Asah Keterampilan Anak untuk Masa Depan Bersama Komunitas Kalananti
Komunitas Kalananti bantu orangtua mengasah ketrampilan anak yang relevan dengan masa mendatang
20 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak kecil zaman dulu mungkin hanya berteman dengan teman sekolah, anak-anak yang tinggal di lingkungan rumah atau dengan teman kursus saja.
Namun anak zaman sekarang berbeda. Mereka bisa mendapatkan teman melalui dunia maya atau komunitas.
Anak-anak yang memiliki banyak kesamaan seperti memiliki hobi yang sama bisa saja bertemu melalui media sosial dan kemudian tergabung dalam sebuah komunitas.
Ini banyak manfaatnya lho, Ma. Anak bisa memgasah kreativitasnya melalui hal yang ia sukai.
Jika anak mama belum menemukan komunitas yang cocok mungkin bisa Mama arahkan.
Salah satunya adalah bergabung di komunitas Kalananti. Anak-anak yang suka mengasah kreatifitas dengan beragam kegiatan sehingga bisa menjadi bekal bagi anak agar tumbuh lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Berikut Popmama.com telah merangkum profil dan kegiatan komunitas ini. Simak yuk!
1. Bergabung dalam komunitas bisa menginspirasi anak
Dalam masa pertumbuhannya, anak sering mencari role mode untuk dijadikan panutan. Ketika masih kecil maka panutannya adalah Mama dan Papa.
Namun seiring berjalannya waktu, anak akan mencari panutan lain yang mereka anggap itu adalah hal hebat dan bisa menjadi inspirasi.
Salah satunya adalah kisa Founder Kalananti. Tentunya wadah belajar bagi anak ini tidak terbentuk begitu saja. Jika diperhatikan sejarahnya ini bisa jadi hal menarik untuk si Kecil.
Ahmad Syahid Zakaria, ST, Founder & Headmaster Kalananti menceritakan, "Kalananti didirikan pada awal tahun 2019, saat para co-foundernya yang merupakan alumni Teknik Industri, Universitas Indonesia memutuskan untuk melanjutkan karir di dunia bisnis/startup di bidang edukasi."
"Keputusan ini dilatarbelakangi oleh keresahan bersama akan adanya gap antara keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia industri di masa depan dengan keterampilan yang secara umum diajarkan oleh sekolah saat ini," lanjutnya.
Setelah kurang lebih 6 bulan melakukan persiapan, pada tanggal 2 Februari 2019 Kalananti membuka kelas pertama dengan tema “Design Thinking for Kids: Ultimate Animals”.
Setelah itu, Kalananti secara rutin membuka kelas setiap akhir pekan dan pada bulan-bulan berikutnya mulai hadir berbagai program baru seperti halnya: Coding for Kids dan STEAM for Kids.
"Tidak disangka, ternyata antusiasme dari para peserta cukup tinggi, terbukti dari jumlah peserta yang terus meningkat seiring berjalannya waktu," ungkap Syahid.
Banyak orangtua yang ikut serta mempersiapkan anaknya menapaki masa depan ikut bergabung di sini.
Bergabung di komunitas seperti ini memang bisa jadi wadah belajar anak melalui cara yang unik, edukatif dan menyenangkan.
Khususnya bagi orangtua dan anak yang mulai sadar akan pentingnya mempersiapkan keterampilan yang relevan dengan masa depan sejak dini.
Kisah ini bisa jadi inspirasi bagi anak juga lho, Ma!
2. Bagaimana komunitas Kalananti terbentuk?
Pada saat awal berdiri, Kalananti memulai dengan skala yang sangat kecil.
"Diawali satu kelas di akhir pekan. Hal ini kami lakukan selain untuk memastikan kurikulum yang kami rancang sudah disiapkan dengan cukup baik. Dari skala yang kecil tersebut kami mulai melebarkan sayap melalui sosial media dan referensi antar peserta ke calon peserta yang lainnya," ungkap Syahid.
Hingga kini komunitas Kalananti semakin besar. Anak-anak yang tergabung di dalamnya akhirnya saling mengenal, orangtuanya pun begitu dan mereka membuat komunitas berdasarkan hal yang paling diminati oleh masing-masing anak.
