Leukimia pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Ketahui penyebab, gejala, serta pengobatan leukimia yang terjadi pada anak
18 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kanker darah atau leukimia terdiri dari beberapa jenis. Namun jenis leukimia yang paling sering menyerang anak adalah leukemia limfoblastik akut (ALL) dan leukemia mieloid akut (AML).
Leukemia disebabkan oleh pertumbuhan sel darah putih (leukosit) yang tidak normal di dalam sumsum tulang belakang. Sel yang tidak normal tersebut kemudian menyebar dalam peredaran darah. Sehingga menyebabkan tumor yang memicu kanker.
Lantas, apakah leukimia pada anak dapat disembuhkan? Berikut informasi tentang penyebab, gejala, dan pengobatan leukimia pada anak, yang telah Popmama.com rangkum. Simak informasinya di bawah ini.
1. Leukimia pada anak
Leukemia atau kanker darah adalah gangguan yang rentan dialami oleh anak-anak dan remaja. Sebagian besar mengalami jenis leukemia limfoblastik akut (ALL) dan leukemia mieloid akut (AML).
ALL paling sering terjadi pada anak usia dini dan memuncak antara usia 2 dan 5 tahun. Sementara AML cenderung menyebar selama masa kanak-kanak dan umumnya terjadi pada 2 tahun pertama setelah anak dilahirkan.
Leukemia pada anak lebih rentan terjadi ketimbang orang dewasa. Langkah penanganannya tergantung dari jenis dan faktor pemicu lainnya. Prosesnya juga tergantung pada intensitas keparahan gejala pada pengidapnya.
Editors' Pick
2. Penyebab leukimia pada anak
Leukimia pada anak dapat terjadi karena berbagai hal. Terdapat dugaan bahwa perubahan atau mutasi genetik menjadi faktor utama penyebab penyakit ini. Meski begitu, terdapat faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan terjadinya leukimia pada anak seperti:
- Infeksi virus
- Faktor lingkungan (sering terpapar zat berbahaya seperti radiasi, zat kimia, dan polusi udara)
- Mengidap kondisi medis tertentu yang disebabkan oleh mutasi genetik, seperti down syndrome
- Gangguan pada sistem kekebalan tubuh
- Memiliki keluarga (saudara kandung) yang menderita penyakit serupa
- Gaya hidup tidak sehat orangtua
- Terkena paparan radiasi dari kemoterapi atau terapi radiasi lain untuk pengobatan kanker lainnya
3. Gejala leukimia pada anak
Gejala leukemia pada anak bisa berbeda-beda tergantung dari jenis, keparahan, dan penyebarannya. Namun, gejala leukemia pada anak umumnya ditandai dengan mudah terserang infeksi atau penyakit. Hal ini dikarenakan pertumbuhan sel-sel darah putih yang abnormal sehingga fungsi sistem kekebalan tubuh menurun.
Sejumlah gejala lainnya yang biasa dialami anak-anak dan remaja penderita leukemia adalah:
- Pusing dan nyeri kepala.
- Penurunan berat badan.
- Nafsu makan menurun.
- Demam.
- Nyeri sendi dan tulang pada anak.
- Pembengkakan dan nyeri di perut anak.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di beberapa bagian tubuh, seperti leher dan selangkangan.
- Sesak napas atau masalah pernapasan lainnya.
- kelelahan dan lemas.
- Kulit pucat.
- Mudah memar dan berdarah.
Meskii begitu, gejala-gejala tersebut tidak selalu mengindikasikan terjadinya leukimia. Jika Mama memiliki kekhawatiran saat si Kecil mengalami gejala-gejala tersebut, segera bawa si Kecil untuk diperiksa dokter ya!
4. Deteksi leukimia pada anak
Untuk mendeteksi leukemia pada anak, dokter akan melakukan anamnesis terlebih dahulu tentang gejala dan riwayat kesehatan anak. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan meminta untuk menjalani rangkaian prosedur pemeriksaan medis seperti:
- Tes darah: tes yang berguna untuk mengecek kondisi dan mengukur darah
- Biopsi sumsum tulang: mengambil sampel dari sumsum tulang belakang untuk di cek ada atau tidaknya sel kanker pada sumsum tersebut.
- Biopsi kelenjar getah bening: mengambil sampel dari kelenjar getah bening untuk mengetahui penyebaran sel kanker.
- Tes lumbal pungsi: untuk memeriksa penyebaran sel kanker leukemia dalam cairan serebrospinal pada sumsum tulang belakang dan otak.
- Scanning: tes pemindaian dengan rontgen, USG, CT Scan, dan MRI digunakan untuk melihat gambaran tulang dan organ tubuh tertentu secara lebih jelas.
Tes genetik: untuk mengetahui ada atau tidaknya mutasi gen pada anak
5. Pengobatan leukimia pada anak
Pengobatan leukemia pada anak akan disesuaikan dengan jenis leukemia yang dideritanya. Dokter biasanya akan mengobati kondisi yang menyertainya terlebih dahulu. Misalnya, dokter akan meresepkan antibiotik dan melakukan transfusi darah untuk mengatasi infeksi atau perdarahan yang dialami si Kecil.
Setelah itu, pengobatan leukimia pada anak dapat dilakukan melalui beberapa perawatan seperti
- Radioterapi: perawatan menggunakan sinar radiasi berenergi tinggi yang bertujuan menghancurkan sel kanker sekaligus mencegahnya menyebar ke seluruh tubuh
Kemoterapi: kemoterapi merupakan perawatan yang sangat umum dipilih oleh para penderita leukimia. Melalui kemoterapi, anak akan mendapatkan obat anti kanker yang akan dimasukan melalui mulut, cairan tulang belakang, dan pembuluh darah vena.
Transplantas sel (stem cell):
Transplantasi sel punca adalah prosedur penanaman sel punca sehat dari pendonor ke tubuh pasien. Sel punca (stem cell) merupakan sel yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel lainnya.
Transplantasi sel punca untuk pengobatan kanker bertujuan agar sel punca ini dapat menggantikan pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak normal. Pengobatan ini biasanya dilakukan apabila perawatan lainnya tidak efektif untuk mengatasi leukemia.
Itulah informasi seputar leukimia pada anak beserta penyebab, gejala, dan cara pengobatanya. Semoga informasi tersebut dapat menambah wawasan Mama untuk menjaganya dan agar terhindar dari berbagai penyakit termasuk: leukimia.
Baca juga:
- 7 Penyebab Kanker Mata pada Anak, Orangtua Harus Waspada!
- 7 Gejala Kanker Darah pada Anak
- Penyebab Kanker Paru-Paru pada Anak