Jangan sampai kalimat ini terlontarkan pada anak ya, Ma!
1. Melabeli anak seperti, "Kamu sih..."
Sering melabeli anak dengan kata-kata menghaimi seperti, "Kamu sih nakal" atau "Kamu sih malas", mungkin terdengar biasa dikatakan. Kenyatannya, kalimat seperti ini bisa berdampak buruk pada anak, Ma!
Tak hanya terluka secara emosional, kalimat ini bisa ditiru anak kepada orang-orang disekitarnya. Hal ini bisa menyebabkan anak mudah menghakimi orang lain karena mendapat perlakuan serupa.
Mama bisa mengganti kalimat seperti itu dengan kalimat yang lebih suportif seperti,"Mama tahu kamu pintar, apalagi jika kamu semakin belajar pasti jadi makin pintar deh!" Jadi anak akan merasa didukung jika seperti ini.
2. Membentak anak ketika nangis, "Jangan cengeng, nangis terus bisanya!"
Menangis menjadi respons yang wajar dari seseorang ketika merasa sedih dan terluka. Begitu pun bagi anak-anak. Meski demikian, terkadang orangtua merasa emosi hingga membentak anak untuk menghentikan tangisannya dengan kalimat, "Jangan cengeng, nangis terus bisanya!"
Jika Mama sering kali berkata seperti itu, anak akan merasa takut untuk meluapkan kesedihannya. Ini tentu akan berdampak pada kecerdasan emosional anak saat dewasa nanti. Bisa menjadikan anak menjadi orang yang kurang memiliki empati lho!
Jika si Kecil sedang rewel dan terus menangis, Mama harus mencoba lebih sabar dengan menenangkan diri terlebih dahulu sebelum menghadapinya. Jadi, kurangi emosi saat anak menangis ya, Ma.
Editors' Pick
3. Memicu semangat dengan kalimat yang salah, "Masa gini aja nggak bisa?"
Niat hati ingin memberikan semangat pada anak agar melakukan pekerjaannya dengan baik, namun bisa saja Mama malah membuatnya malu dan enggan melakukannya lagi.
Kalimat seperti, "Masa gini aja nggak bisa?" sering kali digunakan orangtua jika anak tidak mengalami perkembangan yang diharapkan. Meskipun sebenernya untuk memicu semangat anak, ini justru bisa membuatnya malu dan takut.
Sebab ketika mengatakannya, orangtua secara tak sadar memasang standar lebih terhadap anak mereka. Ketika standar yang diinginkan tidak memenuhi, biasanya membuat orangtua cepat emosi.
Nah, dari sini Mama harus lebih belajar sabar dan memahami bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Daripada berkata seperti itu, lebih baik memberikan dukungan agar anak bisa lebih giat melakukannya.
4. Menganggap anak tak mengerti, "Kamu masih kecil, mana ngerti!"
Usia golden age menjadi usia pertumbuhan anak yang mulai mengeksplorasi banyak hal. Usia ini mulai membuat anak melontarkan banyak pertanyaan kepada orangtua. Mulai dari pertanyaan yang mudah, hingga tak jarang yang tak masuk akal sekali pun.
Ketika menghadapi si Kecil yang seperti ini, usahakan untuk menghindari kalimat seperti, "Kamu masih kecil, mana ngerti!"
Dengan menganggap anak tak mengerti, Mama secara tak sadar sudah melukai perasaannya. Ini tentu membuat anak semakin penasaran akan suatu hal yang tidak terjawab dari orangtuanya.
Nah, jangan sampai hal seperti ini malah membuat anak menemukan jawaban dari orang lain yang tidak kompeten ya, Ma. Akan lebih baik ia mengetahui sendiri dari orangtuanya, bukan?
5. Fokus kerja sampai membentak anak dengan kalimat, "Jangan ganggu!"
Sering kali pekerjaan orangtua menjadi lebih lama ketika dikerjakan di rumah, hal ini tentu karena banyaknya halangan seperti harus menyeimbangi dengan menjaga dan merawat buah hati mereka.
Terlebih saat pandemi seperti sekarang ini, saat Mama harus menjalankan pekerjaan dari rumah atau WFH, tentu membutuhkan fokus yang lebih agar pekerjaan cepet selesai. Tak jarang ini membuat Mama secara tak sadar membentak anak dengan, "Jangan ganggu, Mama lagi kerja!" agar tetap fokus.
Namun perlu Mama ketahui, kalimat ini ternyata bisa membuat anak merasa tak diinginkan oleh orangtua lho! Daripada membentaknya, Mama bisa mengajak si Kecil untuk melakukan berbagai kegiatan positif seperti melakukan hobinya.
6. Mematahkan semangat anak dengan, "Kamu payah!"
Sama seperti poin sebelumnya, kalimat seperti, "Kamu payah!" ternyata bisa mematahkan semangat anak untuk tidak melakukannya lagi lho, Ma!
Kalimat seperti ini bukannya memicu semangat anak, namun lebih terkesan mematahkan semangatnya karena merasa orangtuanya tidak puas dengan apa yang dilakukan anak. Sekeras apapun ia berusaha, jika Mama menentukan standar baginya tentu akan tetap merasa kurang puas.
Kembali lagi diingat bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda ya, Ma. Jadi jangan membedakan dengan anak lain dan membuatnya patah semangat.
7. Menuding anak dengan kalimat, "Kamu berbohong, kan?"
Menuding anak dengan kalimat, "Kamu berbohong, ya?" bisa membuatnya bingung lho, Ma!
Jika ia tidak melakukan kesalahan namun menerima perkataan seperti itu, hal ini akan membuatnya merasa kecewa dan akan mempertanyakan pada dirinya untuk apa berperilaku baik jika orangtuanya saja tidak memercayainya.
Nah, itu dia 7 kalimat terlarang yang sebaiknya Mama hindari pda anak-anak. Terlebih saat usia anak sedang dalam masa pertumbuhan, sebab ini bisa menghambat tumbuh kembang anak. Jadilah panutan yang baik untuk anak ya, Ma.