Cara Gerus Obat untuk Anak, Ada Aturannya Agar Aman

Sebelum memberikan obat generik atau obat bebas, ada baiknya meminta pertimbangan dokter

28 Oktober 2022

Cara Gerus Obat Anak, Ada Aturan Agar Aman
Freepik.com/gpointstudio

Beberapa waktu lalu BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) merilis tiga obat sirup anak yang mengandung etilen glikol yang bisa meracuni tubuh dan menyebabkan gagal ginjal akut misterius. Di mana kasus per Agustus tahun ini kasusnya meningkat.

Imbas peningkatan kasus di Indonesia ini membuat banyak orangtua ragu untuk memberikan obat sirup dan memilih obat digerus ketika anak sakit. Meskipun BPOM sudah merilis daftar sirup yang aman jika dikonsumsi sesuai aturan, ada beberapa yang masih ragu dan memilih untuk menggunakan obat gerus.

Tak bisa sembarangan, ada beberapa hal yang perlu orangtua perhatikan untuk memberikan obat gerus ini. Karena biasanya obat berbentuk puyer atau pil ditunjukkan untuk orang dewasa dengan dosis yang besar.

Berikut Popmama.com rangkum cara gerus obat untuk anak, ada aturannya agar aman.

1. Dosis obat gerus harus sesuai dengan hitungan dokter atau apoteker

1. Dosis obat gerus harus sesuai hitungan dokter atau apoteker
Freepik/Freepik

Dikutip dari CDC, ada beberapa hal yang mesti orangtua pertimbangkan untuk memberikan obat gerus kepada anak. Pasalnya, salah dosis sedikit saja bisa berdampak pada efek samping dari obat tersebut.

“Kesalahan pemberian dosis (memberikan obat terlalu banyak atau terlalu sedikit) bisa menjadi kesalahan pengobatan yang paling sering membawa anak-anak ke UGD,” ujar Dr. Shonna Yin, Associate Professor of Pediatrics and Population Health di NYU School of Medicine.

Oleh karenanya jika ingin memberikan obat gerus kepada anak harus ada dosis yang disesuaikan dengan hitungan dokter atau apoteker. Orangtua dilarang untuk memberikan secara asal-asalan.

Editors' Pick

2. Cara gerus obat untuk anak, perhatikan perbandingan dosisnya

2. Cara gerus obat anak, perhatikan perbandingan dosisnya
Freepik/Freepik

Orangtua diharapkan membaca setiap instruksi dari obat yang akan diberikan ke anak. Karena setiap biasanya dilengkapi dengan aturan tercetak tentang efek samping umum dan petunjuk lebih lanjut tentang cara meminumnya.

Ada tips orangtua cara gerus obat untuk anak jika ingin menggantikan obat sirup. Namun, menurut pakar farmasi RSPI Sulianti Saroso, Suaif, S Farm Apt. dalam podcast Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Rabu (26/10/2022) tetap tidak boleh sembarangan.

Misalnya, saat anak sakit dan membutuhkan dosis 250 mililiter dari obat sirup, dokter dan apoteker akan mencari pandanannya. Misalnya tabletnya 500 mg per tablet maka tinggal di potek atau dibagi dua untuk satu dosis sekali minum.

Dosis tablet dinyatakan dalam miligram dan bukan mililiter seperti sirup. Karenanya, hitung-hitungan dosis harus sangat cermat. Pemberian obat-obatan tentunya harus dalam pengawasan dokter demi mencegah sejumlah dampak buruk yang bisa saja terjadi.

3. Tips memberikan obat kepada anak agar tidak salah

3. Tips memberikan obat kepada anak agar tidak salah
Freepik/User18526052

Dikutip dari Kids Health, ada beberapa tips orangtua ingin memberikan obat ke anak jika sakit di rumah. Tentunya jangan diukur dari pertimbangan 'kata orang' ya, harus memperhatikan kontra indikasi dalam kemasan.

  • Perhatikan dosis obat dengan umur atau berat badan anak.
  • Periksa ulang untuk memastikan obat yang diberikan sesuai kondisi kesehatan anak.
  • Cara pemberian obat sesuai dengan label atau petunjuk tentang cara meminumnya.
  • Perhatikan instruksi umum lainnya pada, misalnya diminum sesudah atau sebelum makan, atau rentang waktu tertentu.

4. Catatan untuk orangtua jika akan memberikan anak obat bebas di pasaran saat sakit

4. Catatan orangtua jika akan memberikan anak obat bebas pasaran saat sakit
heraldextra.com

Orangtua perlu mempertimbangakan keamanan obat terutama obat bebas di pasaran dengan baik. Sebelumnya harus dipastikan dan dibicarakan dengan dokter atau apoteker yang menangani si Kecil sebelum memberikan obat kepada anak.

Saat memberikan obat bebas ini kepadanya, kita perlu mengetahui beberapa hal:

  • Nama dan tujuan obat.
  • Seberapa banyak, seberapa sering, dan berapa lama obat harus diminum.
  • Bagaimana obat harus diberikan. Misalnya diminum, dihirup ke dalam paru-paru, dimasukkan ke dalam telinga, mata atau dioleskan ke kulit.
  • Instruksi khusus, seperti apakah obat harus diminum dengan atau tanpa makanan.
  • Cara penyimpanan obat yang benar.
  • Efek samping saat obat lain dikonsumsi dengan pengobatan lain.

Obat-obatan diberikan berdasarkan kebutuhan seperti untuk rasa sakit yang dirasakan anak. Obat bebas yang meredakan gejala seperti nyeri atau demam seperti asetaminofen dan ibuprofen mestinya harus digunakan sesuai anjuran dokter.

Perlu diingat jangan memberikan obat batuk atau pilek kepada anak kecuali dokter mengatakan tidak apa-apa, terutama untuk anak di bawah 6 tahun. Ada beberapa obat yang dapat memiliki efek samping yang serius. 

Pasalnya, banyak produk batuk dan pilek untuk anak-anak memiliki lebih dari satu bahan, yang dapat meningkatkan kemungkinan overdosis yang tidak disengaja jika diminum dengan obat lain. Selalu bicarakan dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan obat bebas tersebut aman untuk anak.

5. Waspada terhadap efek samping obat tertentu terhadap anak

5. Waspada terhadap efek samping obat tertentu terhadap anak
Freepik/pressfoto

Setelah memberi anak dosis obat tertentu, selanjutnya orangtua mesti waspadalah terhadap efek samping atau reaksi alergi. Apoteker atau kemasan produk obat tertentu biasanya memperingatkan tentang hal ini mulai dari rasa kantuk hingga mual atau efek samping lain.

Jika anak mengalami efek samping seperti ruam, gatal-gatal, muntah, atau diare maka segera hubungi dokter. Jangan sampai anak mengalami kesulitan bernapas atau kesulitan menelan setelah minum obat. Segera cari bantuan darurat atau segera pergi ke UGD terdekat.

Itulah tadi informasi mengenai cara gerus obat untuk anak, ada aturannya agar aman. Sebaiknya memang tidak memberikan obat sembarangan apalagi dengan mengira-ngira dosisnya. Segera bawa ke klinik jika anak sakit dan menunjukkan tanda-tanda berbahaya.

Baca juga:

The Latest