Film Nussa tayang di bioskop sejak 14 Oktober 2021 lalu. Film animasi drama keluarga yang layak ditonton untuk anak ini memang sangat dinantikan. Pecinta Nussa dan Rara tentu sudah menonton film ini ya?
Pengisi suaranya film Nussa juga pastinya sudah tidak asing lagi, Fenita Arie (Ummah), Muzakki Ramdhan (Nussa), Aysha Raazana Ocean Fajar (Rara), Maudy Koesnaedi (Mama Joni), Widuri Puteri (Syifa) dan Opik Kumis (penjaga sekolah).
Hingga Rabu 27 oktober 2021 Film Nussa sudah ditonton oleh 150.000++ orang menurut unggahannya di Instagram @filmnusa. Semakin ramai lagi yang nonton karena anak di bawah 12 tahun sudah boleh ikut nonton di bioskop.
Menurut data IMDb, film Nussa mendapat rating 9.1 dari 10. Wah artinya film ini memang bagus jika dinilai secara keseluruhan.
Visual, jalan cerita, lagu pendukung narasi dan pesan dari film Nussa ini memang dikemas secara apik. Jika Mama dan si Kecil belum menontonnya, pastikan untuk mengunjungi bioskop terdekat. Pilih lokasi dengan status PPKM level 1 dan 2, dan selalu jaga protokol kesehatan ya.
Biar tambah penasaran, berikut Popmama.com telah merangkum 6 pelajaran yang bisa dipetik dari film Nussa.
1. Mengajarkan anak menerima kekalahan dan tetap mendukung anak
Instagram.com/filmnussa
Dalam film ini diceritakan Nussa sebagai anak yang kreatif dan berprestasi di bidang sains. Ia pun beberapa kali pernah memenangkan kompetisi sains dengan karya yang dibuatnya sendiri.
Suatu hari Nussa merasa tersaingi karena ada anak lain yang karyanya dianggap lebih baik dari miliknya oleh teman-teman di sekolah.
Ketika mengalami kekalahan, anak membutuhkan dukungan orangtua. Di situlah ayah dan ummah menyemangati Nussa. Ayah bilang bahwa tidak apa sesekali juara kedua. Ayah tetap memberi dukungan ke Nussa agar sang Anak bisa belajar berbesar hati dan menerima kekalahan.
2. Tetap kreatif dengan peralatan seadanya
Instagram.com/filmnussa
Tidak semua anak beruntung mendapat kemudahan dengan menerima semua fasilitas sesuai apa yang diinginkannya. Di sini Nussa menjadi contoh, meski ia hanya memiliki alat sederhana, tidak selalu dibelikan barang baru tapi ia tetap bisa menghasilkan semua karya yang bisa ditunjukan kepada banyak orang.
Sama dengan anak lainnya, jika butuh sesuatu untuk menunjang karya yang sedang dibuatnya maka Nussa meminta kepada orangtuanya. Namun Ummah seringkali mengajarkan Nussa untuk memikirkan apakah kita benar-benar membutuhkan barang itu atau tidak.
Sebab jika kita tidak benar-benar membutuhkannya, maka barang tersebut tidak akan benar-benar terpakai dan khawatir nantinya jadi mubazir.
Alhasil Nussa mencari jalan keluar dengan tetap kreatif meski dengan peraltan seadanya dan tidak selalu menggunakan barang baru.
Editors' Pick
3. Mengajarkan anak mengerti di balik kata 'tidak' dari orangtua tentu ada alasannya
Instagram.com/filmnussa
Tidak semua harapan anak dapat selalu terkabul. Namun sebagai orangtua pasti ingin yang terbaik untuk anak-anak dan seluruh anggota keluarga.
Awalnya mungkin anak akan kecewa jika ada keinginan yang tidak terkabul. Dalam situasi ini, hindari memarahi anak atau menekan anak, berikan pengertian hingga anak memahami mengapa itu bisa terjadi.
Misal, jika anak kecewa dengan sang ayah maka ummah berusaha menghibur Nussa. Jika Nussa berperilaku tidak seperti biasanya, maka ummah tetap memberi pengeritan pada Nussa.
4. Bersaing secara sportif
Instagram.com/filmnussa
Saingan itu bukan musuh dalam dunia nyata. Jadi dalam sebuah kompetisi, kita boleh saja berlomba dengan lawan kita, tapi dalam kehidupan sehari-hari tetap bisa saling mendukung dengan saingan kita.
Kita tetap bisa berteman dengan lawan kita di sebuah kompetisi. Keuntungannya adalah justru bisa lebih kenal dengan kekurangan dan kelebihannya. Dari situ kita bisa pelajari kehebatannya. Siapa tahu lawan kita bisa jadi inspirasi agar kita bisa semakin kreatif ke depannya.
5. Selalu bersyukur
Instagram.com/filmnussa
Belajar dari Nussa dan Joni, keduanya diceritakan memiliki kekurangan dan kelebihan dalam kehidupan masing-masing.
Kadang anak hanya melihat kesenangan yang dimiliki oleh orang lain tapi tidak mengetahui kesedihan yang dimiliki orang tersebut. Ajarkan anak untuk selalu bersyukur dengan kehidupan saat ini.
Jika ada hal yang belum sesuai dengan harapan maka arahkan anak untuk tekun belajar dan gigih. Kedepannya anak bisa terus berusaha mengejar cita-citanya dengan cara yang baik.
6. Tidak serakah
Instagram.com/filmnussa
Ada kalanya lawan sekaligus teman kita mengejar hal yang sama dengan kita. Sama-sama ingin memenangkan sebuah kompetisi, ingin menjadi juara, dan ingin membanggakan orangtua.
Namun ada kalanya mungkin lawan kita lebih membutuhkan itu daripada kita. Belajar dari Nussa yang tidak serakah, ia rela memberikan solusi pada lawannya untuk berbagi kemenangan dengan lawannya.
Begitu pula lawannya yang berhasil menjadi juara komepetisi pun tidak serakah dengan rela merayakan kemenangan bersama-sama dengan Nussa. Ia menyadari keberhasilannya karena dukungan orang lain.
Banyak Cerita Mengharukan di Film Nussa
Instagram.com/filmnussa
Setelah menanya ke beberapa anak yang menonton ternyata ada bagian cerita yang seru, mengharukan, menyentuh, bahkan sampai membuat penonton menangis.
Berikut ungkapan beberapa anak yang sudah menonton film Nussa:
"Aku sedih pas Ayahnya bilang gak bisa hadir pas nonton lomba karena ayahnya nggak jadi pulang. Rasanya kaya ikut kecewa gitu." - Jorell, 14 tahun.
"Sempat nangis pas Nussa naik ke panggung, jalan pelan-pelan dan dilihat semua orang. Akhirnya sampai juga ke situ. Orangtuanya pasti bangga." - Freya, 12 tahun.
"Aku paling senang pas Nussa berteman sama Joni. Aku suka lihatnya pas mereka main sama-sama." - Varesh, 5 tahun.
Ternyata setiap anak mendapatkan kesan yang berbeda-beda dari film Nussa ya. Kira-kira kalau anak mama menganggap bagian mana yang paling berkesan?
Bukan sekadar cerita biasa, itulah pelajaran yang bisa dipetik dari film Nussa. Kira-kira kalau Mama ajak si Kecil nonton bareng di bioskop, mereka akan suka bagian yang mana ya? Semoga semua berkesan bagi Mama dan si Kecil ya, yuk quality time bersama keluarga.