Bagaimana Cara Mengatasi Kakak Adik yang Sering Bertengkar?
Pertengkaran kakak dan adik merupakan hal yang memang biasa terjadi
30 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, melihat anak-anak bertengkar mungkin menjadi hal yang membuat Mama menjadi bingung sekaligus khawatir. Perbedaan pendapat, cemburu, atau bahkan sekadar berebut mainan bisa memicu konflik di antara kakak dan adik. Namun, pertengkaran kecil antara keduanya sebenarnya hal yang wajar.
Pertengkaran ini adalah bagian dari proses tumbuh kembang mereka untuk belajar berkomunikasi, bernegosiasi, dan memahami emosi. Meski begitu, penting bagi Mama untuk tahu kapan harus turun tangan dan bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan bijak agar hubungan mereka tetap harmonis.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang bagaimana cara mengatasi kakak adik yang sering bertengkar? Simak informasinya di bawah ini.
1. Tahu kapan harus turun tangan
Mungkin biasanya, Mama akan langsung berusaha membubarkan atau melerai saat kakak dan adik sedang bertengkar. Namun, mengutip dari laman Child Mine Institute, seorang jurnalis di bidang parenting bernama Katherine Martinelli mengatakan hal tersebut sebenarnya bukan merupakan hal yang salah, tetapi tidak bisa benar-benar memutus rantai perkelahian di antara keduanya.
Kakak dan adik mungkin saja akan langsung berhenti bertengkar. Namun, gak menutup kemungkinan mereka akan kembali bertengkar karena masalah yang sama. Oleh sebab itu, sebaiknya ketahui dan pahami akar dari permasalahan tersebut.
"Apa yang sebenarnya diperebutkan oleh anak-anak adalah perhatian orangtua mereka. Mereka sebenarnya gak terlalu peduli dengan apa yang diperebutkan (misalnya mainan)," kata Stephanie Lee, seorang psikolog klinis, dikutip Child Mind Institute.
Oleh karena itu, sebaiknya orangtua memperhatikan anak-anak setelah mereka melakukan pertengkaran saja. Cobalah tanyakan apa yang terjadi dan apa penyebabnya agar anak merasa lebih diperhatikan. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui akar permasalahannya dan mengatasi bila terjadi di lain waktu.
Editors' Pick
2. Dengarkan kedua pihak
Hindari untuk mendengarkan dan memihak salah satunya saja. Arahkan kakak dan adik untuk menceritakan masalah dan apa yang mereka masing-masing rasakan secara bergantian dan tanpa adanya interupsi.
Dikutip Positive Parenting Solutions, Amy McCready, seorang parenting expert, menyebutkan bahwa jangan pula memberikan label kepada kakak adik sebagai 'pelaku' dan 'korban', karena hal tersebut berpengaruh terhadap sugesti sang anak.
Ketika salah satu anak diberikan label sebagai korban, maka secara tidak sadar ia akan menjadi lebih lemah dan takut untuk melakukan sesuatu. Sedangkan yang diberikan label pelaku, seolah mendapatkan lampu hijau untuk terus mengganggu sang korban.
3. Ajarkan membangun rasa empati dan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik
Konflik yang terjadi di masa kecil tentunya akan berbeda dengan konflik saat sudah besar nanti. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya mengajarkan anak-anak cara untuk menyelesaikan konflik dengan bijak dan positif. Ajak kakak untuk menceritakan kembali kejadian versi yang diceritakan adiknya, begitupun sebaliknya. Ini dapat membantu keduanya untuk membangun rasa empati dan mengetahui sudut pandang orang lain.
Dilansir dari laman Very Well Family, Katherine Lee seorang parenting content writer mengatakan, anak-anak yang belajar mengatasi konflik dengan saudaranya akan berpengaruh pada pertumbuhannya. Anak-anak cenderung akan menjadi pribadi yang pintar bernegosiasi dan berkompromi saat sudah dewasa nanti.
Setelah saling mengetahui sudut pandang satu sama lain, ajak mereka untuk menyepakati sebuah solusi. Simpulkan fakta serta perasaan yang dirasakan oleh kakak dan adik. Diskusikan secara bersama solusi serta dampak dari pilihan yang telah mereka buat. Catat atau dokumentasikan hal tersebut, untuk menjadi evaluasi dan pengingat apabila kejadian serupa kembali terulang.
4. Bersikap secara adil
Salah satu faktor yang mungkin menjadi penyebab terbesar saat kakak dan adiknya bertengkar adalah salah satunya merasa iri. Hal tersebut mungkin dapat terjadi kepada orangtua yang hanya memperhatikan salah satu anaknya saja. Oleh sebab itu, mulailah bersikap adil dan ketahui kebutuhan masing-masing anak.
Dilansir Web MD, orangtua perlu meluangkan waktu 10 menit dalam sehari untuk mendengarkan dan mencari tahu apa yang mereka butuhkan. Dengan begitu, anak-anak akan merasa bahwa diri mereka memang spesial dan kamu gak hanya menyayangi salah satu anak saja.
5. Beri pujian ketika keduanya sedang akur
Mau bagaimanapun, kakak dan adiknya adalah seorang saudara. Dan mereka tidak mungkin akan selalu bertengkar, karena akan ada saat-saat ketika mereka akur dan bermain bersama. Biasanya, beberapa orangtua akan mengabaikan hal ini. Padahal, inilah momen yang tepat untuk memuji kondisi akur mereka, agar mereka gak sering bertengkar lagi.
Anak-anak pastinya akan merasa senang ketika dipuji oleh orangtuanya. Dengan begitu, mereka akan menanamkan pemikiran bahwa untuk mendapat pujian, maka harus akur dengan saudara kandung.
Itulah informasi tentang bagaimana cara mengatasi kakak adik yang sering bertengkar? Sebagai orangtua, Mama dapat mempraktikkan cara tersebut agar bisa menyelesaikan konflik kakak dan adik dengan bijak serta positif.
Baca juga:
- Curhat Kakak yang Akan Punya Adik, Simpan Cemburu Cukup Besar
- 5 Cara Mengatasi Kakak Adik yang Bertengkar Akibat Cemburu
- 10 Tips Mendidik Kakak-Adik agar Tak Bersaing Satu Sama Lain
