Apa itu Mistrust pada Anak dan Cara Mengatasinya?
Yuk kenali penyebab mistrust dan apa yang harus dilakukan jika anak mengalaminya
25 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membangun kepercayaan dengan anak adalah hal yang penting dalam membentuk hubungan yang kuat dan harmonis. Namun, terkadang, kepercayaan tersebut bisa retak karena berbagai alasan, baik karena kesalahan orang tua maupun situasi yang tidak terduga.
Mistrust adalah ketika anak mulai merasa tidak percaya kepada orang tuanya, hal ini bisa berdampak negatif pada perkembangan emosional dan mental mereka.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi seputar apa itu mistrust pada anak dan cara mengatasinya? Simak informasinya di bawah ini.
Editors' Pick
1. Apa itu mistrust?
Mistrust adalah perasaan tidak percaya atau kurangnya keyakinan terhadap seseorang atau sesuatu. Ketika seseorang mengalami mistrust, mereka merasa ragu atau curiga bahwa orang lain mungkin tidak jujur, tidak dapat diandalkan, atau mungkin memiliki niat buruk. Mistrust dapat terjadi pada siapa saja termasuk anak-anak.
Misalnya, dalam hubungan antara orangtua dan anak, mistrust bisa muncul jika anak merasa bahwa orang tuanya tidak konsisten, tidak menepati janji, atau tidak mendukungnya dengan cara yang diharapkan.
2. Seperti apa mistrust yang terjadi pada anak-anak?
Clinical Psychologist Azka Ghaisani Nabila, M.Psi., Psikolog dalam akun Instagram pribadinya @azkagnabila menjelaskan masalah seperti apa yang akan dialami oleh seorang anak jika tidak bisa melewati fase mistrust dengan baik. Ia mengatakan, seorang anak yang berada di fase mistrust akan mengalami masalah attachment berupa sebuah kondisi yang disebut sebagai separation anxiety dan strangers anxiety. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kondisi:
Separation Anxiety
Azka menjelaskan bahwa separation anxiety adalah sebuah kondisi ketika anak merasakan kecemasan yang berlebihan ketika berpisah dengan orangtuanya.
"Hal yang cukup sering terjadi adalah ketika hari pertama sekolah. Anak menangis cukup intens bahkan sampai tantrum saat harus berpisah sama orangtuanya. Nah hal ini termasuk separation anxiety," kata Azka.
Strangers Anxiety
Berikutnya adalah strangers anxiety yang merupakan sebuah kondisi ketika seorang anak menunjukan reaksi atau respon kecemasan yang berlebihan ketika bertemu orang baru atau orang yang belum pernah dikenal atau ia lihat sebelumnya.
"Padahal si orang barunya tidak berbuat apa-apa, dan si anak sedang bersama orangtuanya. Tetapi si anak ini cemas, nangis yang cukup intens berlebihan dan tantrum," sambung Azka.
3. Apa yang harus orangtua lakukan?
Lebih lanjut, Azka menjelaskan apa yang harus orangtua lakukan jika anaknya mengalami fase mistrust dan muncul masalah attachment seperti separation anxiety dan strangers anxiety. Berikut adalah langkah-langkah yang harus Mama dan Papa lakukan agar si Kecil terhindar dari mistrust:
Berikan Kesempatan pada Anak untuk Merasakan Berbagai Kondisi Sosial
Mama dan Papa dapat membantu anaknya untuk terbiasa saat berada di lingkungan sekitarnya. Contohnya dengan melakukan playdate, atau rutin pergi ke playground yang terdapat oranglain seperti anak-anak seusianya.
Kenalkan Lingkungan Baru atau Orang Baru Secara Bertahap dan Perlahan
Orangtua harus membiarkan anak-anaknya untuk melakukan observasi terlebih dahulu terhadap lingkungan yang baru ia temui. Biarkan anak merasa nyaman berada di lingkungan tersebut, sebelum akhirnya Mama dan Papa mulai mengajarkannya untuk berinteraksi dengan orang disekitarnya pada lingkungan tersebut.
Boleh Membiasakan Anaknya Dalam Kondisi Berpisah
Orangtua boleh membiasakan anaknya berada dalam kondisi yang mengharuskan untuk berpisah dengan orangtuanya. Mulai dari waktu perpisahan yang singkat terlebih dahulu, dan tingkatkan durasi waktunya secara perlahan. Perlu diingat kondisi berpisah yang dimaksud adalah kondisi ketika anak memiliki pendamping yang terpercaya seperti di sekolah, atau di tempat les.
Dan Mama dan Papa juga harus tetap terlihat tenang dan positif ketika berpisah dengan anak-anaknya, sehingga si Kecil juga bisa menangkap emosi dari orangtuanya dan memberikannya perasaan aman. Selain itu, berikan juga kepastian pada anak tentang kapan Mama atau Papa akan kembali untuk menjemputnya.
Itulah informasi tentang apa itu mistrust pada anak dan cara mengatasinya? Perlu diingat bahwa semua langkah-langkah tersebut tidak bisa dilakukan secara instan. Sehingga Mama dan Papa juga harus sabar dan melakukannya secara perlahan dan bertahap ya!
Baca juga:
- Cara Mengajarkan Kecerdasan Emosional pada Anak 5 Tahun?
- Kenali Cara Mendidik Anak Usia 5 Tahun agar Memiliki Kepribadian Baik
- Tips Berbicara pada Anak agar Didengar