Manfaat saat Anak Bermain dengan Teman Sebaya
Bermain dengan teman sebaya memiliki manfaat untuk membuat si Kecil berkembang
30 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bermain merupakan salah satu cara untuk anak belajar dan sangat penting dalam masa tumbuh kembangnya. Mengajak anak bermain dapat dilakukan dengan berbagai cara dan tempat yang berbeda-beda. Seperti dengan menyiapkan berbagai mainan dan memainkannya di dalam rumah, atau dengan mengajaknya bermain ke taman.
Namun, tahukah Mama bahwa anak seharusnya sudah bermain dengan anak-anak yang memiliki usia sebaya dengannya sejak dini loh! Ketika anak bermain dengan teman sebaya, bukan hanya kebahagiaan yang mereka rasakan, tetapi juga banyak pelajaran berharga yang didapatkan. Interaksi dengan teman seusia membantu anak belajar berbagi, bekerja sama, dan memahami perasaan orang lain. Ini adalah proses alami yang membentuk keterampilan sosial, emosional, dan bahkan kemampuan kognitif mereka.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi seputar manfaat saat anak bermain dengan teman sebaya. Simak informasinya di bawah ini.
1. Perkembangan sosial
Saat bermain dengan teman sebaya, si Kecil akan belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain di luar lingkungan keluarganya. Mereka mulai memahami aturan sosial seperti bergantian, mengantri, berbagi, dan bekerja sama. Misalnya, ketika bermain petak umpet, anak belajar mengikuti aturan permainan dan menunggu giliran orang lain.
Selain itu, mereka juga belajar menyelesaikan konflik kecil, seperti ketika berebut mainan. Hal ini membantu anak mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah dan berkomunikasi dengan cara yang lebih baik. Perkembangan sosial ini menjadi fondasi penting untuk hubungan pada kehidupan sosial mereka di masa depan, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Editors' Pick
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi
Bermain dengan teman sebaya mendorong anak untuk berkomunikasi secara aktif. Mereka harus menyampaikan ide, mengekspresikan keinginan, dan mendengarkan pendapat orang lain. Misalnya, saat bermain peran seperti “bermain rumah-rumahan” atau “dokter-dokteran,” anak-anak saling berbicara untuk menjalankan perannya.
Proses ini membantu anak memperkaya kosa kata dan meningkatkan kemampuan berbicara. Selain itu, mereka juga belajar memahami komunikasi nonverbal, seperti ekspresi wajah dan gerak tubuh teman-temannya. Semua ini dapat meningkatkan keterampilan komunikasinya menjadi lebih efektif di masa depan.