Produk susu bubuk anak yang sampai ke tangan konsumen melalui sejumlah proses. Dari pengepulan susu sapi perah di koperasi, di bawah ke pabrik, penambahan vitamin dan mineral hingga akhirnya dikemas rapi.
Namun, pernahkah bertanya-tanya bagaimana proses pembuatannya hingga bisa sampai ke tangan konsumen? Dari bahan baku berkualitas hingga melalui berbagai tahapan produksi yang ketat, setiap langkahnya dirancang untuk memastikan keamanan dan kandungan gizi yang optimal.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya mengenai proses pembuatan susu anak di pabriknya PT Nestlé Indonesia di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur.
1. Pengepulan susu sapi murni di koperasi
Popmama.com/Putri Syifa N
Proses pembuatan susu bubuk anak dimulai dari para peternak lokal yang memerah sapi di pagi hari. Pengumpulan susu murni ini dilakukan dalam 2 batch yakni pagi dan sore.
Para peternak membawa puluhan liter rata-rata susu murni dari masing-masing peternakan mereka. Susu tersebut disetor ke KUD (Koperasi Unit Desa). Popmama.com berkesempatan untuk mengunjungi salah satu KUD yang bekerja sama dengan PT Nestlé Indonesia di Purwodadi yakni KUD Dadi Jaya.
Peternak sudah memerah susu sapi pagi buta, lalu dikumpulkan untuk ditimbang dan skrining dasar yakni alkohol dan bakteri di dalam susunya. Di KUD ini, susu sapi dari banyak peternak dicampur dan dibiarkan terlebih dahulu di dalam cooler sebelum diangkut ke pabrik setiap harinya.
2. Susu sapi dibawa ke pabrik, ada pemeriksaan tertentu
Popmama.com/Putri Syifa N
Salah satu pabrik PT Nestle Indonesia yang tertua, terbesar dan menjadi pusat susu terletak di Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Setiap harinya berton-ton susu sapi diolah untuk menjadi beragam produk, salah satunya susu anak yakni Dancow.
Khusus di pabrik PT Nestlé Indonesia di Kejayan memproduksi Dancow 3+ dan 5+ serta Fortigro UHT. Imelda Mayasari, Factory Manager PT Nestlé Indonesia Pabrik Kejayan mengatakan sesampainya di pabrik susu-susu tersebut akan dicek ulang untuk memastikan kualitasnya sebelum diolah.
"Saat sampai di pabrik Kejayan dilakukan pengecekan: antibiotik tes, alkohol, kemudian pH, dan temperatur. Tadi kalau dilihatkan ada orang yang dia mengambil sampel dulu kemudian kita cek, kalau syaratnya terpenuhi baru kita pompa ke dalam tangki," jelasnya kepada Popmama.com.
Editors' Pick
3. Masuk ke penampungan, tidak boleh lebih dari 24 jam
Dok. PT Nestle Indonesia
Imelda Mayasari, Factory Manager PT Nestlé Indonesia Pabrik Kejayan
Setelah susu murni berhasil melewati tes tadi, berton-ton susu itu ditampung kembali dalam silo. Setidaknya satu silo bisa menampung 100 ton susu untuk diolah setiap harinya.
Uniknya, Imelda menyebut kalau susu murni yang ada di dalam silo itu harus habis diproduksi selama 24 jam setelah masuk pabrik. Karena jika melebihi batas itu maka sudah tidak bagus untuk diolah.
4. Dari susu murni bisa tambahkan rasa-rasa
Popmama.com/Putri Syifa N
Imelda menyebut untuk pabrik bisa memproduksi susu sesuai pesanan sudah ada 'resep' tertentu. Pabrik PT Nestle Indonesia di Kejayan ini sebagian besar sudah otomatisasi, sehingga tidak ada direct contact dari manusia ke susu murni setelah di dalam silo.
"Untuk Dancow instan misalnya, nanti ada resep dan komposisinya apa saja. Kita akan lakukan standarisasi, jadi kita semua bahan-bahan dijadikan satu dan kami proses," jelas Imelda.
Susu murni yang masih cair melewati proses dryer hingga akhirnya menjadi bubuk. Air yang menguap dari susu murni ini akan diolah kembali untuk kebutuhan lainnya. Setelah susu menjadi gumpalan, baru setelah itu ada proses pencampuran vitamin dan mineral yang dibutuhkan.
Tidak hanya itu, dalam proses ini juga akan ditambahkan beberapa rasa yang diproduksi. Misalnya cokelat, vanila, strawberry dan masih banyak lainnya.
5. Ada penambahan sejumlah vitamin dan mineral
Popmama.com/Putri Syifa N
Sudah disinggung di listikel sebelumnya soal pemberian rasa dan vitamin hingga mineral. Proses ini dinamakan continuous dry mixing. Di mana susu yang sudah menjadi bubuk dicampur dengan sejumlah bahan tambahan, salah satunya adalah vitamin dan mineral yang dibutuhkan anak.
"Jadi untuk penambahan vitaminnya itu setelah jadi bubuk, itu ada namanya continuous dry mixing atau pencampuran kering berkelanjutan. Nah pada saat itu baru vitamin itu dimasukkan ke dalam bubuk tadi," tutur Imelda.
6. Susu sapi diolah di pabrik, satu jam sudah jadi bubuk
Popmama.com/Putri Syifa N
Lebih detail lagi, untuk setiap kandungan pada susu bubuk anak, tepatnya Dancow berbeda-beda. Cara pembuatan di pabrik pun rupanya menyelesaikan satu-satu pesanan tersebut. Misalnya minggu ini membuat Dancow 3+ lalu minggu depannya baru membuat Dancow 5+ dan produk Dancow lainnya.
"Saat kita memproduksi produk, sama seperti kita mau masak. Jadi ada resepnya, kalau Dancow 3+ itu kandungannya apa saja, begitupun dengan Dancow 5+. Jadi kami mengikuti resep yang ada. Misalnya minggu ini mau produksi untuk Dancow 3+ , berarti itu semua dulu. Baru nanti Dancow 5+. Misal kami jalan produksi 24 jam atau 48 jam, selesai satu produk kita lakukan yang namanya CIP atau cleaning in place untuk ganti ke produk lain," jelas Imelda.
Lebih lanjut soal produksi susu secara keseluruhan dari masuk pabrik hingga akhirnya menjadi bubuk dan dikemas. Untuk satu kali produksi bahkan hanya membutuhkan waktu 1 jam saja lho!
7. Dikemas rapi dan siap diedarkan ke konsumen
Popmama.com/Putri Syifa N
Setelah melewati berbagai proses tadi, selanjutnya yakni pengemasan. Di proses ini packaging-nya juga akan disterilkan khusus untuk produk UHT. Selama proses pengemasan ini pun tidak akan direct contact antara manusia dan produk susunya.
"Kemudian packaging-nya harus steril juga chamber atau tempat untuk mengisinya. Proses pengisiannya itu juga harus steril itu untuk yang produk susu UHT," pungkas Imelda.
Mulai dari awal masuk silo untuk ditampung dulu hingga susu dikemas dalam bentuk bubuk semuanya menggunakan mesin. Ini adalah cara PT Nestle Indonesia menjaga kualitas alami susu dari para peternak yang sudah terstandarisasi bisa sampai ke tangan konsumen.
Itulah tadi dibalik proses pembuatan susu anak di pabriknya, khususnya Dancow di pabrik PT Nestlé Indonesia di Kejayan. Semoga sudah tidak penasaran lagi!