Eksklusif: Tips Orangtua Kenali Masalah pada Mata Anak, Segera Periksa
Jangan ragu segera mengajak anak ke dokter kalau ditemukan gejala-gejala ini ya
8 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbeda dengan orang dewasa yang bisa dengan lugas mengatakan keluhan pada mata, anak-anak cukup sulit mengungkapkannya. Pasalnya, kadang mereka bahkan tak menyadari memiliki gangguan pada matanya.
Oleh karenanya di sini tugas orangtua yang harus peka dengan perubahan atau ketidak nyamanan pada mata anak. Ada beberapa hal yang bisa dikenali lho agar orangtua bisa cepat memeriksakannya ke dokter.
Berikut Popmama.com rangkum tips orangtua kenali masalah pada mata anak agar segera dicek ke dokter!
Editors' Pick
1. Gejala umum anak mengalami masalah penglihatan
Dokter spesialis mata, konsultan pediatrik oftalmologi dan strabismus (mata anak dan juling) sekaligus pendiri Laulima, dr. Kianti Raisa menjelaskan soal ciri-ciri anak yang kemungkinan mengalami masalah penglihatan. Menurutnya ada beberapa tanda yang bisa menjadi alarm untuk orangtua nih.
"Gejala paling umum matanya sering disipitkan kalau melihat. Terus kalau melihat harus dekat biar fokus. Biasanya juga suka memiringkan kepala biar melihatnya fokus," tuturnya pada wawancara eksklusif dengan Popmama.com dalam acara skrining mata anak gratis oleh Laulima di Buumi Playscape Pacific Place, Minggu (3/7/2022).
Selain tanda-tanda di atas orangtua juga harus waspada terhadap tanda lain. Misalnya ketika anak masih sulit membedakan warna-warna di umurnya yang seharusnya sudah hafal.
"Kan kita punya buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), kalau ada yang belum sesuai jadi bisa diperiksakan juga. Mata ini kan sebagai salah satu panca indra yang mendukung sensori anak sampai 80% dibandingkan organ yang lain. Mata itu yang paling dominan," pungkasnya.
2. Screening mata anak penting dilakukan secara berkala
Pemeriksaan mata sebenarnya sudah bisa dilakukan anak dari balita. Dokter Kianti menyebutkan kalau kesehatan mata anak sudah bisa pertama kali di screening sejak 6 bulan.
Hal tersebut bahkan bisa dilakukan sejak dari lahir untuk mengecek kemampuan indranya. Terutama untuk anak-anak yang lahir dengan kondisi khusus.
Sementara sebagai upaya pencegahan, anak sebaiknya melakukan skrining mata secara rutin. Normalnya menurut dokter Kianti yakni 6 bulan sampai 1 tahun sekali.
"Pemeriksaan mata rutin atau skrining mata rutin idealnya 6 bulan sampai 1 tahun sekali. Masih banyak yang belum aware dengan kesehatan mata anak. Mungkin orangtua juga khawatir anaknya belum bisa baca atau belum mengenal huruf. Ini yang menjadi kendala orangtua juga untuk memeriksakan. Jadi dinanti-nanti, padahal bisa jadi sudah ada gejala-gejala yang disebutkan tadi," pungkasnya.