Cara Mengatasi Anak yang Suka Berperilaku Buruk Kata Psikolog Anak

Mama bisa mengetahui kenapa si Kecil suka berperilaku buruk dengan cara ini

4 September 2024

Cara Mengatasi Anak Suka Berperilaku Buruk Kata Psikolog Anak
Freepik/jcomp

Menghadapi anak yang sering berperilaku buruk bisa menjadi tantangan yang menyulitkan bagi setiap orangtua. Perilaku buruk pada anak sering kali muncul dalam bentuk tantrum, tidak mau mendengarkan, atau bahkan melawan. Situasi ini tentu bisa membuat Mama stres dan kebingungan, apalagi jika Mama merasa sudah mencoba berbagai cara untuk mendisiplinkan si Kecil.

Namun, penting untuk diingat bahwa di balik perilaku buruk tersebut, ada alasan-alasan tertentu yang mungkin belum Mama pahami. Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang cara mengatasi anak yang suka berperilaku buruk menurut Psikolog Anak Audrey Susanto,M.Psi.,MSc.,Psi, SEP yang dikutip dari akun Instagramnya @audreytsusanto. Simak informasinya berikut ini.

1. Refleksi yang berdasarkan susunan bentuk otak

1. Refleksi berdasarkan susunan bentuk otak
Pexels/GoogleDeepMind

Untuk mengetahui penyebab kenapa si Kecil suka berperilaku buruk dengan cara refleksi yang didasarkan dari 3 level susunan bentuk otak atau triune brain model. Susunan tersebut terdiri dari batang otak yang merupakan otak tubuh, sistem limbik yang merupakan otak emosi dan relasi, serta otak kortikal yang merupakan otak berpikir.

Tubuh yang otak yang stres bisa kehilangan kendali, sehingga anak bisa melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan. Penyebab anak bisa stress mungkin seperti lapar, kelelahan, mengantuk, banyak perubahan di kesehariannya, dan banyak kejadian yang tidak terduga.

Editors' Pick

1. Apakah anak kelelahan fisiknya?

1. Apakah anak kelelahan fisiknya
Pixabay/shapkasushami

Kelelahan fisik bisa menjadi penyebab utama mengapa si Kecil menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan. Anak-anak yang kelelahan cenderung lebih mudah marah, sulit mengendalikan emosi, dan tidak mampu fokus. Kelelahan ini bisa disebabkan oleh kurang tidur, terlalu banyak aktivitas fisik, atau rutinitas yang terlalu padat.

Misalnya, jika anak memiliki jadwal yang terlalu penuh dengan berbagai kegiatan seperti sekolah, les, atau olahraga, tubuh mereka mungkin tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Akibatnya, mereka menjadi mudah rewel dan menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan.

3. Apakah anak sedang merasa tidak dicintai?

3. Apakah anak sedang merasa tidak dicintai
Freepik/8photo

Anak yang merasa tidak dicintai atau kurang mendapatkan perhatian juga dapat menunjukkan perilaku buruk sebagai bentuk protes atau upaya mencari perhatian. Perasaan tidak dicintai bisa timbul jika anak merasa diabaikan, terutama jika Mama terlalu sibuk atau tidak memberikan cukup waktu untuk berinteraksi dengan mereka.

Si Kecil memerlukan perhatian dan kasih sayang sebagai bagian dari perkembangan emosional mereka. Ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi, mereka mungkin mulai bertindak nakal atau sulit diatur sebagai cara untuk mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan.

4. Adakah hal yang belum anak pahami?

4. Adakah hal belum anak pahami
Freepik/cookie_studio

Ketidakpahaman atau kebingungan sering kali menjadi pemicu perilaku buruk pada anak. Anak-anak belum sepenuhnya mengerti banyak hal tentang dunia di sekitar mereka, termasuk aturan dan ekspektasi yang ada. Jika mereka merasa bingung atau tidak mengerti apa yang diharapkan dari mereka, mereka mungkin akan merespons dengan cara yang tampak seperti perilaku buruk.

Misalnya, jika seorang anak diminta untuk melakukan sesuatu yang menurutnya sulit atau tidak masuk akal, mereka mungkin menolak atau melawan sebagai bentuk ketidakpahaman. Perlu diingat bahwa otak anak akan dapat memahami sesuatu ketika ia sedang merasa aman dan tenang.

Itulah informasi tentang cara mengatasi anak yang suka berperilaku buruk. Dengan melakukan cara-cara tersebut, Mama dapat mengetahui penyebab anak menjadi tidak terkendali dengan lebih efektif. 

Baca juga:

The Latest