Niat dan Doa Sholat Dhuha untuk Diajarkan pada Anak
Selain sholat wajib, sholat sunah juga bisa Mama ajarkan pada anak sejak dini
15 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai umat Muslim, menjalankan ibadah seperti sholat, berpuasa, dan membaca Al-Quran merupakan suatu kewajiban yang perlu dikerjakan.
Tak hanya pelajaran formal selama di sekolah, anak juga perlu diajarkan untuk memahami pelajaran agama yang juga berguna bagi kehidupannya kelak.
Selain sholat fardhu yang diwajibkan, Mama juga bisa mengajarkan anak berbagai sholat sunah.
Meski usianya masih terlalu dini, tak ada salahnya melatih anak dengan sholat sunah. Salah satu sholat sunah yang bisa Mama ajarkan adalah sholat dhuha.
Sholat yang dikerjakan minimal dua rakaat ini dapat dikerjakan diantara dua sholat wajib, yaitu setelah sholat subuh dan sebelum sholat zuhur.
Sebelum menjalankan sholat dhuha, terlebih dahulu anak diajarkan bacaan niat dan diakhiri dengan doa yang dibacakan setelah selesai sholat. Berikut niat dan doa sholat dhuha yang bisa Mama ajarkan pada anak.
Disimak yuk Ma, niat sholat dhuha, doa sholat dhuha, dan keutamaan sholat sunah dhuha berikut ini.
Editors' Pick
1. Niat sholat dhuha
Setelah anak berwudhu sebagai syarat wajib melaksanakan sholat, selanjutnya adalah mengajarkan bacaan niat yang dapat diucapkan dalam hati atau pun dilafalkan. Berikut bacaan niat sholat dhuha yang bisa Mama ajarkan:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
Artinya, "Aku menyengaja salat sunah duha dua rakaat karena Allah SWT."
2. Bacaan doa setelah sholat dhuha
Setelah mengerjakan sholat dhuha minimal dua rakaat, selanjutnya anak dianjurkan pula untuk membaca beberapa doa setelah sholat dhuha sebagai berikut:
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
Allāhumma innad dhuhā’a dhuhā’uka, wal bahā’a bahā’uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka.
Artinya, "Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu."
اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعْسِرًا (مُعَسَّرًا) فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allāhuma in kāna rizqī fis samā’i fa anzilhu, wa inkāna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkāna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa inkāna ba‘īdan fa qarribhu, bi haqqi duhā’ika wa bahā’ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika. ātinī mā atayta ‘ibādakas shālihīn.
Artinya, "Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah dengan hak duha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh."