Sosok Pak Tino Sidin, Guru Gambar Legendaris yang Jadi Google Doodle
Tepat di hari kelahirannya, Pak Tino Sidin menjadi Google Doodle. Yuk, kenalkan pada si Kecil, Ma
25 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika hari ini, Rabu (25/11/2020) Mama mengakses halaman pencarian Google melihat sosok pria berkacamata dengan topi kas pelukis di kepalanya, mungkin memori masa kecil Mama seperti terkenang, bukan?
Ya, hari ini Google mengenang Tino Sidin atau biasa disapa Pak Tino yang merupakan sosok guru gambar terkenal di era 80 dan 90an melalui Google Doodle di google.co.id.
Di hari ulang tahunnya, Google mengajak kita semua untuk merayakan dan mengenang Pak Tino sebagai sosok guru gambar yang banyak digemari anak-anak pada masanya.
Meski sudah berbeda masa dengan anak zaman sekarang, yuk kenalkan sosok istimewa satu ini pada si Kecil, Ma. Mengenalkan profil dan karya-karya Pak Tino pada si Kecil mungkin bisa menjadi edukasi sekaligus hiburan berupa bacaan dongeng pada si Kecil.
Yuk, kita kenang sosok Pak Tino Sidini bersama dengan ulasan yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini.
1. SIapa itu Pak Tino Sidin?
Tino Sidin atau biasa disapa Pak Tino oleh anak-anak generasi 80 sampai 90an merupakan sosok legenda yang menggugah semangat menggambar bagi anak-anak.
Pak Tino mulai dikenal banyak orang karena tayangan serial televisinya "Gemar Menggambar" yang ditayangkan di TVRI pada tahun 1980-an. Melalui tayangan ini, banyak anak-anak mulai melatih dirinya untuk menggambar.
Editors' Pick
2. Profil Pak Tino
Pak Tino sendiri merupakan laki-laki kelahiran Tebing, Sumatera Utara pada 25 November 1925. Pak Tino dijuluki sebagai salah satu pelukis terkenal kepunyaan Indonesia, lho!
Melalui hobinya dalam menggambar banyak karya, Pak Tino mengajarkan anak-anak Indonesia untuk menggambar dengan menyenangkan dan santai. Melalui cara ini dianggap lebih mudah diikuti oleh usia anak-anak.
Dalam program acaranya yang disiarkan TVRI, Pak Tino mengajarkan anak-anak untuk mulai mengkreasikan garis-garis lurus dan lengkung menjadi sebuah gambar.
Tak hanya mengisi acara televisi dengan hobi yang dimilikinya, Pak Tino juga menulis beberapa buku seputar menggambar dan cerita bergambar. Diantaranya:
- Bawang Merah Bawah Putih
- Ibu Pertiwi (terbitan Balai Pustaka)
- Mari Menggambar (10 jilid)
Melalui banyak karya yang telah dihasilkan, Pak Tino kemudian menghembuskan napas terakhirbya di usia 70 tahun pada 29 Desember 1995.