Eksklusif: Cara Nina Zatulini Ajarkan Pendidikan Agama Islam ke Anak Sejak Kecil
Meski baru 4 tahun, Kenzie sudah menunjukkan perkembangan yang mengagumkan dan membanggakan bagi Nina Zatulini
22 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mendapat pendidikan tentunya menjadi hak setiap anak. Nina Zatulini menganggap pendidikan dasar yang harus diperoleh anaknya adalah tentang agama. Mengingat, bagi Mama dua anak ini memiliki pendidikan dasar yang kuat tentang agama bisa memengaruhi karakter si Anak tersebut ketika dewasa.
Anak pertama Nina Zatulini dan suaminya, Kenzie Naratama Chandra atau akrab disapa Kenzie kini menginjak usia 4 tahun. Millennial Mama of The Month Oktober 2020 ini mengaku sudah mengajarkan agama ke Kenzie sejak ia berusia 2 tahun.
“Awalnya, waktu itu saya juga masih bingung. Karena banyak saran untuk masukkan ke pre-school. Tapi, akhirnya saya mengambil keputusan ingin menanamkan soal agama dulu, ibaratnya nanti soal akademis bisa berjalan setelah ia mendapat dasar pendidikan agamanya,” jelas Nina Zatulini dalam wawancara ekslusifnya dengan Popmama.com.
Nina sendiri tidak sendirian dalam mengajarkan pendidikan agama ini. Ia dibantu oleh guru mengaji agar Kenzie mendapatkan pengetahuan agama yang maksimal.
Bagaimana cara Nina Zatulini mengajarkan pendidikan dan kebiasaan agama Islam kepada anaknya? Berikut Popmama.com rangkum cerita lengkapnya.
1. Berkaca kepada pengalaman dirinya ketika kecil
Nina menceritakan jika ia sudah mendapat pendidikan agama Islam sejak ia kecil. Sehingga ia pun ingin anaknya memiliki pengalaman yang sama. Mengingat, hal-hal yang diajarkan oleh guru mengajinya sejak kecil masih diingatnya oleh sekarang.
“Berkaca ke saya, dulu itu saya masuk ke TK Islam, SD juga Islam dan di dekat rumah juga saya ikut belajar di TPA (Taman Pendidikan Al-Quran). Karena saya juga mendapat pengalaman itu, jadi saya ingin Kenzie juga punya pengalaman yang sama. Karena sampai sekarang masih ingat betul hal-hal yang pernah aku dapat tentang agama itu apa saja,” tutur Nina.
Apalagi menurut Nina, kini Kenzie juga berada di masa-masa emas pertumbuhannya. Sehingga baginya mendahulukan pendidikan agama bisa akan membentuk karakternya nanti.
“Karena dari agama juga kan berpengaruh ke karakter agar dia baik nantinya. Karena kalau masalah hitungan dan menulis itu menurut saya bisa nanti. Percuma jika anak pintar tapi akhlaknya kurang,” jelas Nina.
Editors' Pick
2. Nina tak mau paksakan anak untuk langsung paham
Dalam mengajarkan soal agama ke anak, Nina tak ingin terburu-buru juga. Ia tidak memaksa jika anaknya kadang menolak. Nina mencontohkan, ketika Kenzie menolak diajak salat maka ia tidak akan memarahinya. Karena umurnya juga masih kecil, Nina ingin anaknya paham tentang agama bukan karena landasan ‘takut dimarahi Mama’.
“Sebenarnya kalau ke anak itu pelan-pelan ya (mengajarkannya). Untuk umur dia tidak mungkin harus 100% paham kalau misalnya salat itu kewajiban,” tutur Nina.
Oleh karenanya, cara yang ia lakukan yakni Nina rutin mengajak anaknya ketika ia akan salat. Meski ditolak atau gerakannya belum benar ia tetap bisa bersyukur. Setidaknya Kenzie sudah bisa melihat kalau ini adalah hal penting.
“Dari sana juga dia pelan-pelan tahu kalau salat itu hal baik,” jelas Nina.
3. Memberikan pujian dan apresiasi kepada sang Anak
Meski prioritas utama Nina tidak untuk membuat Kenzie patuh sepenuhnya, ia tetap bersyukur dengan segala perkembangan Kenzie soal pendidikan agamanya. Misalnya, saat ini Kenzie sudah anteng dan tidak rewel ketika dirinya salat.
“Saya coba jelaskan awalnya, kalau Mama salat itu harus khusyuk makanya Kenzie tidak boleh ganggu. Nah di sana aku jelaskan pentingnya salat itu bagaimana. Ketika dia mau mengikuti meski gerakannya belum bagus aku selalu apresiasi,” jelas Nina.
Untuk lebih membiasakan Kenzie tentang perintah agama sehari-hari, Nina membiarkan Kenzie untuk ikut berdoa ketika selesai salat.
