Mengharukan, Ini Dongeng Anak dari Daniel Mananta Soal Kebebasan Hati
Daniel menjelaskan luka dari masa kecil akan memengaruhi persepsi anak di masa dewasanya
16 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dongeng anak ada beragam rupa dan bentuk. Sumber cerita dongeng anak ini bisa dari mana saja, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga pengalaman kita sebagai orangtua.
Daniel Mananta kini mulai membuka kehidupan rumah tangga dan keluarganya. Suami dari Viola Maria ini mulai sering membagikan keseruannya bersama anak dan istrinya nih.
Merayakan ulang tahun ke-40 pada 14 Agustus 2021 lalu, Daniel bekerja sama dengan seniman sekaligus ilustator Stephanie membuat dongeng untuk anak.
Cerita dongeng itu diambil dari buku 'Hidden Addictions' oleh Bo Sanchez. Namun, karakter princess dalam cerita aslinya diubah Daniel menjadi karakter prince.
"Saya terinspirasi untuk mengganti karakter Princess menjadi Prince, karena saya adalah si Pangeran tersebut.. dulu," tutur Daniel dalam Instagramnya, Sabtu (14/8/2021).
Bagaimana cerita dongeng anak dari Daniel Mananta soal kebebasan hati yang mengharukan? Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
1. Di sebuah kerajaan, Ratu dan Raja punya anak laki-laki pertama sebagai pangeran
Cerita dongeng anak dari Daniel Mananta ini diawali dengan kisah pasangan Raja dan Ratu di suatu negeri. Terlihat, Ratu dan Raja tampak senang dan bahagia dengan kelahiran anak mereka tersebut.
"Disuatu zaman dan tempat yang sangat jauh kita berada, ada kerajaan yang Raja dan Ratunya bersukacita atas kelahiran Pangeran pertama."
2. Ada Penyihir dengki yang menculik Pangeran saat masih bayi
Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Sebab, kelahiran sang Pangeran membuat penyihir tertarik ingin menculiknya. Penyihir itu pun menjalankan aksi jahatnya.
"Namun, ada penyihir dengki yang hendak merampas sukacitra sang Raha dan Ratu. Sehingga suatu malam, ia pun menculik sang Pangeran kecil dari mereka (Raja dan Ratu)."
3. Sang Pangeran yang dibesarkan penyihir diperlakukan layaknya budak
Tumbuh dewasa, sang Pangeran diperlakukan si Penyihir secara tidak baik. Ia diperlakukan layaknya budak bagi si Penyihir dengki.
"Lalu sang bayi dibesarkan Penyihir jahat, dia diperlakukan seperti budak. Dikenanakan pakaian kasar dari karung, diberikan makanan sisa dan tidur pun di sudut lantai kotor."
4. Sang Raja dan Ratu tetap mencari Pangeran yang hilang
Sang Raja dan Ratu tetap tidak kehilangan harapan untuk mencari sang Pangeran. Meski sudah bertahun-tahun, mereka mengerahkan prajurit untuk mencari Pangeran kesayangan mereka.
"Tahun berganti tahun, namun sang Raja dan tidak pernah putus asa dalam mencari anaknya yang hilang."
Editors' Pick
5. Sang Pangerana akhirnya berhasil ditemukan setelah 18 tahun hilang
Pencarian sang Raja dan Ratu pun membuahkan hasil. Meski sangat lama, yakni 18 tahun, sang Pangeran berhasil ditemukan.
"Dan akhirnya setelah 18 tahun, prajurit Raja berhasil mengalahkan si Penyihir jahat dan menemukan Pangeran yang hilang!"
6. Kembalinya pangeran ke istana disambut sukacita Raja dan Ratu
Setelah 18 tahun menghilang, menemukan anak mereka tentu jadi kabar paling bahagia. Sang Raja dan Ratu pun merayakan hal itu.
"Sang Raja dan Ratu akhirnya merasakan sukacita kembali. Dan Mereka pun mengadakan pesta besar untuk merayakan pembebasan pangeran mereka."
7. Sang Pangeran diperlakukan mewah di istnana, berbeda ketika diculik si Penyihir jahat
Tinggal di istana membuat Pangeran mendapatkan banyak hal dan barang mewah. Sang Raja dan Ratu tentu ingin memberikan segala hal yang terbaik untuk anaknya tersebut.
"Sang Raja memberikan pakaian mewah kerajaan, perhiasan terbaik, dan pelayanan terbaik untuk sang Pangeran."
8. Saat pesta berlangsung, sang Pangeran justru menghilang lagi
Bertahun-tahun diperlalukan layaknya budak oleh si Penyihir membuat sang Pangeran merasa dirinya tidak pantas untuk menjadi anak Raja dan Ratu. Saat pesta yang digelar menyambutnya pulang, ia justru menghilang lagi.
"Namun, si Pangeran tidak dapat ditemukan, dia malah tidak hadir di pesta yang dibuat untuknya."
9. Perlakuan buruk si Penyihir menyisakkan luka emosi di diri Pangeran
Terbiasa diperlakukan tidak baik oleh si Penyihir, membuat pangeran 'merindukan' masa-masa penyiksaan itu. Ia tidak terbiasa dengan kehidupan barunya sebagai anak Raja dan Ratu.
"Karena dia terbiasa berpakaian karung, memakan makanan sisa dan tidur di sudut lantai kotor. Tak jeran di istana pun dia mencari tempat yang sama."
10. Pangeran merasa ia bukanlah anak Raja dan Ratu karena terbiasa diperlakukan seperti budak
Pangeran yang terus-menerus diperlakukan seperti budak membuatnya tumbuh dengan persepsi seperti itu. Sehingga ketika mengetahui ia adalah Pangeran, dirinya justru merasa tidak pantas.
"Karena di lubuk hatinya, dia tidak merasa layak menjadi pangeran. Jauh di lubuk hatinya yang terdalam, dia tetap merasa dirinya sebagai budak."
Pesan dongen anak dari Daniel Mananta yang bisa dipetik
Diungkapkan Daniel, semoga cerita dongeng anak ini bisa menjadi pengingat sekaligus mengajarkan kepada kita banyak hal. Untuk orangtua, memaafkan diri sendiri dengann luka masa kecil dan masa lalu akan membuat kita bisa mendidik anak lebih baik.
Dari cerita ini juga kita bisa melihat, didikan yang kita berikan ke anak akan meninggalkan bekas hebat dibenaknya hingga dewasa.
"Mudah-mudahan cerita ini bisa membebaskan kamu yang baca dari perbudakan akan ketakutan, kebencian, kecanduan, material, kehausan akan kuasa, amarah dan masih banyak lagi. Mudah-mudahan kalian bisa menemukan cinta kasih, keberanian, kedamaian, rasa aman dan sukacita. Dan sadar bahwa di dalam diri kita, identitas kita sebenarnya adalah Pangeran yang dicintai oleh Sang Raja," tutur Daniel Mananta.
Itulah tadi cerita dongeng anak dari Daniel Mananta soal kebebasan hati dan diri dalam diri manusia. Dongeng ini bisa diajarkan ke anak untuk membuatnya yakin dan percaya diri dengan dirinya sejak kecil!
Baca juga:
- Dongeng Fabel Anak: Semut dan Belalang
- 10 Dongeng Anak Pendek yang Memiliki Pesan Moral
- Dongeng Anak Nusantara: Timun Mas dan Raksasa