Perbedaan Demam karena Chikungunya dan DBD pada Anak
Ini yang membedakan, Ma
14 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya untuk tetap sehat. Namun, tak jarang anak-anak mengalami demam tinggi yang membuat anak menjadi lebih mudah rewel karena kondisi tubuhnya yang tidak fit.
Demam chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) seringkali dikaitkan ketika anak mulai alami gejala demam yang tak kunjung turun. Penyakit yang disebabkan oleh inveksi virus gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini memang kerap terjadi di daerah tropis, seperti halnya di Indonesia.
Baik demam chikungunya atau DBD, keduanya memang memiliki kemiripan yang sama pada tahap awal, tak jarang banyak yang salah diagnosis dalam pengobatannya.
Untuk mengetahui perbedaannya, berikut pembahasan mengenai demam chikungunya dan DBD yang sudah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber.
Perbedaan Mendasar Demam Chikungunya dan DBD
Demam chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) merupakan dua jenis penyakit yang disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Lingkungan yang kurang sehat membuat nyamuk Aedes Aegypti lebih mudah berkembang biak dan sebabkan terjadinya dua penyakit ini.
Walau demikian, kebanyakan orang lebih familiar dengan sebutan DBD sehingga membuat para penderita menyebutkan bahwa gangguan yang timbul merupakan DBD.
Namun faktanya, kedua penyakit ini bisa dibilang dalam gangguan yang berbeda. Tentunya hal ini membuat banyak orang sulit membedakan karena gejala awal yang mirip. Berikut beberapa hal yang membedakan jika anak terkena demam chikungunya atau DBD, jangan salah penanganan ya, Ma!
Editors' Pick
1. Penyebab yang membedakan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kedua penyakit ini disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti. Tetapi pada demam chikunguya, ini juga bisa terjadi karena gigitan nyamuk Aedes Albopictus.
Meskipun ditularkan akibat gigitan nyamuk dari genus yang sama, namun virus dari keduanya berbeda. Chikungunya disebabkan Togaviridae Alphavirus, sementara DBD oleh Flavirideae Flavivirus.