Ketahui, Bagaimana Cara Menarik Perhatian Anak saat Bercerita?

Yuk, Ma terapkan beberapa teknik dalam bercerita untuk membangun rasa penasaran pada si Kecil!

4 Januari 2023

Ketahui, Bagaimana Cara Menarik Perhatian Anak saat Bercerita
Pexels/Alex Green

Pastinya Mama juga sering menyadari bahwa ketika belajar di sekolah maupun di rumah, anak-anak balita masih memiliki perilaku aktif yang sangat dominan di dalam diri mereka. Termasuk ketika Mama ingin mencoba menarik perhatian penuh ke anak ketika sedang bercerita. 

Tak heran jika guru dalam mengajar harus memiliki rasa kesabaran yang penuh, begitu juga dengan orangtua yang harus melatih kesabarannya dan mengetahui bagaimana cara menarik perhatian anak saat bercerita supaya apa yang disampaikan bisa didengar, dan dilaksanakan dengan senang hati.

Mungkin dari beberapa anak terlihat kurang fokus dan tidak menaruh perhatian saat dipanggil orangtua untuk belajar. Namun, apakah hal tersebut menjadi sebuah kesulitan yang besar? 

Disini peran orangtua pun juga ikut terlibat untuk menentukan sikap bagaimana memahami metode pengajaran anak yang tepat. Serta, melalui bimbingan dan melatih anak untuk bisa fokus perhatiannya terhadap apa yang ada di sekitarnya. 

Sebenarnya, setiap anak pasti senang mendengarkan cerita atau dongeng ya, Ma. Apalagi kumpulan cerita yang membahas tentang beragam jenis buah-buahan dan hewan-hewan yang banyak disukai si Kecil. 

Cerita ataupun dongeng memang mempunyai manfaat untuk membentuk karakter serta mental anak. Tentunya, dengan teknik yang tepat, tak hanya karakter kuat yang akan terbentuk, tetapi juga kesan mendalam yang bisa terus diingatnya hingga tumbuh dewasa. 

Sayangnya, tidak semua dari kita bisa menghadirkan kisah yang menarik untuk anak. Kerap kali kita juga merasa kesulitan untuk memberikan cerita-cerita yang menarik bagi anak. 

Seperti kita, pastinya membutuhkan latihan teknik membaca yang tepat supaya anak-anak tidak merasa bosan saat membaca. Selain itu, juga teknik bercerita pun juga sangat dibutuhkan agar suatu kisah yang diceritakan menarik untuk disimak. 

Nah, Mama tidak perlu khawatir saat harus bercerita kepada anak-anak setiap hari. Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa sumber tentang teknik bagaimana cara menarik perhatian anak dalam bercerita yang bisa membuat anak senang mendengarkan cerita. Yuk, Ma di simak ulasannya, ya. 

1. Gunakan buku cerita untuk bercerita secara langsung

1. Gunakan buku cerita bercerita secara langsung
Pexels/Lina Kivaka

Umumnya, membacakan buku cerita merupakan salah satu teknik yang sering kali digunakan oleh para orangtua kepada anaknya. Meskipun masih menggunakan media konvensional, mengingat cara ini juga sangat ampuh untuk membuat rasa penasaran anak dengan isi buku yang dibacanya loh, Ma. 

Jadi, selain anak bisa semangat dan termotivasi untuk belajar membaca. Anak-anak Mama akan tertarik untuk membaca buku lain karena merasa ia akan menemukan hal-hal baru dari buku tersebut. 

Perlu diketahui nih, Ma bahwa melatih anak sejak dini untuk gemar membaca buku akan memberikan dampak jangka panjang hingga dewasa kelak. Tanpa disadari, si Kecil akan memiliki jejak memori dalam membaca buku cerita sebagai sebuah pengalaman yang seru dan menyenangkan. 

Namun, ada beberapa hal kesulitan yang dialami dalam pelaksanaan teknik ini yakni kurang bisa berimprovisasi dan menjalin interaksi yang menarik saat bercerita pada si Kecil. 

Biasanya, sang pencerita dalam hal ini termasuk orangtua dan guru akan sulit untuk mengembangkan cerita yang dibawakan, karena terlalu mengandalkan alur cerita yang tertulis di dalam buku tersebut. 

Manfaat atau keuntungan membacakan buku cerita secara langsung adalah anak-anak Mama bisa memperoleh kosakata baru dari cerita yang dibacakan. 

Biasanya, media tulis seperti buku ini memiliki berbagai ragam bahasa yang lebih terstruktur daripada lisan. Kalimat kosakata yang dihadirkan juga lebih terkesan formal sehingga bisa menambah pengetahuan dan pengalaman baru bagi si Kecil.

2. Pakai buku cerita bergambar untuk bercerita

2. Pakai buku cerita bergambar bercerita
Pexels/Lina Kivaka

Apakah si Kecil pernah bercerita ke Mama ingin menjadi seorang putri atau pangeran di sebuah istana yang luas? Itulah Ma, bercerita dengan melibatkan gambar visual dari buku cerita membuat anak lebih mudah mengimajinasikan sesuatu di dalam benak pikirannya. 

Selain itu, gambar yang ditawarkan juga dapat membantu pemahamannya terhadap isi cerita. Teknik bercerita ini memanfaatkan buku cerita bergambar, juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. 

Kelebihannya, Mama bisa mengembangkan isi cerita tanpa terlalu mengandalkan dengan alur yang sebenarnya. Si Kecil juga akan lebih bersemangat mendengarkan cerita karena bisa sambil mengamati gambar yang ada. 

