Waspada Bahaya TV Menyala saat Anak Bermain, Ganggu Perkembangannya!

Apakah Mama sering menyalakan TV meski tidak sedang ditonton?

8 April 2025

Waspada Bahaya TV Menyala saat Anak Bermain, Ganggu Perkembangannya
Pixabay/Alehandra13

Di banyak rumah, televisi sering kali menyala sepanjang hari meskipun tak ada yang benar-benar menontonnya. Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele atau bahkan dianggap sebagai hiburan latar belakang semata. Namun, tahukah Mama bahwa paparan suara dan visual dari TV yang terus menyala dapat memengaruhi perkembangan anak, terutama di usia dini?

Meski si Kecil tampak tidak fokus menatap layar, otaknya tetap menyerap rangsangan yang diberikan oleh TV. Tanpa disadari, hal ini dapat mengganggu kemampuan konsentrasi, interaksi sosial, hingga keterampilan berbahasanya.

Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi seputar bahaya tv menyala saat anak sedang main. Simak informasinya di bawah ini.

Editors' Pick

1. Dampak anak bermain dengan TV yang sedang menyala

1. Dampak anak bermain TV sedang menyala
Pexels/Helena Lopes

Penelitian menunjukkan bahwa setiap satu jam anak bermain dalam kondisi TV menyala, bisa berdampak langsung pada penurunan kemampuan fungsi eksekutifnya. Meskipun si Kecil terlihat sedang asyik bermain, keberadaan televisi yang menyala tetap menimbulkan gangguan.

Anak mungkin tidak secara sadar menonton, tetapi otaknya tetap menerima rangsangan dari suara, perubahan gambar, hingga nada-nada cepat dari tayangan yang sedang diputar.

Ini karena TV yang menyala menjadi semacam pemicu yang tanpa disadari dapat mencuri perhatian anak sesaat demi sesaat. Akibatnya, fokus dan keterlibatan anak dalam aktivitas bermain yang seharusnya menjadi momen penting untuk belajar dan tumbuh menjadi terganggu.

2. Apa itu fungsi eksekutif pada anak?

2. Apa itu fungsi eksekutif anak
Freepik

Fungsi eksekutif adalah sekelompok keterampilan mental penting yang membantu anak dalam mengelola dan meregulasi pikiran, perilaku, serta emosi untuk mencapai tujuan tertentu. Kemampuan ini mencakup hal-hal seperti:

  • Mengontrol impuls (tidak langsung bereaksi terhadap gangguan)
  • Mengatur perhatian dan konsentrasi
  • Merencanakan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas
  • Mengingat instruksi
  • Berpikir fleksibel ketika menghadapi tantangan

Fungsi eksekutif ini berkembang pesat di masa kanak-kanak, terutama saat anak banyak terlibat dalam aktivitas bermain mandiri atau bermain bersama teman dan keluarga.

Ketika proses belajar ini terganggu, anak bisa kesulitan dalam membangun pondasi keterampilan kognitif dan emosional yang dibutuhkan untuk masa depannya, baik di lingkungan sekolah maupun sosial.

3. Paparan TV terus-menerus dapat mencuri atensi anak

3. Paparan TV terus-menerus dapat mencuri atensi anak
Pexels/Victoria Borodinova

Paparan TV yang konstan, meskipun anak tidak menontonnya secara aktif, tetap mampu menstimulasi atensi mereka. Ini karena TV memunculkan rangsangan yang cepat dan menarik secara visual maupun auditori, seperti perubahan gambar yang cepat, suara yang keras, atau musik yang mendadak.

Otak anak yang masih berkembang akan terus merespons sinyal-sinyal ini, meski anak tidak secara sadar memperhatikannya.

Dampaknya, kegiatan utama anak  seperti bermain dengan mainan edukatif, menyusun balok, menggambar, atau bermain peran bisa menjadi kurang maksimal. Anak jadi mudah terdistraksi, kesulitan berkonsentrasi, dan kehilangan alur dalam bermain.

Padahal, bermain adalah pekerjaan utama anak yang membantunya belajar menyelesaikan masalah, membangun kreativitas, serta mengasah keterampilan sosial dan kognitif.

Itulah informasi mengenai bahaya tv menyala saat anak sedang bermain. Oleh karena itu, Mama dan Papa disarankan untuk mematikan TV saat tidak digunakan, terutama ketika anak sedang bermain, belajar, atau berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Baca juga:

The Latest