3 Permainan Tradisional Ini Hanya Memanfaatkan Kapur dan Garasi Rumah
Mainkan permainan ini di rumah ya Ma!
4 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masa anak-anak adalah masa untuk mencoba berbagai mainan mulai dari mainan tradisional maupun mainan modern. Bermain dapat melatih otak kanan dimana anak akan mengasah kemampuan emosionalnya seperti melakukan interaksi, komunikasi dan sosialisasi.
Anak-anak akan melakukan berbagai permainan bersama dengan teman-teman sekolahnya atau komplek rumah. Bukan hanya orangtua, anak juga harus melakukan aktivitas dari rumah selama pandemi masih berlangsung.
Anak terpaksa harus dibatasi oleh ruang untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Bahkan mereka juga kehilangan kebiasaan yang sering dilakukan dengan teman-temannya.
Di tengah pandemi saat ini, peran Mama sangat dibutuhkan untuk tetap mendukung tumbuh kembang anak. Mama harus memutar otak untuk menghasilkan permainan yang seru dengan di rumah aja.
Siapa sangka, ternyata permainan untuk anak tidak melulu harus menggunakan instrumen yang sulit. Hanya dengan menggunakan kapur dan bermain di garasi rumah, simak 3 permainan yang telah Popmama.com rangkum.
Editors' Pick
1. Engklek
Engklek adalah salah satu permainan tradisional yang dimainkan dengan kapur dan batu. Mama dan anak bisa membuat pola Hopscotch atau pola permainan engklek pada umumnya. Kemudian menggunakan batu kecil sebagai instrumen permainannya.
Permainan ini bisa dimainkan di garasi rumah agar anak tetap betah di rumah. Tentu, Mama juga bisa ikut bermain agar anak tak merasa sendiri.
2. Dart
Sebagian Mama berpikiran bahwa permainan dart cukup berbahaya untuk anak-anak karena menggunakan instrumen permainan yang tajam. Jangan khawatir, Mama bisa mengganti semua alat permainan dart menjadi alat yang aman bagi anak. Kembali menggunakan garasi rumah sebagai prasarana bermain anak, alat yang digunakan adalah kapur, spons, dan air.
Pertama, gambar pola lingkaran besar dengan 2-3 lingkaran yang semakin lama semakin mengecil di dalamnya. Tuliskan angka sesuai kesepatan Mama dan anak, kemudian gambar titik batas untuk melempar ke arah target. Gunakan spons yang sudah dibasahi untuk alat yang akan dilempar ke angka target. Lihat di lingkaran bagian mana yang telah dibasahi spons untuk menghitung skornya. Jangan sampai keluar dari target ya Ma.
3. Bongkar-pasang
Permainan yang satu ini biasa dilakukan dengan menggunakan boneka atau kertas tempel. Seringkali boneka untuk permainan ini sudah rusak atau terpisah entah kemana sedangkan baju-baju untuk boneka tersebut masih ada dan hanya menumpuk.
Daripada terbuang sia-sia, lebih Mama mulai menginovasikan permainan anak. Permainan ini sepertinya masih tetap membutuhkan garasi rumah ya Ma.
Biarkan anak menggunakan imajinasi dan kreativitasnya untuk mencocokkan baju-baju yang ada. Kemudian, anak dibantu dengan Mama bisa menggunakan kapur untuk menggambar kepala, rambut, tangan, kaki serta organ tubuh yang perlu digambar.
Seru ya Ma, ternyata 3 mainan tradisional bisa diinovasikan menjadi hal yang lebih seru. Setelah bermain, jangan lupa untuk cuci tangan ya!
Baca juga:
- 8 Rekomendasi Paket Mainan untuk Mengasah Kreativitas Anak
- 5 Manfaat Permainan Sensori bagi Kecerdasan Otak Anak
- Agar Semangat, Bawalah 5 Mainan Anak Ini ke Kamar Mandi