Apakah Mama termasuk tipe orangtua yang suka membacakan cerita kepada anak-anak? Jika iya, momen mendongeng bisa kebiasaan yang sangat baik dan perlu dipertahankan. Dongeng dikenal sebagai cara yang baik untuk mendekatkan diri dengan anak-anak.
Tidak perlu susah payah, saat bersama juga bisa dilakukan dengan cara membacakan cerita fabel kepada anak-anak. Hal ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bisa memberikan pelajaran moral yang berharga yang terkandung dalam setiap cerita.
Selain itu, mendongeng juga dapat membantu meningkatkan minat anak-anak dalam membaca sejak dini. Mama tidak perlu khawatir kehabisan bahan untuk mendongeng, Popmama.comtelah menyiapkan cerita dongeng berjudul anak kucing yang saling cemburu untuk Mama.
Kisah dongeng anak kucing yang saling cemburu bisa memberikan pesan moral untuk si Kecil.
Penasaran? Yuk, simak kisah selengkapnya!
1. Mama Kika tinggal bersama dua anaknya bernama Aka dan Iki
Freepik
Di sebuah rumah kucing yang terlihat nyaman, tinggal Mama Kika bersama dua anak kucing yang sangat lucu bernama Aka dan Iki. Mama Kika adalah induk kucing yang baik dan selalu tersenyum.
Mereka adalah keluarga yang terlihat bahagia. Sama seperti keluarga pada umumnya, hubungan di keluarga Mama Kika tidak selalu baik-baik saja. Ada masalah kecil yang kerap membuat Mama Kika merasa khawatir.
Belakangan ini, Mama Kika melihat kalau kedua anaknya semakin hari terlihat tidak akur. Suatu hari, Mama Kika berkata kepada Aka dan Iki untuk memberikan sebuah nasihat.
"Ayo, duduk di meja makan sini anak-anak. Mama ingin berbicara dengan kalian," kata Mama Kika.
Aka dan Iki dengan cepat berusaha untuk duduk di dekat Mama Kika.
"Asyik, saatnya kita makan," ujar sang Adik, Iki.
"Ma, aku tidak mau makan," kata Aka dengan nada tidak semangat.
"Hmm... masa tidak mau makan sih. Mama punya sesuatu yang sangat spesial lho untuk kalian berdua," ujar Mama Kika dengan penuh kasih.
"Apa itu, Ma?" ucap Iki dengan nada girang.
Merasa tidak bersemangat, Aka masih asyik dengan mainan yang ia pegang di tangannya. Aka terlihat tak memberi perhatian ke Mama dan adiknya.
2. Kecemburuaan Aka kepada Iki saat mamanya mengajak untuk makan
Pexels/Toni
Belakangan ini, Iki selalu mendapatkan ikan yang lebih besar daripada Aka. Setiap kali momen itu terjadi, Iki akan melompat-lompat dengan gembira. Tapi, Aka merasa cemburu dan perlahan-lahan air matanya mulai mengalir.
"Wah, lihat ikan besar ini, Ma. Ikan ini benar-benar enak!" ucap Iki dengan nada gembira
"Mengapa aku tidak bisa mendapatkan ikan sebesar itu, Mama? Aku merasa sedih," ucap Aka dengan mata berkaca-kaca
Mama Kika pun duduk di samping Aka dan mengelus lembut kepala kecilnya.
"Aka, jangan merasa sedih. Ukuran ikan bukanlah yang paling penting. Setiap ikan memiliki rasanya sendiri, dan kamu selalu istimewa di mata Mama, sayang," ucap Mama Kika dengan tulus kepada Aka.
"Hmm, baik Ma," ucap Aka dengan nada tidak semangat.
Akhirnya ketiganya mulai untuk menyantap ikan masing-masing hingga akhirnya mereka semua kenyang.
Editors' Pick
3. Hal serupa juga terjadi saat Iki dan Aka berburu tikus
Freepik/Jcomp
Kedua saudara ini juga sering berebut tikus saat berburu. Situasi tersebut sering kali berakhir dengan pertengkaran di antara mereka berdua. Aka selalu ingin menangkap tikus pertama, dan ini sering membuat mereka berteriak dan bertengkar.
"Aku yang akan menangkap tikus ini, Iki!" ucap Aka sambil berteriak.
"Aku juga ingin mencoba menangkap tikus itu, Aka!" ucap Iki dengan suara sedikit teriak.
