13 Hal Penting Diajarkan ke Anak agar Waspada ke Orang Asing
Ajarkan si Kecil berhati-hati dan waspada kepada orang tidak dikenal!
26 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, memastikan keselamatan anak adalah prioritas utama. Salah satu ancaman yang sering kali tidak disadari adalah interaksi dengan orang asing. Meski tidak semua orang asing berbahaya, penting bagi anak-anak untuk memahami batasan dan waspada terhadap potensi risiko.
Mengajarkan anak cara mengenali situasi yang tidak aman, bersikap hati-hati, dan menjaga diri merupakan langkah penting dalam membangun rasa percaya diri mereka tanpa menghilangkan rasa percaya pada dunia sekitar.
Hal penting yang perlu diajarkan anak-anak untuk berhati-hati terhadap orang yang tidak dikenal dengan menekankan beberapa hal. Mulai dari kewaspadaan hingga menghindari interaksi demi keselamatan pribadi.
Dikutip dari akun Instagram @firstcryintelli, berikut Popmama.com rangkum hal penting diajarkan ke anak agar waspada ke orang asing!
1. Hati-hati dengan makanan dari orang asing
Ajarkan anak untuk tidak menerima makanan atau minuman dari orang asing, meskipun terlihat menarik atau diberikan dengan alasan yang baik. Jelaskan bahwa makanan tersebut bisa saja mengandung bahan berbahaya yang dapat merugikan mereka. Gunakan contoh sederhana agar anak memahami potensi bahaya tanpa merasa takut berlebihan.
Selain itu, biasakan anak untuk meminta izin kepada orangtua sebelum menerima apapun dari orang lain. Dengan begitu, anak akan belajar membedakan mana situasi yang aman dan mana yang perlu dihindari. Kepercayaan anak pada orangtua akan memudahkan mereka melibatkan orangtua dalam pengambilan keputusan.
2. Melarang dan menolak orang asing masuk rumah
Berikan pemahaman kepada anak bahwa mereka tidak boleh membiarkan orang asing masuk rumah tanpa izin orangtua. Tekankan bahwa bahkan seseorang yang tampak ramah tidak selalu memiliki niat baik. Orangtua bisa melatih anak dengan bermain peran untuk menolak permintaan masuk rumah dengan sopan namun tegas.
Ajari anak untuk segera memberitahu orangtua atau orang dewasa terpercaya jika ada orang asing yang mencoba mendekati atau masuk rumah. Dengan begitu, anak akan merasa lebih percaya diri dalam menjaga keamanan lingkungan mereka.
3. Jangan mau masuk ke kendaraan orang tidak dikenal
Beritahu anak bahwa mereka tidak boleh masuk ke kendaraan orang asing, bahkan jika mereka merasa diiming-imingi sesuatu yang menarik. Gunakan cerita sederhana atau video edukasi untuk menggambarkan risiko yang dapat terjadi.
Latih anak untuk mengenali situasi mencurigakan, seperti seseorang yang menawarkan tumpangan tanpa alasan jelas. Ajarkan mereka untuk menjauh dari kendaraan tersebut dan segera mencari bantuan dari orang dewasa yang dapat dipercaya.
4. Berteriak dan memberitahu saat tidak nyaman dengan orang asing
Ajari anak bahwa berteriak bukanlah hal yang salah saat mereka merasa tidak nyaman atau terancam oleh orang asing. Beritahu bahwa suara mereka adalah alat perlindungan pertama yang efektif untuk menarik perhatian orang lain.
Latih anak untuk berkata tegas seperti, "Tolong, saya tidak kenal orang ini!" jika merasa dalam bahaya. Selain itu, biasakan anak untuk selalu memberitahu orangtua tentang interaksi mencurigakan yang mereka alami.
5. Menolak hadiah dari orang tidak dikenal
Jelaskan kepada anak bahwa menerima hadiah dari orang asing bisa menjadi langkah awal dari potensi bahaya. Gunakan situasi sehari-hari untuk melatih anak agar dapat menolak dengan sopan namun tegas, misalnya dengan mengatakan, "Terima kasih, tapi saya tidak bisa menerimanya."
Ajari anak bahwa hadiah, meskipun terlihat menarik, tidak selalu diberikan dengan niat baik. Beri mereka pemahaman bahwa hanya orangtua atau keluarga dekat yang boleh memberikan sesuatu tanpa seizin mereka.
Editors' Pick
6. Ajari anak mengabari orangtua secara rutin
Biasakan anak untuk selalu memberi kabar tentang keberadaan mereka, terutama saat sedang tidak bersama orangtua. Gunakan teknologi seperti ponsel atau aplikasi komunikasi untuk mempermudah anak menjaga kontak dengan orangtua.
