Pembelajaran yang Diambil dari Anak Bermain Balance Bike, Lebih Fokus!
Selain lebih fokus, balance bike juga bisa buat anak lebih percaya diri
28 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bermain balance bike atau push bike tidak hanya tentang mengayuh pedal atau menjaga keseimbangan saja, Ma. Di balik kesederhanaannya, kegiatan ini menyimpan beragam pembelajaran berharga bagi perkembangan anak-anak.
Hal ini juga yang dirasakan oleh Dian Budi, orangtua dari Rawikara sekaligus pengurus komunitas Balance Bike Depok (BLADE), yang mengaku bahwa putranya mendapatkan banyak pembelajaran berharga karena kegiatan tersebut.
Dalam wawancara ekslusif bersama Popmama Talk Edisi Mei 2024, Papa Dian mengaku bahwa efek dari balance bike yang dilakukan putranya sejak masih usia 2 tahun itu sangat berpengaruh pada rasa percaya diri dan kemandirian sang Anak hingga kini.
Bisa jadi inspirasi bagi orangtua lainnya yang ingin mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan balance bike, berikut Popmama.com rangkumkan pembelajaran yang bisa diambil dari anak bermain balance bike.
Editors' Pick
1. Anak jadi lebih mandiri
Kepada tim Popmama.com, Papa Dian mengaku bahwa mengikutsertakan putranya dalam balance bike sejak usianya masih 2 tahun. Ini salah satu kegiatan positif yang mendatangkan banyak manfaat untuk tumbuh kembang Rawi.
Salah satu pembelajaran yang dapat diambil dari kegiatan ini dan dirasakan oleh putranya adalah meningkatnya kemandirian sang Anak. Diceritakan oleh Papa Dian, kemandirian ini bisa dilihat dari Rawikara yang sudah bisa melakukan berbagai aktivitas tanpa diminta atau dibantu orangtua, seperti makan dan mandi.
"Pas umur 3 tahun tuh dia udah bisa makan sendiri, tidur sendiri, tau-tau bangun tidur udah mandi selesai semua tanpa kita suruh atau apa. Itu yang kayak buat kita oh ini bagus nih efek dari push bike ini," ujar Papa Dian menjelaskan.
Pembelajaran ini bisa anak dapat ketika mereka harus belajar untuk mengatur keseimbangan sendiri tanpa perlu roda bantu, mengingat balance bike sendiri adalah sepeda roda dua tanpa pedal.
Proses inilah yang memungkinkan anak merasa lebih mandiri karena mereka menguasai keterampilan baru secara bertahap, sehingga pada akhirnya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti yang dilakukan Rawi sejak usianya 3 tahun.
2. Rasa percaya dirinya meningkat
Ketika anak berhasil menguasai balance bike atau push bike, mereka akan merasa bangga dengan pencapaian mereka. Terlebih jika anak mengikuti suatu kompetisi dan berhasil meraih kemenangan dalam kompetisi tersebut.
Hal ini membuat anak lebih termotivasi untuk melakukan latihan dengan penuh kesabaran, untuk akhirnya melihat kemajuan yang signifikan, dan membuat rasa percaya dirinya meningkat.
Nah, efek rasa percaya diri meningkat ini juga rupanya dirasakan oleh Papa Dian kepada putranya, Rawikara. Selama dua tahun terakhir aktif di kegiatan balance bike bersama komunitas BLADE, Rawi mulai perlihatkan kepercayaan diri yang kian meningkat setiap hari.
"Kalau saya lihat karena mungkin ada hadiah atau kemenangan kecil ketika race, sehingga terapresiasi dan rasa percaya dirinya meningkat. Makanya dia kalau misal mau naik panggung ya sudah naik saja, berani langsung nyanyi tidak diminta," cerita Dian Budi, Papa dari Rawikara.
Popmama Star
Popmama Talk: Komunitas Balance Bike Depok (BLADE)
Ulik Rahasia Melatih Disiplin dan Fokus Anak