5 Luka Masa Kecil yang Berdampak hingga Anak Dewasa
Jangan sampai si Kecil mengalaminya ya Ma!
23 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap anak pasti mempunyai kenangan yang akan selalu ia ingat, baik yang manis maupun pahit. Namun, tidak semua kenangan tersebut akan berlalu dan ia lupakan begitu saja. Ada luka yang mungkin tersimpan, tersembunyi di balik tawa dan aktivitas si Kecil sehari-hari.
Luka tersebut dapat memberikan dampak yang nyata saat anak tumbuh dewasa. Luka masa kecil ini bisa memengaruhi cara kita berinteraksi, mengambil keputusan, hingga menjalani hidup.
Penting bagi Mama untuk memahami luka ini, bukan untuk menyalahkan, tetapi untuk menyembuhkan. Dengan menyadari dampaknya, Mama bisa membawa si Kecil melangkah menuju kehidupan yang lebih sehat, bahagia, dan penuh penerimaan di masa dewasasnya kelak. Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang 5 luka masa kecil yang berdampak hingga anak dewasa. Simak informasinya di bawah ini.
1. Takut ditinggalkan
Rasa takut ditinggalkan muncul ketika seorang anak mengalami kehilangan figur penting dalam hidupnya, seperti orangtua yang sering berpergian dan tidak ada waktu di rumah, perceraian, atau bahkan kematian. Anak-anak membutuhkan rasa aman, dan ketidakhadiran orang yang mereka andalkan bisa menciptakan trauma mendalam.
Dampak saat dewasa:
- Kecenderungan menjadi clingy atau terlalu bergantung pada pasangan atau teman.
- Kesulitan menjalani hubungan jarak jauh karena selalu membutuhkan kehadiran fisik orang terdekat.
- Rasa cemas yang tinggi saat merasa tidak diperhatikan.
- Ketakutan berlebihan jika hubungan akan berakhir, bahkan tanpa alasan jelas.
Cara mengatasinya:
Penting untuk membangun rasa percaya diri dan kemandirian secara perlahan. Terapi atau konseling ke psikolog anak dapat membantunya memahami bahwa kehilangan di masa lalu tidak menentukan semua hubungan di masa kini atau masa yang akan datang.
Editors' Pick
2. Takut penolakan
Luka ini biasanya muncul ketika anak merasa tidak diterima atau tidak diinginkan. Hal ini bisa terjadi jika anak sering dibandingkan, diabaikan, atau tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Penolakan ini membuat anak merasa dirinya tidak berharga.
Dampak saat dewasa:
- Terlalu sensitif terhadap kritik atau masukan.
- Cenderung menghindari hubungan baru karena takut tidak diterima.
- Merasa perlu untuk selalu menyenangkan orang lain agar diterima.
- Sulit mengatakan tidak karena takut mengecewakan orang lain.
Cara mengatasinya:
Menguatkan kepercayaan pada diri anak dan membuatnya menerima bahwa tidak semua orang harus menyukainya. Menjalin hubungan yang sehat dengan orang-orang yang memberikan dukungan di sekitarnya juga dapat membantu.