Editors' Pick
3. Setelah pandemi Covid-19 terjadi, komunitas Kalananti justru semakin besar
"Target Kalananti adalah orangtua yang memiliki anak usia 4-12 tahun. Ada sedikit perbedaan antara dulu sebelum pandemi dengan sekarang setelah pandemi," ungkap Syahid.
Kondisi pandemi seperti saat ini justru membuat mereka semakin besar dan solid. Kok bisa?
"Jika dulu target kami masih terbatas di sekitar area Jakarta Selatan, kini karena kebanyakan dari program kami dapat diajarkan secara daring, maka target peserta bisa dari mana saja asalkan memiliki mimpi yang sama dengan kami yaitu menyiapkan si Kecil untuk memiliki keterampilan yang relevan dengan masa depan," kata Syahid.
4. Apa saja kegiatan komunitas Kalananti?
"Saat ini Kalananti fokus pada pelaksanaan pertemuan online yang rutin diadakan pada hari Senin-Rabu, Selasa-Kamis, atau Sabtu. Untuk orangtuanya sendiri kami juga secara rutin mengadakan webinar dan kulwap setiap bulannya."
"Untuk anak, saat ini kami memiliki 2 program yang terbagi berdasarkan jenjang usia," lanjut Syahid menjelaskan.
Little Explorers (4-7 tahun):
- Art Explorers
- Self Explorers
- Code Explorers
Future Innovators (8-12 tahun):
- Science Innovators
- Math Innovators
- Code Innovators
Setiap program ini, masing-masing akhirnya terbentuk komunitas kecil bagian dari Kalananti berdasarkan minat anak.
Dari komunitas art, anak bisa mengasah bakat seni termasuk melatih kecerdasan motorik dan sensorik.
Setiap kegiatan tentu banyak faedahnya untuk si Kecil yang aktif di komunitas.
5. Bagaimana kebiasaan baru selama masa pandemi mengubah aktivitas anak-anak di komunitas Kalananti?
Masa pandemi tentu berat bagi setiap pihak. Komunitas ini juga berjuang dan memikirkan bagaimana caranya agar anak-anak bisa terus aktif dan melaksanakan kegiatan yang positif.
Namun sejak format kelas online melalui webinar diterapkan, ini bisa menjadi solusi bagi anak-anak untuk bertemu secara virtual.
6. Apakah tujuan utama Kalananti dalam mendampingi anak-anak?
"Tujuan Kalananti adalah untuk bisa membekali generasi masa depan Indonesia dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri di masa depan melalui program yang menyenangkan (edutainment: education entertainment)," ungkap Syahid.
"Cara supaya Kalananti terus aktif adalah dengan menyeimbangkan antara pelaksanaan program dan perancangan program, sehingga proses inovasi terus dapat berjalan dan para peserta akan terus dapat mengikuti Kalananti dengan berbagai program baru yang menarik dan bermanfaat," lanjutnya.
7. Bagaimana cara untuk bergabung dalam komunitas Kalananti?
Anak memiliki energi yang besar. Jangan takut jika anak memiliki banyak kegiatan. Mama bisa menilai kondisi si Kecil berdasarkan kegiatannya sehari-hari.
Jika anak belum bisa menemukan wadah yang tepat, maka tugas orangtua adalah mengarahkan anak.
Bagaimana cara bergabung jika anak memang memiliki bakat atau minat seperti coding atau science, seperti yang ada di komunitas ini maka Mama bisa berikan wadah yang tepat.
Untuk bergabung kelas mingguan (anak) atau seminar/kulwap bulanan (orangtua), dapat menghubungi melalui WhatsApp di 081990009680 atau DM Instagram @kalananti.
Semoga informasi komunitas anak yang satu ini bisa bermanfaat ya, Ma. Bantu si Kecil untuk terus asah kreativitasnya.
Baca juga:
- Hindari Terjerat Gadget, Ini 5 Komunitas Dongeng untuk Diikuti Anak
- Ngabuburit Sambil Menikmati Keseruan ArtScience at Home Bareng Anak
- 7 Kegiatan "Sepele" yang Ternyata Membuat Anak Terkesan dan Bahagia