Tips dan Trik Stimulasi Baca Tulis untuk Anak saat Belajar di Rumah
Yuk, cari tahu tips stimuasi baca tulis menurut ahlinya
7 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, tentu kita menginginkan anak yang tumbuh sehat dan juga dapat memiliki kognitif yang baik demi meraih prestasi saat sekolah nanti. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, beberapa yang perlu ditanamkan sejak dini di antaranya adalah belajar membaca dan menulis.
Meski usianya masih terlalu dini, Mama bisa kok melakukan stimulasi sendiri di rumah. Pastinya dengan cara-cara yang menarik perhatian mereka agar belajar tidak terkesan membosankan dan lebih cepat diapahami oleh anak.
Dalam paparan yang dibagikan Pritta Tyas Mengestuti, M.Psi, Psikolog selaku Psikolog Keluarga dan Co-Founder @bnmontessori & @goodenoughparents.id dalam rangkaian acara Popmama.com Parenting Academy (POPAC) 2021 melalui Kuliah WhatsAppa pada Selasa (7/12/21), menyebutkan:
"Di usia dini, ini adalah pertama kalinya anak-anak berkenalan pada pembelajaran. Sehingga di usia dini ini anak-anak perlu punya kesan pertama yang positif, sehingga pesan yang menempel di bawah sadar anak itu adalah belajar itu seru, asyik, dan menyenangkan," ujar Pritta.
Lantas, bagaimana sih tips melatih anak baca dan tulis saat belajar di rumah saja?
Berikut Popmama.com rangkum beberapa tips dan trik yang bisa Mama lakukan untuk stimulasi baca dan tulis anak yang dikutip dari pernyataan Putu Andani, M.Psi., Psikolog dan Pritta Tyas Mengestuti, M.Psi, Psikolog dalam Popmama Parenting Academy (POPAC) 2021.
1. Tantangan yang dihadapi saat belajar baca tulis
Pada kesempatan yang sama, Putu Andani, M.Psi., Psikolog selaku Co-Founder dan Clinical Child & Family Psychologist Tiga Generasi juga menjelaskan apa saja sih yang menjadi tantangan para orangtua dalam mendampingi si Kecil belajar baca dan tulis.
Berikut beberapa tantangan yang sering kali Mama rasakan dalam mengajarkan baca tulis si Kecil di rumah. Di antaranya:
- Anak mudah bosan dan cepat terdistraksi. Menurut Putu, alasan dibalik tantangan ini adalah karena rentang fokus anak yang belum panjang, sehingga lebih cepat terdistraksi dengan sesuatu di sekitarnya.
- Motivasi anak yang naik turun. Alasan dibalik ini terjadi biasanya karena kurangnya minat atau kemampuan anak, serta kurangnya melibatkan anak.
- Anak mudah menyerah. Ini biasanya terjadi ketika anak kurang mendapat apresiasi terhadap usaha yang mereka lakukan. Ia juga merasa bahwa perilakunya dibatasi dan tidak bisa berkesplorasi.
- Anak yang tidak bisa-bisa dalam membaca atau menulis. Sebenarnya bukan tidak bisa, Ma. Ini terjadi karena ekspetasi orangtua yang terlalu tinggi dan hanya berfokus pada hasil.
Editors' Pick
2. Cara mengatasi tantangan yang ada
Nah, jika tantangan seperti yang sudah dijelaskan Putu Andini sudah Mama ketahui, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengatasinya agar anak bisa lebih optimal belajar membaca dan menulisnya.
Berikut beberapa cara mengatasi tantangan mengajarkan anak a la Putu Andini, di antaranya:
- Pilih waktu berkegiatan yang tepat. Pastikan si Kecil dalam keadaan yang tidak lelah, mengantuk, atau lapar ya, Ma. Setelah mematikan waktu tersebut, tentukan juga waktu kegiatan belajar agar tidak terlalu panjang.
- Sesuaikan kegiatan dengan minat yang anak sukai. Misalnya anak mama menyukai karakter kartun princess, maka yang bisa dilakukan untuk memancing stimulus anak adalah memberikan buku bacaan dengan tema princess atau karakter lain yang memang disukai anak. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian anak dan membuatnya mau belajar secara lebih menyenangkan.
- Berikan apresiasi dari setiap usaha dan progess kecil yang anak mama tunjukkan. Dengan begitu, anak akan lebih semangta untuk melakukan pembelajaran di lain waktu demi hasil yang lebih baik.
- Biarkan anak mencoba dengan caranya sendiri tanpa terlalu banyak memberikan komentar. Anak juga butuh kebebasan untuk belajar, yang orangtua perlukan adalah mendampingi agar anak tetap dalam arahan yang benar.
- Lakukan secara bertahap dan sesuaikan dengan level kemampuan anak mama.