"Tidak, aku yang lebih dulu yang akan menangkapnya," ucap Aka dengan nada yang masih teriak.
"Tidak, aku juga mau!" ucap Iki tak mau kalah.
Mama Kika yang bijaksana pun mendekati kedua anaknya sambil tersenyum lembut.
"Bagaimana jika kalian bekerja sama, sayang? Ketika kalian bekerja sama, kalian bisa menangkap lebih banyak tikus dan berbagi hasil buruan dengan senang hati," ucap Mama Kika dengan lembut.
Iki dan Aka melihat satu sama lain. Akhirnya mereka setuju untuk mencoba bekerja sama saat berburu. Mama Kika tersenyum puas, karena dia tahu bahwa ini bisa menjadi langkah yang baik menuju perdamaian dan anak-anaknya belajar saling berkerja sama.
4. Mama Kika berusaha menghabiskan waktu bersama Aka
Pexels/cottonbro
Suatu hari, Mama Kika merasa sangat perlu untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan Aka. Dia pun dengan nada lembut memanggil Aka.
"Aka, ayo kita pergi ke sungai. Kita bisa berbicara sambil mencoba menangkap ikan bersama-sama. Ini akan menjadi saat yang menyenangkan," ucap Mama Kika dengan penuh ajakan.
Mama Kika dan Aka berjalan bersama sambil menikmati pemandangan sungai yang indah.
"Aka, Mama ingin kamu tahu bahwa Iki sangat mencintaimu sebagai kakaknya. Kecemburuan kamu hanya akan membuatnya sedih. Apakah kamu bisa mencoba lebih baik lagi, sayang?"
Aka mendengarkan dengan serius. Dia tahu bahwa Mama Kika ingin yang terbaik untuk mereka berdua. Aka merasa bersalah, dan dia berjanji untuk mencoba lebih baik lagi.
"Iya, Mama, aku akan mencoba yang terbaik," ucap Aka dengan dengan tulus.
Mama Kika tersenyum puas dan mencium kening Aka sebagai tanda cinta dan dukungan. Mereka berdua pun memancing ikan dan menciptakan momen seru bersama sebelum pulang ke rumah.
5. Momen indah terjadi ketika Mama Kika dan Aka kembali ke rumah
Pexels/Cats
Mama Kika dan Aka kembali ke rumah dengan ikan yang mereka tangkap bersama-sama. Saat melihat Mama dan kakaknya datang dari kejauhan, Iki yang tadinya sibuk bermain langsung menghampiri mereka.
"Kalian berdua sangat spesial di mata Mama. Mama tidak akan pernah membanding-bandingkan lagi, karena setiap dari kalian memiliki keistimewaan masing-masing," ucap Mama Kika dengan penuh ketulusan.
"Kami akan menjadi saudara yang baik, Mama!" ucap Aka dan Iki dengan serentak.
Mereka merangkul satu sama lain dengan penuh kasih sayang. Momen ini menunjukkan tekad mereka untuk menjadi saudara yang baik dan mendukung satu sama lain. Aka serta Iki belajar bahwa saling mengasihi, kerja sama, dan persahabatan adalah yang benar-benar berharga dalam hidup.
Pesan Moral dari Cerita Dongeng Anak Ini
Pexels/Nataliya
Aka kembali ke rumah dengan semangat baru. Dia mulai menjadi kakak yang lebih baik kepada Iki, bahkan mereka berdua belajar untuk berbagi.
Mereka bermain bersama, tertawa bersama, dan menjadi saudara yang lebih baik.
Akhirnya, rasa kekeluargaan mereka semakin kuat, dan cemburu telah berubah menjadi kasih sayang. Mereka pun menyadari bahwa persaudaraan adalah ikatan yang paling berharga dalam hidup.
Pesan moral dari cerita ini mengingatkan bahwa cemburu tidak membawa kebahagiaan. Namun, dengan saling mendukung dan berbagi, kita bisa menciptakan ikatan yang kuat dan bahagia dalam keluarga.
Perlu diingat bahwa persaudaraan penuh kasih sayang adalah sebuah harta yang tak ternilai di dalam keluarga.
Nah, itu cerita dongeng berjudul anak kucing yang cemburu. Dongeng anak-anak ini bisa dibacakan untuk si Kecil menjelang tidur ya, Ma.