Waspada Disgrafia pada Anak, Ketahui Cara Mencegahnya!

Disgrafia dapat menyebabkan terganggunya proses belajar pada anak

30 November 2024

Waspada Disgrafia Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Pexels/oliadanilevich

Pernahkah Mama menemukan atau melihat saat si Anak tampak kesulitan saat menulis atau sering salah saat menyalin huruf dan angka? Mama harus waspada karena hal tersebut merupakan tanda-tanda terjadinya disgrafia. 

Disgrafia adalah gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan anak untuk menulis dengan baik.

Mungkin Mama mengira bahwa hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena setiap anak memiliki perkembangan belajar yang berbeda-beda. Namun, jika terlalu dianggap sepele, kondisi ini bisa berdampak pada perkembangan akademik dan rasa percaya diri anak apabila tidak ditangani dengan tepat.

Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang waspada disgrafia pada anak. Simak informasinya di bawah ini.

1. Apa itu Disgrafia?

1. Apa itu Disgrafia
Freepik/ fongbeerredhot

Mengutip dari akun Instagram pribadi milik Dokter Spesialis Anak DR.dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K) @dr.fitrihartanto_spak, Disgrafia merupakan masalah pada sistem saraf yang memengaruhi keterampilan motorik halus anak yang diperlukan untuk menulis. Hal tersebut tentu mengakibatkan kemampuan menulis anak tersebut menjadi di bawah kemampuan anak lain yang seumuran.

Editors' Pick

2. Apa penyebab disgrafia

2. Apa penyebab disgrafia
Freepik/jcomp

Penyebab terjadinya disgrafia belum diketahui pasti, namun ada beberapa faktor yang memengaruhinya yaitu:

Kelahiran Prematur

Anak yang lahir prematur sering kali memiliki risiko gangguan perkembangan saraf, termasuk kemampuan motorik halus yang diperlukan untuk menulis. Kondisi ini disebabkan oleh kurang matangnya sistem saraf pusat saat lahir, sehingga dapat memengaruhi koordinasi tangan dan otak yang penting dalam proses menulis.

Riwayat Cedera Otak

Cedera otak, baik akibat kecelakaan, trauma, atau penyakit, dapat merusak area otak yang mengatur kemampuan motorik dan kognitif. Kerusakan ini dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam mengontrol gerakan tangan saat menulis, salah satu ciri utama disgrafia.

Riwayat Kejang

Kejang yang berulang, terutama pada usia dini, bisa memengaruhi fungsi otak secara keseluruhan. Ini termasuk area yang bertanggung jawab untuk kemampuan menulis. Kejang juga dapat menghambat perkembangan koneksi saraf yang mendukung koordinasi dan kemampuan berpikir kritis.

Memiliki Gangguan Lain seperti Hiperaktif atau Autisme

Anak dengan gangguan seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau autisme sering kali memiliki tantangan dalam fokus, koordinasi, dan perencanaan motorik. Hal ini dapat menyebabkan mereka kesulitan dalam aktivitas yang memerlukan perhatian detail seperti menulis, yang merupakan salah satu tanda disgrafia.

3. Gejala-gejala disgrafia

3. Gejala-gejala disgrafia
Unsplash/Santi VedrĂ­

Berikut adalah gejala disgrafia yang dapat muncul pada anak usia pra-sekolah dan usia sekolah:

Usia Pra-Sekolah

Pada tahap ini, kemampuan menulis anak mulai berkembang. Gejala disgrafia meliputi:

  • Sulit memegang alat tulis: Anak mungkin kesulitan menggenggam pensil atau krayon dengan benar, sering memegang terlalu kencang atau terlalu longgar.
  • Hasil coretan tidak terarah: Coretan atau gambar anak tampak tidak terorganisir atau sulit dikenali.
  • Sulit menyalin bentuk sederhana: Anak kesulitan menyalin bentuk dasar seperti lingkaran, garis lurus, atau segitiga.
  • Koordinasi mata dan tangan buruk: Kesulitan mengarahkan alat tulis ke tempat yang diinginkan, seperti menggambar di dalam garis atau area tertentu.
  • Tidak suka menulis: Anak mudah menyerah atau menunjukkan ketidaksenangan saat diminta menulis atau menggambar. Anak juga cenderung tidak suka kegiatan seperti mewarnai, dan mencoret-coret.

