Mengajarkan anak untuk salat sejak dini memang penting, tetapi sering kali orangtua merasa kesulitan karena si Kecil belum terbiasa atau enggan melakukannya, sehingga mungkin Mama malah berakhir menjadi memarahinya.
Alih-alih memarahi atau memaksa, ada cara yang lebih lembut dan efektif agar anak mau belajar salat dengan senang hati. Dengan pendekatan yang tepat, anak tidak hanya memahami kewajiban ini, tetapi juga melakukannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang cara yang tepat untuk ajarkan anak salat. Simak informasinya di bawah ini yang dikutip dari Sari Indriani, seorang Mompreneur, Guru, dan Swimming Coach pada unggahan di akun Instagram pribadinya @sariiindrianii.
1. Bacakan buku tentang salat
Freepik/master1305
Anak-anak biasanya menyukai cerita, terutama jika disampaikan dalam bentuk buku bergambar yang menarik. Oleh karena itu, membacakan buku tentang salat bisa menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan ibadah ini kepada mereka. Pilih buku yang sesuai dengan usia anak dan memiliki ilustrasi menarik agar mereka lebih mudah memahami isinya.
Buku-buku ini biasanya mengajarkan tata cara salat, manfaatnya, serta kisah-kisah inspiratif tentang orang-orang yang rajin beribadah. Dengan membaca buku bersama, anak akan lebih tertarik dan memahami bahwa salat adalah bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, membaca buku juga bisa menjadi momen bonding yang menyenangkan antara orangtua dan anak.
2. Ciptakan lingkungan yang mengajak, bukan menyuruh
Popmama.com/Aristika Medinasari
Anak lebih mudah belajar dengan meniru daripada hanya mendengar perintah. Jika orang tua ingin anak terbiasa salat, ciptakan lingkungan yang mendukung dengan memberikan contoh nyata. Misalnya, orang tua bisa rutin salat bersama anak atau menunjukkan antusiasme saat waktu salat tiba.
Daripada menyuruh dengan nada keras seperti, "Cepat salat!", cobalah menggunakan pendekatan yang lebih lembut, seperti, "Ayo, kita salat bareng. Mama dan Papa sudah siap, tinggal nunggu kamu!" Dengan cara ini, anak akan merasa diajak, bukan diperintah, sehingga lebih mudah menerima ajakan tersebut.
Selain itu, pastikan lingkungan rumah mendukung kebiasaan salat, seperti menyediakan tempat khusus yang nyaman untuk beribadah dan menyiapkan perlengkapan salat yang menarik untuk anak, seperti mukena atau sajadah dengan motif kesukaan mereka.
3. Beri afirmasi ketika anak mau menjalankan salat
Pexels/Timur Weber
Anak-anak senang mendapatkan pujian dan pengakuan atas apa yang mereka lakukan. Oleh karena itu, ketika anak mulai menunjukkan ketertarikan atau mencoba menjalankan salat, berikan afirmasi positif. Misalnya, ucapkan, "Wah, hebat sekali hari ini kamu salat tepat waktu! Mama bangga banget!"
Pujian yang tulus akan membuat anak merasa dihargai dan lebih bersemangat untuk terus melakukan salat. Selain pujian lisan, orang tua juga bisa memberikan bentuk apresiasi lain, seperti memberikan pelukan, hadiah kecil, atau menuliskan kata-kata motivasi di buku catatan ibadah anak.
Namun, perlu diingat bahwa pujian harus diberikan dengan tulus dan tidak berlebihan agar anak tidak hanya salat demi mendapatkan hadiah, melainkan benar-benar memahami maknanya.
4. Beri alasan kenapa anak harus salat
Pexels.com/RDNE Stock project
Anak-anak sering kali menanyakan alasan di balik sesuatu yang mereka lakukan. Jika mereka bertanya, "Kenapa sih kita harus salat?", berikan jawaban yang sederhana tetapi bermakna.
Orangtua bisa menjelaskan bahwa salat adalah bentuk komunikasi kita dengan Allah, yang memberikan banyak nikmat dalam hidup. Selain itu, salat juga membuat hati lebih tenang, membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik, dan mengajarkan disiplin serta tanggung jawab.
Hindari jawaban yang bersifat menakut-nakuti, seperti "Kalau nggak salat nanti masuk neraka!", karena hal ini justru bisa membuat anak takut dan tidak memahami makna sebenarnya dari ibadah salat. Sebaliknya, tekankan manfaat positifnya agar mereka merasa bahwa salat adalah sesuatu yang berharga.
5. Kenalkan apa itu surga
salamdakwah.com
Salah satu cara yang efektif untuk memotivasi anak agar rajin salat adalah dengan mengenalkan konsep surga. Anak-anak biasanya suka membayangkan hal-hal yang indah dan menyenangkan, sehingga menjelaskan bahwa surga adalah tempat yang penuh kebahagiaan bisa menjadi cara yang baik untuk membangun ketertarikan mereka terhadap ibadah.
Orang tua bisa bercerita tentang keindahan surga, seperti adanya sungai susu, taman-taman hijau yang luas, makanan yang lezat, dan kebahagiaan tanpa batas. Kemudian, jelaskan bahwa salah satu cara untuk mendapatkan surga adalah dengan rajin beribadah, termasuk salat.
Namun, pastikan penjelasannya tetap ringan dan menyenangkan. Jangan membuat anak merasa terbebani, tetapi bangunlah rasa ingin tahu dan keinginan mereka untuk mendapatkan surga dengan cara yang baik, salah satunya melalui salat.
Itulah cara yang tepat untuk ajarkan anak salat. Mengajarkan anak salat tidak perlu dilakukan dengan cara memarahi atau memaksa. Sebaliknya, gunakan pendekatan yang lembut, menyenangkan, dan penuh kasih sayang agar anak bisa menerima dan memahami pentingnya salat dengan hati yang ikhlas.