Mama pasti sudah mendengar soal perkembangan motorik halus dan motorik kasar pada anak bukan? Perkembangan motorik sendiri adalah proses perkembangan gerak pada anak.
Pada umumnya, gerakan tersebut didasari oleh kematangan fisik dan saraf pada anak.
Perkembangan motorik halus penting untuk diperhatikan Mama
Dok. Popmama.com
Dalam zoom class Popmama Talk & Worskop Popmama.com dengan Kalanati pada Jumat (19/6/2020) lalu, telah dibahas pentingnya melatih perkembangan motorik halus anak sejak usia dini.
Berikut ini Mama bisa mengikuti cara melatih motorik halus anak usia 4-7 tahun melalui stimulus-stimulus tertentu.
1. Mengapa perkembangan motorik halus ini perlu Mama perhatikan?
Pixabay.com/rbalouria
Menurut CEO Kalanati Ahmad Syahid Zakaria menjelaskan karena perkembangan motorik halus ini banyak mempengaruhi kebiasaan anak.
"Motorik halus banyak mempengaruhi kebiasaan anak, sehingga ketika anak menyerah maka pada usia tertentu ia tidak bisa mandiri," ujar laki-laki yang akrab disapa kak Syahid itu.
Syahid menjelaskan sebenarnya keterlambatan perkembangan motorik halus anak itu tidak masalah.
Namun, yang menjadi masalah adalah ketika kita sebagai orangtua tidak melakukan usaha untuk memicu perkembangan motorik halus ini.
"Yang salah adalah ketika tidak ada effort sama sekali. Sebaiknya kita sebagai orangtua melakuakn sesuatu hal agar bisa men-triger anak bisa melatih motorik halusnya," tutur Syahid.
Editors' Pick
2. Lewat kegiatan seni, motorik halus anak ternyata bisa dilatih lho
freepik.com/freepik
Banyak cara untuk bisa melatih perkembangan motorik halus anak. Namun, belum banyak yang tahu kalau lewat seni dan prakarya sederhana di rumah ternyata Mama bisa melatih motorik halus ini lho.
"Selain art sebagai subjek sendiri itu penting, kalau kita lihat bagaimana anak melukis itu adalah gerakan yang sama ketika ia menulis. Ketika anak menempel biji-bijian itu sama seperti gerakan mengancing baju. Art ini penting juga untuk kreativitas dan imajinasi. Jadi bagaikan mendayung dua-tiga pulau terlampaui," jelas Syahid.
3. Apakah orangtua harus selalu kreatif untuk bisa melatih motorik anak lewat seni?
Pexels/Gustavo Fring
Melatih motorik halus anak lewat seni banyak macamnya. Apakah sebagai orangtua harus selalu kreatif ketika ingin melatih motorik lewat seni? Jawabannya tidak selalu kok. Menurut Syahid dari Kalanati, bahkan dengan menyediakan bahan-bahannya saja itu sudah membantu.
Tinggal biarkan anak berkreasi sesuai kemauannya, tapi tentunya tetap dalam pengawasan Mama dan Papa ya.
"Kalau ingin memicu (motorik halus) anak kita tidak perlu kreativitas yang luas. Dengan menyiapkan bahan-bahannya saja dan biarkan anak berkreasi. Poin pentingnya itu di kegiatannya," tuturnya.
Kemudian, dari kegiatan seni tersebut sebagai orangtua kita bisa evaluasi. Misalnya Mama melihat kemampuan menggenggam dia bagaimana perkembangan setiap harinya.
"Kalau kita berbicara soal motorik halus, tidak usah berpikir soal alat-alat mahal karena disekitar kita juga bisa. Bahkan pakai kardus saja bisa," tambah Syahid.
4. Perkembangan motorik halus adalah kemampuan dasar yang mesti diasah setiap orang
Freepik
Perkembangan motorik halus adalah kemampuan dasar yang harus diasah setiap orang. Mengingat kemampuan ini banyak mempengaruhi aspek kehidupan anak ke depannya. Lantas, bagaimana kalau anak Mama hanya menyukai kegiatan tertentu saja? Apakah diarahkan terhadap kegiatan itu saja?
Kak Syahid menjelaskan kalau kemampuan motorik halus ini tetap harus diawasi perkembangannya. Caranya bisa macam-macam. Misal, ketika anak menyukai seni maka kegiatan menggambar dan melukis bisa jadi salah satu caranya.
Berbeda lagi jika anak menyukai sains, maka ada cara lain yang bisa melatih anak untuk mengasah kemampuan motorik halusnya.
"Kita tanya itu anaknya sukanya bagaimana dulu awalnya," tutur Syahid.
5. Jangan terlalu membandingkan perkembangan si Kecil dengan anak lain
Freepik/jcomp
Perkembangan motorik halus anak ini berbeda-beda. Oleh karenanya jangan terlalu panik dan membandingkan anak Mama dengan yang lainnya.
Menurut Syahid, parameter perkembangan motorik halus dilihat dari usia anak tersebut.
Di mana kemampuan dasar ini harusnya bisa dikuasai hingga anak usia 7 tahun.
"Karena kalau ngomongin keterampilan motorik halus harusnya adalah keterampilan dasar yang dimiliki oleh semua orang. Ketika ngomongin kognitif, semua anak memiliki. Kemampuan dasar ini dibatasi sampai usia 7 tahun," tutur Syahid.
Jadi, sebagai orangtua kita baru boleh khawatir kalau sampai usia 7 tahun perkembangan anak kita masih lambat atau bahkan terganggu.
Namun, sebelum usia tersebut kita wajib melatih dan terus mengasah kemampuan motorik ini.
"Perlu khawatir kalau di atas 7 tahun misalnya tidak bisa pegang pensil dan lain-lain. Jangan panik ketika usia dibawah 7 tahun belum bisa nulis. Ingat yang dibandingkan itu kemampuan dasarnya," jelas Syahid.
Itulah tadi alasan perkembangan motorik halus anak ini wajib Mama awasi ya. Selain itu, lewat seni juga ternyata Mama bisa mengasah kemampuan motorik halus anak di rumah.
Jangan pusing membeli peralatan mahal karena prakarya sederhana saja bisa membantu lho.
Belum lagi saat ini cara melatih motorik halus anak 4-7 tahun lewat seni sudah banyak informasinya di internet. Mama tinggal menyesuaikan mana yang menjadi minat anak mama.