Tips Bonding dengan Anak Introvert Setelah Kehilangan Keluarga Inti
Berikut ini cara membangun bonding dengan anak setelah ia kehilangan orang tersayang
21 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak introvert tidak masalah, selama Mama bisa mengenali karakternya. Anak introvert cenderung suka menutup diri dibandingkan dengan anak seusianya yang extrovert.
Biasanya anak interovert akan semakin menutup diri jika ada hal yang dianggapnya sangat privasi dan orang lain berusaha keras mencampurinya.
Agar lebih mudah berkomunikasi dengan anak introvert, Mama mesti memahami apa batasannya. Setiap anak memiliki batasan berbeda, karena mereka unik.
Kali ini akan dibahas, bagaimana jika menghadapi anak introvert setelah ada anggota keluarga inti yang meninggal dunia.
Kehilangan orang tersayang, terlebih lagi jika itu adalah orang yang memiliki hubungan baik dengan anak tentu tidak mudah baginya. Meski masih kecil, anak juga memiliki perasaan dan bisa merasa sedih karena kehilangan.
Apalagi jika dalam keluarga terbiasa makan malam bersama dan ada waktu menghabiskan waktu bersama. Kini ada salah satu bangku yang kosong, seperti apa rasanya bagi anak mama?
Mungkin sama kosongnya seperti di dalam hati si Kecil.
Anak introvert juga bisa merasakan kesedihan yang mendalam, namun belum tentu ia bisa menceritakannya.
Lalu apa yang bisa Mama lakukan agar anak merasa lebih nyaman?
Berikut Popmama.com membagikan tips membangun bonding dengan anak setelah kehilangan orang tersayang, mengutip penjelasan Hertha Christabelle Hambalie, M.Psi., Psikolog sebagai salah satu Psikolog Klinis Anak associate Ibunda.id.
1. Ajak anak untuk makan bersama
Tradisi makan bersama merupakan momen penting untuk membangun bonding dengan anak. Terutama pada saat ada anggota inti yang baru saja pergi.
Jangan malah saling menghindari dan mengunci pintu di kamar masing-masing. Tetaplah duduk berdampingan dan saling menguatkan.
Bukan hanya Mama yang bertugas menguatkan si Kecil, anak-anak justru juga bisa jadi penguat bagi Mama.
Editors' Pick
2. Lakukan sharing dengan saling bercerita satu sama lain
Komunikasi dengan anak introvert perlu dilakukan dengan tepat. Mereka perlu diajak bicara agar bisa mengeluarkan isi hatinya pasca kehilangan.
Hertha Christabelle menjelaskan, "Setiap keluarga mempunyai dinamika yang berbeda-beda, salah satunya saat sedang berduka. Sharing bisa dilakukan dengan bercerita bagaimana perasaan Mama setelah itu gantian Mama bertanya bagaimana perasaan anak mama."
Mama bisa menjelaskan bagaimana perasaan mama. Jika benar Mama merasa sedih dan kehilangan, katakan apa adanya pada anak.
"Mama sedih, Mama kangen, dulu kan sering makan bersama, sekarang tidak ada lagi," menurut Hertha Christabelle tidak apa-apa menceritakan hal tersebut kepada anak pada saat masa berduka.
Tujuannya adalah untuk membuat anak tidak merasa sendirian, anak bisa berpikir kalau bukan dirinya saja yang merasa sendirian dan kehilangan. Pancing anak untuk menceritakan perasaannya pada Mama dengan memberikan pertanyaan.
Setelah itu beri tanggapan yang baik jika anak bergantian menceritakan perasaannya pada Mama.