Usia Sekolah

Pada usia ini, tuntutan akademik mulai meningkat, sehingga gejala disgrafia menjadi lebih terlihat:

  • Tulisan yang sulit dibaca: Tulisan tangan anak tidak rapi, sulit dikenali, dengan huruf yang terlalu besar, kecil, atau tidak konsisten.
  • Kesalahan menyalin dari papan tulis: Anak sering salah atau lambat saat menyalin tulisan dari papan tulis atau buku.
  • Tulisan yang tidak Sesuai garis: Anak kesulitan menulis di dalam garis buku, sering kali huruf melompat-lompat di atas dan di bawah garis.
  • Posisi menulis yang tidak nyaman: Anak mungkin memegang pensil dengan cara yang tidak biasa atau duduk dalam posisi aneh saat menulis.
  • Sulit mengingat bentuk huruf dan angka: Anak sering salah menulis huruf atau angka, seperti membalik bentuknya (misalnya, menulis "b" menjadi "d").
  • Proses menulis yang lambat: Anak membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas menulis.
  • Menghindari tugas menulis: Anak sering mengeluh atau mencari alasan untuk tidak mengerjakan tugas yang melibatkan menulis.

4. Apa bahaya disgrafia?

4. Apa bahaya disgrafia
Freepik

Disgrafia memang terlihat sepele, tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah yang dapat menghambat perkembangan anak. Berikut adalah penjelasannya:

  • Terganggunya proses belajar: Anak yang mengalami disgrafia seringkali menolak dan tidak nyaman saat menulis, sehingga dapat mengganggu proses belajarnya di sekolah.
  • Tekanan mental: Anak-anak akan merasa bahwa tulisan mereka berbeda dengan tulisan teman-temannya, yang dapat menyebabkan rasa kurang percaya diri.
  • Sulit mengekspresikan ide: Anak juga dapat kesulitan untuk mengorganisir pikiran, menyusun kata-kata dan menyusun kalimat dalam bentuk tulisan.

5. Cara mencegah disgrafia

5. Cara mencegah disgrafia
Pexels/Andrea Piacquadio

Ada beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko disgrafia dan mendukung perkembangan kemampuan menulis anak sejak dini. Sebelumnya, Mama juga harus tahu tahap perkembangan tulisan pada anak:

Tahapan Perkembangan Tulisan Anak

  • Usia 2-4 tahun: Anak mulai suka mencorat-coret, menarik garis, menggambar bentuk sederhana dan menghubungkan titik-titik.
  • Usia 4-5 tahun: Anak sudah semakin lihai dalam memegang alat tulis dan mulai menulis huruf dan angka.
  • Usia 5-6 tahun: Pada usia ini, anak sudah dapat menuliskan nama dan mulai menuliskan sebuah kalimat.

Tips Melatih Anak Menulis

  • Ciptakan suasana menulis yang seru dan menyenangkan.
  • Berikan anak bola seukuran tangannya untuk ia remas agar dapat meningkatkan kekuatan serta koordinasi otot tangannya.
  • Beri pujian ketika anak berhasil menulis dengan cepat
  • Latih anak untuk menulis di kertas bergaris lebar agar lebih mudah 
  • Koreksi dengan sabar tulisan serta caranya memegang alat tulis.

Itulah informasi mengenai waspada disgrafia pada anak. Dengan memberikan stimulasi dan dukungan yang tepat, perkembangan menulis anak dapat lebih optimal, sekaligus meminimalkan dampak yang mungkin timbul jika terdapat tanda-tanda disgrafia.

Baca juga:

The Latest