Balita Muntah Hingga Tewas Setelah Makan Nasi Goreng, Apa Penyebabnya?
Nasi goreng ini berasal dari sekolah sang Kakak
14 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tak suka nasi goreng? Makanan khas Indonesia ini selalu jadi primadona di dalam maupun luar negeri. Namun, apa jadinya jika nasi goreng justru menjadi petaka bagi sebuah keluarga?
Seorang Balita berusia 3 tahun, tewas usai menyantap nasi goreng. Nasi goreng yang dibawa dari sekolah sang Kakak.
Nasi goreng itu merupakan pemberian pihak komite sekolah dasar di Jakarta Utara yang tengah menjalankan program pemberian makanan tambahan anak sekolah (PM-TAS).
Berikut ini kronologi kejadian meninggalnya seorang balita tiga tahun setelah memakan nasi goreng.
1. Kronologi kejadian anak tiga tahun meninggal dunia usai makan nasi goreng
Kejadian ini berawal dari balita berusia 3 tahun memakan nasi goreng pemberian dari sekolahnya di kawasan Jakarta utara.
Saat makan, balita itu menikmati nasi goreng bersama Sang kakak yang baru pulang sekolah pada Rabu (11/9/2019).
Mama dari dua anak itu juga sempat memakan nasi goreng. Menurutnya, nasi goreng enak dan bersih, karena sudah terbiasa memakan nasi goreng yang dibawa dari sekolah, sang Mama merasa tak ada masalah dan membiarkan makanan itu dikonsumsi oleh kedua anaknya.
Selesai makan, anak balita berinisial LSZ tidur di kamar dan sedangkan kakak berinisial ZAA pergi mengaji.
LSZ terbangun, ia muntah-muntah. Papa dari kedua anak itu membawa LSZ ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan.
Tapi sepulangnya dari Puskesmas, balita itu tak kunjung sembuh dari muntah-muntah dan LSZ terlihat sangat lemas. Orangtua membawa balita itu ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan intensif.
LSZ sempat mendapatkan pertolongan di ruangan PICU karena kondisinya semakin menurun. Selain muntah, LSZ juga mengalami buang air besar yang tak terkendali.
Setelah terus melakukan pertolongan semaksimal mungkin dari pihak medis, Balita berusia tiga tahun itu harus menghembuskan nafas terakhir.
Editors' Pick
2. Hasil laboraturium rumah sakit cukup mengejutkan keluarga
Menurut pemeriksaan laboratorium balita berusia tiga tahun itu mengalami infeksi saluran pernafasan, kadar garam tinggi, serta infeksi saluran pencernaan.
Sang Papa mengaku bahwa diagnosa pertama bisa dimaklumi karena memang hal itu sudah lama diidap oleh anak terakhirnya.
Tapi sang Papa cukup terkejut dengan hasil laboraturium lainnya yaitu infeksi saluran pencernaan.
Sang Papa menganggap infeksi itu disebabkan oleh nasi goreng yang di makan anaknya.