Kenapa Anak Malu-Malu saat Sedang Kumpul Keluarga? Ini Penjelasannya!

Gimana ya Ma, ketika lagi kumpul keluarga si Kecil malah menolak salaman dengan saudaranya?

8 April 2025

Kenapa Anak Malu-Malu saat Sedang Kumpul Keluarga Ini Penjelasannya
Freepik

Acara kumpul keluarga sering kali menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Suasana hangat, makanan enak, tawa yang mengalir, dan cerita-cerita lama yang kembali diangkat menjadi bagian dari kenangan manis yang tak terlupakan.

Namun, bagi sebagian anak, momen seperti ini bisa terasa sangat menegangkan. Alih-alih berlarian bermain atau ikut berbincang dengan sepupu dan kerabat lainnya, ada anak yang justru lebih memilih duduk diam di pojok ruangan, menempel terus pada orangtuanya, atau hanya menjawab dengan anggukan saat diajak bicara.

Sikap ini bukan sesuatu yang perlu langsung dikoreksi dengan paksaan atau kritik. Sebaliknya, orangtua dan keluarga besar perlu memahami terlebih dahulu latar belakang perilaku anak, agar dapat mendampinginya dengan penuh empati dan menciptakan suasana yang lebih nyaman.

Lalu, apa saja penyebab umum si Kecil bersikap malu-malu saat kumpul keluarga? Lalu bagaimana cara bijak Mama dalam menghadapinya? Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi seputar kenapa anak malu-malu saat sedang kumpul keluarga? Simak informasinya di bawah ini yuk!

Editors' Pick

1. Malu bukan berarti tidak sopan

1. Malu bukan berarti tidak sopan
Freepik/jcomp

Ketika anak bersikap diam atau terlihat menarik diri saat kumpul keluarga, penting bagi Mama untuk tidak langsung menyimpulkan bahwa anak tidak sopan. Ada banyak kemungkinan yang mendasari perilakunya:

Merasa Tidak Nyaman

Bertemu dengan banyak orang, terutama yang jarang ditemui, bisa membuat anak merasa asing dan gugup. Bagi anak-anak, lingkungan baru atau situasi sosial yang ramai dapat menjadi sumber stres, bukan kegembiraan.

Sedang Mood Swing atau Lelah

Anak juga bisa mengalami perubahan suasana hati atau kelelahan setelah beraktivitas seharian. Hal ini wajar terjadi, apalagi jika acara keluarga dilakukan setelah waktu tidur siang atau terlalu malam. Dalam kondisi ini, anak jadi lebih sensitif dan memilih untuk diam.

Punya Batasan Tubuh (Body Autonomy)

Sejak kecil, penting bagi anak untuk diajarkan bahwa tubuhnya adalah miliknya sendiri. Jika ia tidak ingin dipeluk atau dicium oleh kerabat yang baru ditemui, itu bukan berarti ia tidak menghormati mereka. Bisa jadi anak hanya sedang menegakkan batas kenyamanan yang ia rasakan, dan hanya menerapkan apa yang Mama ajarkan padanya.

Belum Paham Konsep Sopan Santun

Anak belum tentu mengerti makna sopan dalam konteks sosial orang dewasa. Si Kecil belum tahu bahwa menjawab sapaan, berjabat tangan, atau tersenyum dianggap sebagai bentuk kesopanan. Semua ini perlu waktu dan proses belajar, tidak bisa instan.

2. Apa yang harus Mama lakukan?

2. Apa harus Mama lakukan
Freepik/jcomp

Sebagai orang terdekat, Mama punya peran penting untuk mendampingi anak belajar bersosialisasi dengan nyaman. Ini beberapa hal yang bisa Mama lakukan:

Hormati Perasaannya

Saat anak merasa malu, cemas, atau tidak nyaman, tugas utama Mama adalah menjadi tempat aman baginya. Jangan langsung menyuruh anak bersikap tertentu, tapi cobalah pahami apa yang sedang ia rasakan. Kalimat seperti “Nggak apa-apa kalau kamu belum siap, Mama temani dulu ya,” bisa membuat anak merasa lebih tenang.

Berikan Alternatif

Daripada langsung meminta anak salim atau berbicara, Mama bisa menawarkan alternatif. Misalnya, “Kalau belum mau salim, kamu bisa lambaikan tangan dulu, ya.” Cara ini mengajarkan sopan santun secara bertahap, tanpa tekanan.

Jadi Contoh

Anak adalah peniru ulung. Saat Mama bersikap ramah, menyapa keluarga, dan menunjukkan rasa hormat, anak akan mengamati dan menyerap perilaku itu. Jadi, jangan ragu untuk menjadi teladan, meskipun anak belum langsung meniru.

Beri Anak Waktu untuk Paham

Setiap anak punya waktu tumbuh yang berbeda. Jangan khawatir jika saat ini anak masih canggung. Dengan bimbingan dan waktu, ia akan belajar dan terbiasa menghadapi situasi sosial dengan lebih percaya diri.

3. Hal yang harus Mama hindari

3. Hal harus Mama hindari
Freepik

Kadang tanpa sadar, kita sebagai orang dewasa melakukan hal-hal yang justru membuat anak semakin takut dan tidak nyaman. Yuk, hindari beberapa hal ini:

Memaksa hingga Mempermalukannya

Mengucapkan hal seperti “Masa gitu aja malu?” atau “Ayo dong, salim dulu, masa nggak sopan sih?” di depan orang banyak bisa membuat anak merasa malu dan tertekan. Rasa malunya bisa berkembang menjadi rasa takut setiap kali harus bertemu orang lain.

Mengancam dengan Hukuman

Menggunakan ancaman seperti, “Kalau nggak salim, nanti Mama marah,” hanya akan membuat anak bersikap karena takut, bukan karena ia paham. Ini justru bisa membuatnya semakin menolak bersosialisasi di masa depan.

Menganggapnya Sebagai Tanda Tidak Hormat

Ingat, anak masih belajar. Apa yang menurut orang dewasa adalah bentuk ketidaksopanan, bisa jadi belum sepenuhnya dipahami anak. Lebih baik bantu ia belajar dengan lembut, daripada langsung menilai sikapnya secara negatif.

Itulah informasi seputar kenapa anak malu-malu saat sedang kumpul keluarga? Sikap malu-malu pada anak saat kumpul keluarga adalah hal yang wajar dan manusiawi. Daripada langsung menuntut anak untuk bersikap seperti orang dewasa, jauh lebih bijak jika Mama mendampinginya dengan empati dan pengertian. 

Baca juga:

The Latest