Selain itu, buat anak merasa bahwa memberi kabar bukanlah bentuk kontrol, melainkan cara menjaga hubungan yang aman dan saling percaya. Dorong anak untuk selalu memberi tahu jika mereka merasa ada sesuatu yang salah.
7. Selamatkan diri sendiri dulu saat ada bahaya
Ajari anak bahwa dalam situasi darurat, menyelamatkan diri sendiri adalah prioritas utama. Misalnya, jika ada bahaya di tempat bermain, mereka harus segera menjauh dan mencari bantuan dari orang dewasa yang bisa dipercaya.
Jelaskan bahwa tindakan seperti lari, berteriak, atau mencari perlindungan bukanlah bentuk kepengecutan, melainkan cara melindungi diri. Latihan situasi darurat secara berkala dapat membantu anak bereaksi dengan cepat dan tepat.
8. Ajarkan anak secret code untuk meminta bantuan
Buat kode rahasia dengan anak yang bisa digunakan saat mereka membutuhkan bantuan. Misalnya, kode khusus ini dapat diucapkan melalui telepon atau pesan teks jika mereka merasa terancam.
Pastikan kode ini hanya diketahui oleh keluarga inti dan latih anak untuk menggunakannya dengan bijak. Kode rahasia ini dapat menjadi alat efektif untuk berkomunikasi tanpa memicu kecurigaan pihak yang mengancam.
9. Awasi anak saat akan melakukan aktivitas sendirian
Jika anak harus melakukan aktivitas sendirian, pastikan orangtua mengetahui lokasi dan waktu aktivitas tersebut. Jelaskan bahwa keamanan mereka lebih penting daripada kebebasan penuh untuk bergerak sendiri.
Selain itu, beri anak panduan tentang apa yang harus dilakukan jika mereka merasa tidak aman, seperti mencari tempat ramai atau menghubungi pihak keamanan segera. Dengan langkah ini, anak akan tetap merasa terlindungi meskipun melakukan aktivitas secara mandiri.
10. Ajarkan ke anak mengenai data diri mereka
Pastikan anak tahu informasi dasar seperti nama lengkap, alamat, dan nomor telepon orangtua. Namun, tekankan bahwa informasi ini hanya boleh diberikan kepada pihak yang dipercaya, seperti petugas keamanan atau guru.
Latih anak untuk tidak memberikan informasi pribadi kepada orang asing, terutama melalui media sosial atau percakapan di luar rumah. Hal ini akan membantu anak melindungi privasi mereka dengan lebih baik.
11. Menerapkan open communication ke anak
Bangun hubungan komunikasi yang terbuka dengan anak sehingga mereka merasa nyaman berbicara tentang pengalaman atau kekhawatiran mereka. Jadilah pendengar yang baik dan hindari menyalahkan mereka ketika mereka berbagi cerita.
Dengan komunikasi yang terbuka, anak akan lebih mungkin melibatkan orangtua dalam situasi yang mereka hadapi. Ini juga membantu orangtua mengetahui jika ada potensi ancaman yang perlu ditangani lebih lanjut.
12. Latih anak untuk insting waspada saat tidak aman
Ajari anak untuk mempercayai insting mereka. Jika mereka merasa ada sesuatu yang salah, dorong mereka untuk segera menjauh atau mencari bantuan. Berikan contoh-contoh situasi di mana mereka bisa mengandalkan insting tersebut.
Bantu anak mengenali tanda-tanda bahaya, seperti orang asing yang terus memaksa berbicara atau situasi yang tidak wajar. Dengan latihan ini, mereka akan lebih percaya diri dalam melindungi diri.
13. Melatih dan mengafirmasi hal-hal di atas ke anak secara rutin
Edukasi tentang keamanan perlu dilakukan secara konsisten agar anak tidak melupakan pelajaran yang telah diberikan. Jadikan ini bagian dari percakapan sehari-hari atau melalui kegiatan bermain peran.
Selain itu, berikan apresiasi setiap kali anak berhasil menerapkan apa yang telah diajarkan. Hal ini akan memperkuat kebiasaan baik mereka dalam menjaga diri dari orang asing.
Itulah tadi hal penting diajarkan ke anak agar waspada ke orang asing. Yuk, ajarkan anak mengenai hal-hal ini sejak dini.
Baca juga:
- Apa Itu Rumus 8-1-9 untuk Mengisi Tangki Cinta Anak? Yuk, Lakukan!
- Orangtua Wajib Tahu, 7 Sumber Makanan yang Cerdaskan Otak Anak
- 6 Tanda Child Grooming yang Perlu Diwaspadai!