5 Tips Mencegah Anak Tunggal Menjadi Pribadi yang Manja
Nggak harus selalu dituruti, cobalah ajak anak untuk belajar mandiri
11 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak tunggal seringkali dikaitkan dengan sosok anak yang manja dan selalu mendapat perhatian lebih dari orangtuanya. Hal ini karena setiap kemauan yang dinginkan, orangtua pasti akan berusaha mewujudkannya.
Padahal, cara seperti itu tidak benar. Justru selalu menuruti semua keinginan anak, nantinya membuatnya anak tidak mau berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.
Jika Mama dan Papa terus menerus bersikap lunak pada anak, maka nantinya ini akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang manja dan egosi. Sebagai bentuk pencegahan sejak dini, berikut Popmama.com telah merangkum tips mencegah anak tunggal jadi pribadi yang manja.
Simak sampai akhir ya, Ma, Pa!
1. Beri tahu anggapan negatif terhadap anak tunggal
Bukannya mau menakuti anak, tetapi memberi tahu anggapan-anggapan negatif terkait anak tunggal bisa Mama lakukan untuk mencegah tunggal menjadi pribadi yang manja dan selalu bergantung.
Cara ini akan membuat anak merasa tertekan dan merasa buruk ketika mengetahui bahwa takdirnya sebagai anak tunggal. Melalui cara ini, Mama dan Papa bermaksud mengajak anak untuk bekerja sama dalam mematahkan angapan negatif tersebut.
Jika sudah begini, bukan tidak mungkin anak akan merasa tertantang dan berusaha menjadi pribadi yang mandiri dan tidak egois. Yuk, coba ajak anak untuk kerja sama mematahkan anggapan anak tunggal adalah anak yang manja.
Editors' Pick
2. Selektif dalam memenuhi permintaannya
Menjadi orangtua dengan satu anak memang sering kali memiliki banyak keuntungan. Salah satunya pengeluaran yang menjadi lebih terbatas. Namun tanpa disadari, orangtua seringkali lebih mudah memenuhi permintaan anak dan memberinya perhatian.
Hal ini boleh-boleh saja kok, Ma. Tetapi jangan sampai lengah ya! Memenuhi atau menolak permintaan anak tetap perlu dilakukan dengan pertimbangan seberapa penting dan wajar yang anak pinta.
Meski Mama dan Papa mampu memberikan apa yang anak inginkan, namun jika kurang penting dan tidak baik untuk anak, maka sebaiknya jangan turuti keinginannya itu. Misalnya saja ketika anak terus menerus meminta mainan baru.
Bukan tak sayang dan tak mau menuruti, tetapi orangtua juga perlu memberikan pengertian pada anak bahwa mainannya sudah banyak sekali. Membeli mainan terus menerus sama saja mengajarkan pemborosan pada anak, jadi cobalah jadi orangtua yang selektif dalam memenuhi permintaan anak ya!