5 Cara Memuji Anak agar Sukses Menurut Grace Tahir, Awas Jadi Bumerang
Orangtua hendaknya memuji anak dengan tulus agar terasa genuine untuknya
29 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memuji anak adalah salah satu bentuk penghargaan yang paling sederhana tetapi bisa berpengaruh ke perkembangan mereka. Namun, tidak semua pujian akan berdampak baik bagi anak.
Terkadang, cara kita memuji dapat memengaruhi cara anak mempersepsikan diri mereka sendiri dan cara mereka berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
Menyusun pujian yang tepat adalah seni yang memerlukan kepekaan dan pemahaman tentang bagaimana anak-anak menerima informasi tentang diri mereka sendiri.
Paul Donahue, PhD, pendiri dan direktur Child Development Associates di Amerika Serikat, berkata pujian memang bermaksud baik. Tetapi jika berlebihan dan tidak tepat dan diberikan pada anak usia dini justru dapat menghambat pertumbuhan mereka.
Ya, terlalu banyak pujian bisa menjadi bumerang dan jika diungkapkan dengan cara yang tidak tulus, membuat anak-anak takut untuk mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko karena takut.
Sejalan dengan pendapat di atas, Grace Tahir juga pernah mengungkapkan kalau menurutnya ada cara orangtua untuk memuji anak lebih baik. Di mana akan berdampak bagi perkembagannya kelak.
Berikut Popmama.com rangkum cara memuji anak agar sukses menurut Grace Tahir!
1. Memuji usaha anak, bukan hasilnya
Sebagai anak-anak kadang banyak hal yang tidak bisa ia lakukan sendiri. Namun, seiring bertumbuhnya ia akan belajar banyak hal sehingga pada akhirnya bisa melakukan sendiri.
Ini bagian dari usahanya untuk bisa melakukan suatu hal. Menurut Grace Tahir penting sekali untuk memuji usaha anak untuk terus mencoba lho.
"Pujilah usaha anak kamu. Misalnya dia kesusahan mematikan sesuatu tetapi dia berusaha, dia mencoba, gagal dan mencoba terus. Pujilah dia," jelasnya.
Hal yang diungkapkan oleh Grace Tahir senada dengan pendapat Donahue, pengarang buku dari Parenting Without Fear: Letting Go of Worry and Focusing on What Really Matters.
“Kita terutama harus menghargai upaya anak-anak untuk mendorong diri mereka sendiri dan bekerja keras untuk mencapai suatu tujuan. Satu hal yang perlu diingat olehnya adalah prosesnya, bukan hasil akhirnya," jelasnya.
Editors' Pick
2. Pujilah saat anak ingin banyak tahu tentang sesuatu
Otak pada usia kurang dari 5 tahun tengah berkembang di masa emasnya. Di masa itu anak-anak kerap menanyakan banyak hal ke orang sekitarnya, termasuk orangtua.
Rasa penasaran anak ini menurut Grace Tahir patut dipuji. Karena ini akan membantunya untuk ingin lebih tahu banyak hal.
"Pernah nggak punya anak yang nanya terus, why, why, why. Kadang orangtua kesal, padahal itu luar biasa dari anak. Kamu harus puji karena dia selalu ingin tahu, dia always curious," pungkasnya.
Masih sejalan dengan pendapat Grace, Donahue pun mengungkapkan orangtua bisa memuji anak saat ia mencoba aktivitas baru. Memuji anak juga bisa menjadi cara mendorong orangtua saat anak mencoba melakukan hal baru.
“Pujilah anak-anak yang mencoba hal-hal baru, seperti belajar mengendarai sepeda atau mengikat tali sepatu, dan tidak takut melakukan kesalahan," jelasnya.