Sebagai orangtua, tentu kita dituntut untuk mengayomi anak dengan penuh kasih sayang. Namun dalam realitanya, akan ada saja persoalan yang dihadapi saat menerapkan pola asuh kepada anak. Bahkan, tak jarang persoalan tersebut sampai memancing emosi.
Saat emosi dengan perilaku anak yang tak bisa diberitahu, orangtua kerap kehilangan kontrol hingga memarahi anak begitu saja. Tak jarang pula memperingati anak biasanya dibarengi dengan memberikan bentakan.
Memarahi anak hingga membentaknya tentu menjadi hal yang perlu dihindari, Ma. Sebab hal ini nantinya bisa berdampak pada psikologis anak atau bisa membuatnya trauma kelak nanti.
Untuk itu, berikut Popmama.com akan merangkumkan beberapa tips memperingatkan anak tanpa membentak dengan tepat. Jangan sampai lupa ya, Ma!
1. Hindari berteriak dan jaga intonasi bicara
Freepik/vailery
Tips pertama yang penting orangtua lakukan adalah menghindari berteriak dan juga menjaga intonasi bicara. Saat perilaku si Kecil dirasa tidak sesuai dan kerap memancing emosi, Mama tanpa sadar berteriak padanya.
Padahal, intonasi yang tinggi atau berteriak inilah yang pada akhirnya bisa membuat anak ketakutan dan berpikir bahwa Mama sudah tidak menyayanginya lagi.
Berteriak juga bukan jadi solusi yang tepat dalam mendidik anak, jadi coba perhatikan baik-baik nada bicara saat memarahi anak ya, Ma!
2. Kendalikan emosi terlebih dahulu
Freepik/senivpetro
Tips berikutnya saat ingin memperingati anak dengan tepat tanpa membentak adalah mengendalikan emosi terlebih dahulu. Sebab saat emosi Mama tidak terkontrol, hal ini yang menyebabkan Mama lebih mudah meledak dan membentak anak.
Jadi, cobalah untuk mengendalikan emosi terlebih dahulu dengan sebaik-baiknya. Jika sudah cukup meredam, Mama bisa mengajak bicara si Kecil untuk memberitahu padanya tentang perilaku yang tidak seharusnya dilakukan.
Editors' Pick
3. Mendengarkan penjelasan anak
Freepik/Karlyukav
Orangtua kerap merasa selalu benar untuk anak-anaknya. Padahal, nggak selamanya seperti itu kok, Ma. Sehingga tips berikutnya adalah mendengarkan penjelasan anak terkait apa yang dilakukannya sampai membuat emosi Mama atau Papa.
Anak juga memiliki hak untuk berbicara, Ma. Jadi, Mama dan Papa pun tak bisa memaksakan kehendak untuk selalu dipahami oleh anak. Jadilah orangtua yang mau mendengarkan agar anak juga lebih mudah mendengarkan apa yang orangtuanya beritahu.
Dengan mendengar penjelasan anak, maka Mama pun bisa melihat masalah yang tengah dihadapi dari sudut pandang yang berbeda. Dengan begitu, akan lebih mudah menemukan solusi yang tepat, Ma.
4. Berpikir sebelum berbicara
Freepik/rawpixel.com
Saat orangtua dilanda rasa emosi, hal ini yang sering memicu ucapan asal orangtua kepada anak-anaknya. Bahkan, tak jarang yang sampai melontarkan kalimat kasar terhadap anak.
Perlu diingat bahwa emosi ini sifatnya sementara, tetapi dampak ucapan yang Mama lontarkan bisa saja diingat oleh anak selamanya. Jadi, jangan sampai menyesali perbuatan Mama hanya karena membentak anak dengan ucapan yang tak seharusnya, ya.
5. Pilih momen yang tepat
Freepik/Artfolio
Memperingati anak bukan berarti Mama atau Papa sudah tak sayang lagi pada mereka, justru ini jadi cara lain untuk memberikan nasihat agar perilaku tidak baik anak bisa diubah menjadi lebih baik.
Namun, tidak semua momen bisa orangtua gunakan untuk menasihati anaknya. Perhatikan momen yang tepat sebelum memperingati anak, jangan sampai justru menimbulkan emosi dan berakhir dengan teriakan.
Misalnya saat si Kecil tantrum, biasanya ini juga yang memicu emosi Mama karena anak tak kunjung diam. Jadi, cobalah kendalikan emosi dan alihkan perhatian anak terlebih dahulu. Setelah kedua belah pihak cukup tenang, barulah Mama bisa memberikan nasihat padanya agar lebih mudah dipahami
6. Berbicara sambil menatap matanya
Freepik/Pch.vector
Tips lainnya adalah berbicara sambil menatap mata dan wajah si Kecil. enatap mata anak adalah bentuk penghargaan sederhana, sekaligus mengajarkan tata krama. Seperti apapun yang anak lakukan, cobalah untuk memahami dan menghargai.
Ketika Mama menggunakan cari satu ini, anak pun akan merasa lebih dihargai, diperhatikan, serta diamati. Sehingga tidak akan ada bentakan dalam memberikan nasihat pada anak.
7. Berikan pelukan
Freepik
Terakhir yang tak kalah penting adalah memberikan pelukan. Tips ini berguna untuk menenangkan anak, jadi setelah anak memahami dengan baik peringatan dan penjelasan dari Mama, selanjutnya yang bisa dilakukan adalah memberikan pelukan untuk memberikan efek nyaman dan rasa tenang pada si Kecil
Itulah beberapa tips memarahi dengan tanpa tanpa perlu membentak. Perhatikan tips di atas dengan baik agar tidak berdampak pada psikologis si Kecil ya, Ma. Ingat, jangan sampai membentak dan membuatnya takut ya!