Bantu Tumbuh Kembang, Perlukah Anak Mengonsumsi Suplemen Tambahan?
Ketahui kebutuhan si Kecil, baru kemudian mempertimbangkan apakah anak perlu suplemen?
31 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak dan remaja memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dari orang dewasa. Untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya, kebutuhan gizinya haruslah terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan nutrisi ini sebenarnya bisa dilakukan dengan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang.
Selain karbohidrat, protein, dan lemak, ada nutrisi penting berupa vitamin dan mineral yang paling diperlukan oleh anak lho.
Sebenarnya makanan sehari-hari menjadi sumber nutrisi terbaik. Dengan memenuhi kebutuhan gizi harian anak, tumbuh kembangnya akan optimal.
Namun, kadang anak-anak sangat pemilih terhadap makanan sehingga kebutuhan gizinya kadang kurang karena kesulitan makan dan selera anak tersebut. Sehingga asupan vitamin dan mineralnya pun tidak akan beragam.
Lantas bagaimana solusinya? Apakah anak Mama termasuk anak yang perlu mengonsumsi suplemen tambahan? Berikut Popmama.com rangkum informasi nutrisi tumbuh kembang anak dengan lengkap.
Editors' Pick
1. Ada 6 nutrisi penting yang dibutuhkan anak
Selain karbohidrat, protein, dan lemak, ada nutrisi penting berupa vitamin dan mineral yang paling diperlukan oleh anak. Kira-kira apa saja?
- Kalsium yang penting dalam pembentukan tulang dan gigi yang kuat pada anak-anak dalam masa pertumbuhan. Semakin padat tulangnya sejak dini, maka akan makin rendah risiko anak untuk mengalami gangguan tulang, seperti osteoporosis.
- Serat merupakan nutrisi penting yang dapat mengoptimalkan pencernaan dan kesehatan usus, membantu pergerakan usus, dan mengurangi risiko penyakit kronis, seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan bahkan kanker usus dan kanker payudara.
- Vitamin B yang penting untuk proses metabolisme, pembentukan energi, dan menjaga kesehatan jantung serta sistem saraf. Salah satu vitamin B paling esensial adalah B12 banyak yang terdapat di produk daging dan produk olahan yang telah difortifikasi.
- Vitamin D yang membantu pembentukan tulang dan gigi yang kuat pada anak. Vitamin tulang dan gigi untuk anak dan dewasa ini berperan dalam penyerapan kalsium dalam tubuh dan menjaga agar kadarnya tetap normal.
- Vitamin E dibutuhkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memastikan peredaran darah berjalan lancar. Jika anak tidak dapat memenuhi jumlah vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, ia bisa mengalami gangguan pada refleks dan koordinasi tubuhnya.
- Zat besi yang membantu sel darah merah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh serta membantu otot menyimpan dan menggunakan oksigen. Kekurangan zat besi pada anak bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
2. Banyak anak yang kurang mengonsumsi mineral tambahan
Data yang dihimpun oleh Tim Nutritionis dari Jovee cukup mengejutkan. Kelvin Halim, selaku salah satu dalam Tim Nutritionis Jobee menyampaikan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2019, 97% anak usia 5-14 tahun di Indonesia kurang mengonsumsi buah dan sayur.
“Sebesar 15% diantaranya tidak mengonsumsi buah dan sayur sama sekali dan 64% lainnya hanya mengonsumsi buah dan sayur 1-2 kali seminggu. Hal ini berbanding terbalik dengan anak-anak di beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand,” tambahnya.
Dari data tersebut tentunya bisa membuat kebutuhan nutrisi anak-anak Indonesia bisa kurang. Jika anak hanya mengonsumsi makanan yang tidak beragam apalagi kandungan nutrisinya tidak terjaga, maka anak bisa terancam untuk kekurangan nutrisi saat dewasa.
3. Kondisi anak yang membutuhkan suplemen tambahan
Sudah disebutkan sebelumnya sebenarnya jika Mama memberikan asupan nutrisi yang cukup setiap hari, tumbuh kembang anak bisa optimal. Oleh sebab itu, suplemen vitamin tambahan dapat diberikan untuk anak-anak dengan kondisi seperti:
- Gangguan atau keterlambatan tumbuh kembang.
- Memiliki penyakit kronis atau penyakit yang mengganggu penyerapan nutrisi dan alergi makanan.
- Menjalani diet tertentu, misalnya vegetarian.
- Susah makan dan tidak mendapat asupan makan yang cukup dalam sehari.
- Sering mengonsumsi makanan cepat saji atau olahan.
- Sering mengonsumsi minuman bersoda.
Konsumsi multivitamin bukan tanpa risiko dan bisa menyebabkan keracunan dalam pemakaian dosis tinggi. Kebanyakan suplemen vitamin tambahan mengandung karbohidrat dan gula yang tinggi untuk menambahkan rasa manis. Hal ini malah tidak baik untuk kesehatan anak.
Sebelum memberikan vitamin suplemen tambahan untuk anak mintalah saran dari dokter agar memiliki solusi yang tepat.
Sebab, jika konsumsi suplemen tambahan yang terlalu banyak dan tidak terkontrol bisa mengakibatkan keracunan dan gangguan kesehatan.
Perlu diingat juga bila sebaiknya suplemen vitamin tidak ditaruh di tempat yang dapat dijangkau anak. Hindari mengonsumsi suplemen bersamaan dengan obat-obatan lain yang mengakibatkan reaksi di antara keduanya.
Itulah tadi informasi mengenai perlukah suplemen tambahan untuk anak yang perlu orangtua perhatikan. Sudah dijelaskan jika suplemen dan vitamin tambahan untuk anak ini bisa sangat membantu tumbuh kembang anak.
Baca juga:
- Dukung Hari Kesehatan Telinga, Ini Cara Jaga Kesehatan Telinga Anak
- Tingkatkan Empati, Ini Manfaat Mengajarkan Berbagi pada Anak
- Dongen Anak Indonesia: Angsa dan Telur Emas