Psikolog Samanta Elsener menyebutkan di salah satu postingannya soal orangtua yang kerap melarang anak. Rupanya akibat dari tindakan itu adalah anak menjadi tidak bebas.
Orangtua perlu melihat waktu yang tepat kapan bisa melarang anak dengan tegas dan kapan bisa membiarkannya bereksplorasi bebas. Karena memberikan kesempatan anak bereksplorasi juga penting untuk perkembangannya.
Berikut Popmama.com rangkum mengenai orangtua yang hobi larang anak bikin susah eksplorasi!
1. Bisa menghambat anak untuk mencoba hal baru
Freepik
Menurut Samanta di Instagramnya, orangtua yang khawatir karena keselamatan anak wajar dirasakan. Namun, jangan sampai hal itu berlebihan karena justru menghalangi eksplorasi anak.
Saat orangtua terlalu sering melarang anak akan menganggap lingkungan di sekitarnya tidak aman. Lama-lama anak akan merasa tidak mendapatkan dukungan dari orang sekitarnya dan menjadi tidak berminat mengeksplorasi dunia luar.
"Padahal eksplorasi itu penting untuk anak dapat memahami lingkungan juga mengasah kemampuan problem solving," jelas Samanta.
Editors' Pick
2. Manfaat membiarkan anak eksplorasi
Freepik/master1305
Sudah disebutkan di atas kalau salah satu manfaat membiarkan anak bereksplorasi adalah mengasah kemampuan problem solving. Selain itu, juga melatih anak percaya diri dan mengasah rasa ingin tahunya.
Mendorong eksplorasi anak juga membuatnya memiliki pendirian dan belajar membuat keputusan. Anak jadi lebih mandiri dan kompeten. Anak juga dapat mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus. Terakhir, anak juga bisa belajar berkomunikasi dengan teman sebaya serta orang lain di sekitarnya.
3. Pakai alternatif ini daripada hobi melarang anak
Freepik
Lantas jika tidak boleh melarang anak, apa yang harus orangtua ucapkan? Mama dan papa bisa pakai metode dari Samanta Elsener ini kepada anak nih.
"Jangan lari-lari kayak gitu" diubah menjadi "Jalannya pelan-pelan saja ya, nanti bisa jatuh kalau lari"
"Jangan corat-coret tembok dong!" diubah menjadi "Kamu lagi pengen gambar? Mama ambilin kertas ya"
"Kamu nggak boleh makan permen, bikin batuk" diubah menjadi "Makan permennya hari ini satu aja ya"
"Kalau kamu nggak makan, kamu nggak boleh keluar" diubah menjadi "Kamu boleh main di luar tapi setelah makan ya"
"Nggak usah main cat ya, bikin kotor lantai" diubah menjadi "Boleh kok main cat, tapi kasih alas di lantainya biar nggak kotor"
4. "Yes Space!" untuk anak bereksplorasi
Freepik
Apa itu 'yes space' untuk anak? Ini adalah teknik di mana orangtua memberikan ruang ke anak sebagai tanda setuju atau 'ya' di rumah. Anak bisa bebas mengekspresikan diri dan orangtua tidak perlu meneruskan dan sering mengungkapkan kata 'tidak'.
Bisa dimulai dengan orangtua menjadikan kamar anak tempat untuk eksplor secara mandiri tanpa resiko cedera. Ini beberapa hal yang berkaitan dengan 'yes space' untuk anak. Gunakan fitur aman dan sudut yang tidak tajam Sediakan mainan favorit anak atau benda-benda yang dapat anak kreasikan untuk menjadi mainan
"Saat menciptakan ruang ini, kita bisa beristirahat atau melakukan hal lain sambil tetap mengawasi. Biarkan anak membangun kepercayaan diri, mengatasi ketakutan, serta mengembangkan keterampilan memecahkan masalah di ruang tersebut," jelas Samanta.
5. Berani eksplorasi bikin anak lebih unggul
Freepik
Tahu nggak sih ma dan pa, kalau membiarkan anak bereksplorasi membuatnya bisa menjadi lebih unggul. Eksplorasi menjadi cara berinteraksi dan anak akan tumbuh berani dan percaya diri.
Mendorong anak bereksplorasi membuatnya lebih cerdas karena aspek kognitifnya terstimulasi. Anak juga akan lebih imajinatif karena kreativitasnya berkembang selama proses eksplorasi. Tidak hanya itu eksplorasi juga meningkatkan toleransi dan empati!
Eksplorasi juga dapat mengasah jiwa kepemimpinan dan sikap disiplin anak. Wah, ternyata banyak ya manfaatnya.
Itulah tadi informasi mengenai orangtua yang hobi larang anak bikin susah eksplorasi. Semoga membantu mama dan papa ya.
