Perut Anak Buncit Tapi Kurus, Apakah Sehat atau Tidak?
Anak dengan tubuh kurus pun bisa alami perut buncit, Ma
14 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, melihat tumbuh kembang anak yang baik dan sehat adalah kebahagiaan tersendiri. Bukan begitu, Ma?
Namun, ketika terjadi sesuatu pada kondisi si Kecil tak banyak orangtua yang merasa khawatir akan kesehatan buah hati mereka. Misalnya ketika melihat si Kecil memiliki perut buncit. Tentu banyak pertanyaan, apakah itu merupakan sesuatu yang serius?
Perlu diketahui, perut buncit adalah kondisi bagian perut terlihat membesar dan bengkak. Dua hal yang perlu diperhatikan ketika perut anak buncit adalah, apakah ini bersamaan dengan kenaikan berat badan anak atau justru badannya kurus tetapi memiliki perut buncit?
Lantas, apakah perut buncit sebenarnya berbahaya atau tidak pada anak?
Untuk mengetahui jawabannya, berikut Popmama.com telah menyiapkan rangkuman dari berbagai sumber untuk Mama.
Perhatikan jika perut anak buncit tapi kurus dan jangan langsung panik ya, Ma!
Editors' Pick
1. Otot perut balita masih belum kuat
Sebelumnya, Mama perlu mengetahui bahwa otot perut anak usia balita masih belum kuat. Jadi, saat si Kecil makan banyak dan perutnya membesar, itu adalah hal normal yang sering terjadi dan tak perlu dikhawatiran, Ma.
Membuncitnya perut di usia balita menjadi proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, beda kondisi ketika perut buncit membuat si Kecil merasa tak nyaman hingga mengalami berbagai permasalahan seperti hilangnya nafsu makan dan alami mual serta muntah.
2. Penyebab perut buncit pada anak
Selain kelebihan berat badan, perut buncit juga banyak dialami oleh anak-anak bertubuh kurus. Beberapa penyebabnya bisa dikaitkan sebagai berikut:
- Radang usus buntu: Penyebab satu ini ditandai dengan gejala demam, mual dan nyeri yang berpusat di sekitar sisi kanan bawah perut. Jika tidak segera ditangani, tak hanya sebabkan perut buncit saja, Ma. Ini juga berpotensi pecah dan sebabkan infeksi yang mengancam keselamatan anak. Biasanya dibutuhkan obat antibiotik atau operasi pengangkatan usus buntu, tergantung instruksi yang diberikan dokter saat menangani anak mama.
- Konstipasi: Gangguan saluran pencernaan memang tak timbulkan masalah serius pada tubuhnya, namun jika anak alami sembelit yang menyebabkan perut buncit pada dalam waktu lama, maka ini adalah kondisi yang perlu Mama waspadai. Gejalanya adalah perut membengkak, mudah rewel, kehilangan napsu makan dan disertai gangguan pencernaan. Ketika si Kecil buang air besar lebih jarang dari biasanya dan tampak sangat keras, ia mungkin mengalami konstipasi.
- Bakteri usus: Selain konstipasi, perut buncit pada anak juga bisa disebabkan karena bakteri atau parasit pada usus. Gejala yang muncul biasanya ialah diare, sakit perut, mual, dan perut buncit. Meski gejalanya mirip sembelit, kondisi ini tetap perlu mendapat diagnosis yang tepat dari dokter ya, Ma.
- Mengonsumsi makanan diary: Mengonsumsi makanan produk susu atau diary memang baik untuk tubuh anak, namun jika terlalu banyak justru berbahaya juga, Ma. Sistem pencernaan anak yang masih tipis dan sensitif membuatnya tak mampu memecah laktosa, yaitu gula pada produk makanan olahan susu yang dikonsumsi anak. Itulah yang membuat laktosa pada akhirnya akan difermentasi di usus dan akan menyebabkan gas, kembung, diare, sakit perut dan perut buncit pada anak.
- Mengonsumsi makanan terlalu asin: Kandungan garam pada makanan ternyata juga bisa sebaban retensi air pada pencernaan yang menyebabkan perut buncit pada anak serta membuat perutnya kembung dan tidak nyaman, Ma. Tak hanya pada orang dewasa, kandungan natrium tinggi pada makanan asin juga bisa sebabkan tekanan darah tinggi pada anak, Ma.
- Tumor: Penyebab medis lainnya saat perut anak buncit tetapi tubuhnya kurus adalah lantaran ada tumor di perutnya. Diawali dengan penurunan buang air kecil selama beberapa waktu, namun ternyata perut buncit tersebut ditimbulkan karena sejenis benjolan atau tumor pada daerah perut anak. Tekstur tumor yang halus, tidak nyeri saat ditekan, membuat anak telihat baik-baik saja. Meski tidak disertai gejala yang menonjol, ketika perut anak membuncit tak dalam jangka waktu lama, sebaiknya periksakan ke dokter ya, Ma.