Kisah Nabi Yahya AS yang Sangat Mencintai dan Selalu Menjaga Alam
Nabi Yahya AS merupakan anak kandung dari Nabi Zakariya AS
30 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kisah Nabi Yahya AS merupakan salah satu dari 25 kisah Nabi dan Rasul yang perlu diketahui umat Muslim untuk menambah wawasan tentang Agama Islam. Nabi Yahya AS lahir pada tahun 1 sebelum Masehi dan wafat pada tahun 31 Masehi. Nabi Yahya adalah putra dari Nabi Zakaria dan berdakwah kepada kaum Bani Israil di Palestina.
Nabi Yahya AS dikenal sebagai orang yang penyayang. Tidak hanya menyayangi sesama umat manusia, tetapi juga sayang kepada hewan. Nabi Yahya tidak pernah menyakiti hewan. Nama Nabi Yahya diberikan langsung oleh Allah. Beliau sangat taat beribadah, juga sangat cinta ilmu dengan mempelajari kitab Taurat. Nabi Yahya hidup pada saat Yerussalem berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi (4 SM – 39 M) saat Herodus berkuasa.
Berikut Popmama.com telah merangkum kisah Nabi Yahya AS yang dikenal sebagai sosok Nabi yang sangat mencintai alam. Simak kisahnya di bawah ini.
1. Kelahiran Nabi Yahya AS
Nabi Yahya AS adalah anak kandung dari Nabi Zakariya AS. Berita kelahirannya disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Zakariya. Kelahiran Yahya adalah mukjizat yang diberikan Allah SWT karena saat itu, ayahnya, Nabi Zakariya sudah berumur tua begitu pula ibunya.
Ketika dilahirkan ke dunia, seluruh alam menyambutnya. Pepohonan, rumput, dan segala tumbuh- tumbuhan ikut menyambut kelahiran seorang nabi yang mulia. Bunga-bunga bermekaran dan menebarkan wangi ke seluruh penjuru tanah Palestina. Begitu pula burung-burung yang bersenandung menyambut kelahiran bayi Yahya.
Nabi Yahya tumbuh menjadi anak yang lemah lembut, cerdas, dan rupawan. Sifat dan tingkah lakunya sangat menyenangkan hati kedua orangtuanya. Sejak kecil, sudah rajin beribadah. Nabi Yahya dilahirkan lebih tua tiga bulan dari Nabi Isa. Walaupun masih kecil, Nabi Yahya telah diperintahkan untuk belajar syariat Islam dengan sungguh-sungguh.
Nabi Yahya sudah mempelajari syariat secara menyeluruh. Karena itu, Allah memberikan kemampuan kepadanya untuk menghakimi suatu masalah. Nabi Yahya menjadi hakim di antara orang-orang, mengajarkan agama, menunjukkan mereka kepada kebenaran, dan mengingatkan mereka dari jalan yang salah.
Editors' Pick
2. Sangat mencintai dan selalu menjaga alam lingkungan
Masa kanak-kanak Nabi Yahya berbeda dengan masa kanak-kanak pada umumnya. Jika anak-anak seusianya menghabiskan waktu untuk bermain, Nabi Yahya menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat Jika sebagian anak suka menghibur dirinya dengan menyiksa binatang, Nabi Yahya kecil justru memberi para binatang makanan.
Bahkan Nabi Yahya AS rela sampai tidak makan demi dapat memberikan binatang-binatang kesayangannya tersebut makanan. Sifat penyayang yang ada dalam diri putra Nabi Zakariya ini merupakan kelebihan yang tidak dimiliki manusia lainnya. Tidak ada hewan buas yang menganggunya, bahkan semua makhluk hidup yang ada di sekitarnya akan mengetahui kalau Yahya adalah seorang Nabi Allah yang mulia dan seorang manusia yang bertakwa.
Nabi Yahya adalah contoh bagi umat manusia agar senantiasa menjaga dan merawat alam lingkungan agar tetap lestari. Semakin besar, ia semakin arif dan bijaksana. Nabi Yahya adalah seorang anak yang sangat gemar membaca. Lebih suka membaca daripada bermain dan menghabiskan waktu sia-sia.
Di sela-sela kesibukannya belajar dan menuntut ilmu, Yahya muda sering pergi sendirian ke gunung untuk berzikir dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di tengah hutan, terus berdoa dan berzikir kepada Allah sambil menikmati karunia Allah berupa alam yang indah.