“Jadi saya dudukkan dia di pangkuan, dan kita doa bareng-bareng. Saya bilang ke dia, terserah mau doa apa, tapi yang selalu saya ulang dan biasakan adalah baca doa orangtua. Karena hal itu juga yang dulu diajarkan ke saya,” tutur Nina.
Makin lama kebiasan itu diserap oleh Kenzie. Anaknya itu kini selalu ikut berdoa bahkan ketika ia tidak disuruh. Bahkan, kebiasaan Kenzie ini sampai ditiru adiknya, Khanza Inara Chandra.
“Karena Kenzie hal ini jadi ditiru sama adiknya, meski masih 2 tahun dia sudah mau ikutan untuk belajar bareng kakaknya soal agama. Nah, momen-momen seperti ini yang membuat saya kadang terenyuh dan bersyukur,” tutur Nina.
4. Tidak menjadikan ‘Tuhan’ terkesan jahat di mata anak
Untuk mengajarkan agama ke anaknya, Nina juga mendapat banyak pemahaman baru. Salah satunya adalah tidak menjadi Allah SWT seolah jahat di mata anak ketika Kenzie tidak melakukan kebiasaan perintah agama.
“Misalnya, nanti kalau Kenzie nakal Allah marah lho, nah itu ternyata tidak baik untuk diajarkan ke anak. Kalau kayak takutnya anak menangkap kalau Allah itu serba jahat. Kemarin dia sempat tanya hal itu,” cerita Nina.
Hal ini pun mendapat perhatian dari guru mengaji Kenzie. Dari sana Nina menyadari bahwa mengajarkan pendidikan agama kepada anak-anak ternyata cukup sulit. Apalagi Kenzie kerap melemparkan pertanyaan yang kadang membuatnya cukup bingung.
“Guru mengajinya juga memberi masukan tentang pendidikan agama Kenzie ke saya. Jujur, kadang juga saya masih kesulitan tentang pertanyaan Kenzie soal Allah dan aturan agama. Saya selalu mencoba menjelaskan. Kalau sudah mentok banget saya bakal jawab, ‘seiring waktu nanti Kenzie paham kok’, gitu. Ternyata, saya sebagai orangtua juga harus bisa mencari jawaban yang tepat,” tutur Nina.
5. Perkembangan belajar agama Kenzie buat Nina bangga
Meski umurnya baru 4 tahun, menurut Nina Kenzie sudah sangat membanggakan. Memang, di luar sana mungkin banyak anak-anak yang perkembangannya sangat cepat melebihi Kenzie. Namun, sebagai Mama ia selalu bangga dan apresiasi segala hal yang ditunjukkan anaknya.
“Saya selalu bangga dengan dia. Saya selalu apresiasi dia dan bersyukur juga dia sudah mau belajar agama dengan benar dan mau mengikuti dengan baik, saya sudah senang sekali,” tutur Nina.
Tak hanya itu, Kenzie kini sudah bisa membaca huruf hijaiyah secara sambung. Meski masih hurus yang sederhana, Nina sudah senang bukan kepalang.
“Terus gurunya juga memberi laporan belajar ternyata kalau dia sudah mulai bisa baca huruf sambung, memang belum banyak dan huruf gampang tapi saya sudah, wah ya Allah alhamdulillah,” tuturnya.
Dalam waktu dekat, Nina ingin anaknya bisa belajar lebih baik lagi. Meski begitu, ia juga masih mengatur hal-hal apa saja yang perlu Kenzie pelajari untuk memaksimalkan bakatnya yang lain. Meski masih harus pelan-pelan untuk mengajarkan, Nina sangat senang dengan perkembangan anak sulungnya itu.
“Saya senang dengan perilaku dan perkembangan dia. Apalagi dia juga lumayan nurut dengan perkataan Mamanya,” jelas Nina.
Itulah tadi cerita Nina Zatulini soal cara mengajarkan pendidikan agama Islam ke anak sulungnya, Kenzie. Semoga tips dan cerita Nina ini bisa menjadi inspirasi Mama untuk mengenalkan pendidikan agama kepada si Kecil ya.
#MillennialMama of the Month Edisi Oktober 2020 – Nina Zatulini
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Fashion & Beauty Editor - Onic Metheany
Content Writer – FX Dimas Prasetyo, Putri Syifa Nurfadilah, Karsa Adiguna
Social Media - Sekar Retno Ayu
Art Designer – Baskoro Bayu Harymurti
Baca juga:
- Eksklusif: Cerita Nina Zatulini Hadapi Body Shaming yang Mengubahnya Menjadi Pribadi yang Lebih Bersyukur
- Millennial Mama of the Month Edisi Oktober 2020: Nina Zatulini
- Hamil Anak Ketiga, Nina Zatulini Selalu Tampil Kompak dengan Keluarga
Popmama Star
Nina Zatulini
"Pilihan persalinan caesar atau normal, saya berharap yang terbaik untuk saya dan si Kecil"