Kekurangannya, Mama perlu menyediakan buku cerita bergambar sebelum bercerita untuk si Kecil. Salah satu cara ini memang sedikit merepotkan untuk dilakukan. Akan tetapi, bercerita dengan bantuan gambar-gambar yang diambil dari buku ataupun internet, Mama akan lebih mudah memperoleh media visual yang diinginkan.

Editors' Pick

3. Gunakan media boneka tangan untuk bercerita

3. Gunakan media boneka tangan bercerita
Pexels/Ivan Samkov/Karolina Grabowska

Salah satu rekomendasi teknik bercerita yang terlihat unik dan menarik dengan menggunakan media berupa boneka. Mama bisa mencoba improvisasikan suara Mama sesuai dengan karakter boneka yang sedang dimainkan. 

Adapun beberapa bentuk ragam boneka yang bisa ditemukan oleh Mama, misalnya dari boneka tangan, guling, bantal, atau boneka-boneka lainnya yang berhubungan dengan isi cerita yang dihadirkan. Boneka tangan ini digunakan sebagai media untuk menunjang kegiatan bercerita yang mudah ditemukan dan didapatkan di toko. 

4. Gunakan media barang-barang di sekitar untuk bercerita

4. Gunakan media barang-barang sekitar bercerita
Pexels/Tatiana Syrikova/Alex Green

Berikutnya terdapat teknik bercerita yang cukup mudah dilakukan, yakni dengan memanfaatkan keberadaan barang-barang di sekitar kita. Misalnya, bisa menggunakan baju, botol minum, sepatu, keran cuci tangan, hingga benda-benda lainnya yang ada di sekitar si Kecil.

Manfaat lainnya yang bisa didapat adalah membiasakan si Kecil untuk belajar hidup teratur dan menjaga lingkungan. Misalnya, Mama ingin membiasakan sejak dini pada si Kecil untuk meletakkan sepatu pada tempatnya usai pulang sekolah. 

Mama bisa mempraktekkan pada si Kecil dengan berpura-pura menjadi sepatu yang menangis karena tidak disimpan dengan baik oleh pemiliknya. 

Atau, bisa juga Mama ingin membiasakan si Kecil untuk menaruh pakaian kotor pada tempatnya setelah bermain atau hendak mandi. Mama bisa memberikan pemahaman kepada si Kecil dengan berpura-pura menjadi pakaian kotor yang merasa senang karena diletakkan sembarangan oleh pemiliknya. 

Artinya, Mama perlu memberikan pemahaman pada si Kecil bahwa menaruh pakaian kotor sembarangan bisa menyebabkan munculnya bakteri dan virus baru yang bisa mengakibatkan si Kecil terkena penyakit.

5. Mengajak teman anak untuk belajar bersama

5. Mengajak teman anak belajar bersama
Pexels/Anastasia Shuraeva

Apabila anak Mama yang sangat aktif dan mudah berinteraksi dengan anak-anak yang lain. Jika Mama merasa anak terlihat tak bersemangat dan malas belajar sendirian di rumah, cobalah untuk membuat sebuah inovasi bercerita bersama dengan temannya.

Dengan meminta anak untuk mengajak temannya ke rumah untuk belajar atau bercerita bersama dan ini bisa Mama manfaatkan untuk membuat fokus belajar anak bisa lebih baik bersama temannya. 

Biasanya anak-anak saat ada temannya di rumah cenderung lebih aktif dan bersemangat untuk mendapatkan hal-hal baru sehingga si Kecil bisa tertarik dan perhatiannya bisa terfokus dengan baik.

Mama bisa membuat sebuah kelompok belajar sambil bermain. Saat berada dalam satu tim atau kelompok, maka Mama jadi lebih mudah memberikan arahan, dan membuat anak lebih menaruh perhatian penuh dengan setiap arahan dan pembelajaran yang dijelaskan. 

Dengan begitu, di dalam diri anak timbul rasa kompetitif yang positif dalam tim sehingga si Kecil akan memacu dirinya untuk lebih serius dalam belajar. 

6. Ciptakan permainan sambil bercerita

6. Ciptakan permainan sambil bercerita
Pexels/Leeloo Thefirst

Ketertarikan dan perhatian pada anak balita masih cenderung pada hal-hal yang berkaitan dengan permainan, bermain dan berbagai aktivitas menyenangkan lainnya. 

Mama perlu memahami dan mempelajari hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk mengemas suatu cerita pembelajaran menjadi mainan yang menarik. Saat anak terlihat tak bersemangat untuk diminta belajar, maka cobalah teknik satu ini dengan membuat sebuah permainan yang menarik juga memiliki nilai-nilai hidup yang baik.

Cara ini bisa membuat si Kecil tertarik untuk memperhatikan apa yang disampaikan oleh Mama. Sama seperti halnya di sekolah, kreativitas menghadirkan cara belajar yang berbeda untuk menentukan fokus pada anak. 

Itulah beberapa teknik cara menarik perhatian anak dalam bercerita yang bisa Mama praktekkan supaya si Kecil tertarik untuk mendengarkan cerita. Secara garis besar, bercerita merupakan hal yang sangat penting untuk membangun budaya literasi sejak dini. 

Artinya, anak-anak bukan hanya diperkenalkan dengan telepon genggam dan televisi setiap hari, akan tetapi juga dibiasakan untuk mengenal buku. Dengan membiasakan bercerita, anak akan tertarik untuk membaca, bahkan bisa menulis cerita. 

Baca juga:

The Latest