Penyebab Rambut Anak Sering Rontok, Apakah Pertanda Sakit?

Jika si Kecil rambutnya mengalami kerontokan itu pertanda apa sih Ma?

11 September 2024

Penyebab Rambut Anak Sering Rontok, Apakah Pertanda Sakit
remotederm.ca

Rambut rontok pada anak mungkin bukan hal yang biasa dibicarakan, tetapi ini bisa menjadi masalah yang membuat orangtua khawatir. Meskipun rambut rontok sering kali dianggap normal pada orang dewasa, namun ketika terjadi pada anak-anak, dapat menunjukan berbagai hal. Namun, penting untuk diingat bahwa rambut rontok pada anak tidak selalu menandakan masalah serius. 

Setiap anak memiliki pertumbuhan rambut yang berbeda-beda, dan kerontokan rambut bisa dipicu oleh hal sederhana seperti pola makan yang kurang tepat hingga masalah medis yang memerlukan perhatian lebih.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui faktor penyebab rambut rontok pada anak, untuk membantu menjaga kesehatan rambutnya.

Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang rambut anak sering rontok, apakah pertanda sakit? Simak informasinya di bawah ini.

Deretan Penyebab Rambut Rontok pada Anak

1. Tinea kapitis

1. Tinea kapitis
medicalnewstoday.com

Tinea kapitis adalah infeksi jamur yang menyerang kulit kepala dan batang rambut. Infeksi ini biasanya menyebabkan area kulit kepala yang bersisik, gatal, dan botak. Anak yang terinfeksi tinea kapitis mungkin juga mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di area kepala atau leher.

Penyakit ini dapat menyebar dengan mudah melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau benda-benda seperti sisir, topi, atau bantal. Tinea kapitis biasanya diobati dengan obat antijamur yang diminum selama beberapa minggu.

2. Alopecia areata

2. Alopecia areata
hairmdindia.com

Alopecia areata adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang folikel rambut, menyebabkan rambut rontok dalam bentuk bercak-bercak bulat. Bercak-bercak botak ini biasanya halus tanpa tanda-tanda peradangan atau luka.

Penyebab pasti alopecia areata tidak sepenuhnya dipahami, tetapi sering kali terkait dengan faktor genetik dan kondisi autoimun lainnya. Meskipun belum ada obat yang pasti, beberapa perawatan seperti obat topikal atau suntikan steroid bisa membantu menstimulasi pertumbuhan rambut.

3. Telogen effluvium

3. Telogen effluvium
newporthairlosscenter.com

Telogen effluvium adalah kondisi di mana rambut anak mengalami fase "istirahat" yang berlebihan sehingga menyebabkan rambut rontok lebih cepat dari biasanya. Biasanya, rambut memiliki siklus pertumbuhan yang terdiri dari fase anagen (pertumbuhan), katagen (transisi), dan telogen (istirahat).

Dalam telogen effluvium, lebih banyak rambut yang masuk ke fase telogen sehingga terjadi kerontokan massal. Faktor-faktor pemicu bisa berupa stres, demam tinggi, operasi, atau perubahan hormon. Telogen effluvium bersifat sementara dan rambut biasanya akan tumbuh kembali setelah pemicunya teratasi.

Editors' Pick

4. Trikotilomania

4. Trikotilomania
estemedicalgroup.uk

Trikotilomania adalah gangguan di mana anak memiliki dorongan tak tertahankan untuk menarik rambutnya sendiri. Gangguan ini sering kali dikaitkan dengan stres, kecemasan, atau gangguan psikologis lainnya.

Gangguan ini dapat menyebabkan rambut rontok tidak merata atau bercak-bercak botak di kepala. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, bisa berlanjut menjadi kebiasaan kronis. Penanganan trikotilomania biasanya melibatkan terapi perilaku kognitif untuk mengurangi dorongan menarik rambut.

5. Cedera di kulit kepala

5. Cedera kulit kepala
uniquehairconcepts.com

Cedera pada kulit kepala, seperti luka bakar, goresan, atau infeksi, bisa merusak folikel rambut dan menyebabkan rambut rontok. Luka pada kulit kepala yang parah mungkin membuat rambut tidak bisa tumbuh kembali di area yang cedera. Namun, dalam banyak kasus, jika cedera tidak merusak folikel rambut secara permanen, rambut dapat tumbuh kembali setelah kulit sembuh.

6. Kekurangan nutrisi

6. Kekurangan nutrisi
smartdoctors.me

Rambut membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan sehat. Kekurangan vitamin dan mineral tertentu seperti zat besi, vitamin D, vitamin A, zinc, dan protein dapat menyebabkan rambut anak menjadi lemah dan mudah rontok. Anemia akibat kekurangan zat besi sering kali menjadi penyebab rambut rontok pada anak. Pastikan anak mendapatkan makanan seimbang yang kaya nutrisi agar pertumbuhan rambut tetap optimal.

7. Gangguan endoktrin

7. Gangguan endoktrin
beingtheparent.com

Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh anak, terutama yang terkait dengan kelenjar tiroid, bisa mempengaruhi kesehatan rambut. Hipotiroidisme, atau tiroid yang kurang aktif, dapat menyebabkan rambut rontok bersama dengan gejala lain seperti kelelahan, penambahan berat badan, dan kulit kering. Jika dicurigai adanya masalah tiroid, pemeriksaan medis diperlukan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

8. Pengeringan rambut

8. Pengeringan rambut
heathline.com

Kebiasaan mengeringkan rambut dengan hair dryer, atau menggunakan produk styling rambut yang mengandung bahan kimia keras dapat merusak batang rambut dan menyebabkan kerontokan. Panas yang berlebihan bisa membuat rambut menjadi kering, rapuh, dan mudah patah. Orangtua sebaiknya membatasi penggunaan alat styling yang menggunakan panas pada rambut anak dan memilih cara pengeringan alami.

9. Kebiasaan buruk

9. Kebiasaan buruk
hairlossrecovery.ca

Kebiasaan yang tampak sepele seperti mengikat rambut terlalu kencang atau sering menyisir rambut dengan kasar juga bisa menjadi penyebab rambut rontok. Tension alopecia adalah kondisi di mana rambut rontok akibat tekanan yang terus-menerus pada akar rambut, misalnya dari kuncir kuda atau kepang yang terlalu ketat. Selain itu, menyisir rambut dengan kasar bisa merusak folikel rambut dan menyebabkan kerontokan.

Itulah informasi tentang rambut anak sering rontok, apakah pertanda sakit? Mengetahui penyebab rambut rontok pada anak adalah langkah awal yang penting untuk menentukan cara penanganan yang tepat. Jika rambut rontok berlangsung lama atau semakin parah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau dermatologis untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang sesuai.

Baca juga:

The Latest